---Truth?---
Don't play with fire. If you don't want to get burned
-CielAmora----
Setelah selesai dengan chit-chat ala Jeno tadi. Jeno terlihat langsung menarik Jaemin untuk pergi dari kantin begitu juga dengan Mark yang terlihat melakukan hal yang sama pada Haechan.
Jeno kemudian mendorong pelan tubuh Jaemin untuk masuk kedalam mobilnya yang tadi diparkirkannya didepan kampus tanpa mengatakan apa-apa.
Menit berikutnya mobil Jeno sudah melaju meninggalkan kampus besar itu dan berbaur dijalan raya.
"Hmm... Terimakasih untuk yang tadi" ucap Jaemin yang lebih dulu memulai pembicaraan dan membuat Jeno meliriknya sebentar.
"Sejak kapan?" tanya Jeno yang membuat Jaemin menatap pria tampan disampingnya itu bingung.
"Kau menerima perlakuan itu? Kenapa tidak melawan?" lanjut Jeno yang membuat Jaemin terdiam dengan tatapan yang menatap lurus kedepan.
"Mereka sudah melakukan hal itu sekitar 3 bulan ini"
Citt~~~
Suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal akibat Jeno yang terkejut tanpa sadar menginjak rem hingga mobilnya berhenti secara tiba-tiba beruntung jalanan yang mereka lewati cukup sepi saat ini.
"--dan kau hanya pasrah? Seperti bukan kau saja" ucap Jeno yang kembali melajukan mobilnya perlahan sementara Jaemin masih diam tak berniat menjawab.
"Kenapa kau dan Haechan yang menjadi target mereka?" tanya Jeno lagi yang membuat Jaemin menghela napas dan menoleh menatap Jeno yang terkadang melirik kearahnya.
"Semuanya berawal sejak malam keakraban beberapa bulan lalu. Banyak pria yang mengajak aku dan Haechan pergi tapi kami menolak dan para gadis yang tadi ikut membully sebenarnya adalah teman-teman yang cukup akrab denganku dan Haechan tapi sepertinya rasa iri membutakan mereka hingga berbuat seperti sekarang" jelas Jaemin yang membuat Jeno terdiam.
"Uncle tau soal ini?" tanya Jeno yang dijawab Jaemin dengan gelengan, sadar Jeno tidak melihat Jaemin kembali menjawab.
"Tidak. Dia sudah sangat khawatir soal kejadian yang sering menimpa kami selama ini dan aku tidak ingin menambah bebannya lagi"
"Mulai sekarang katakan padaku jika mereka berbuat macam-macam denganmu lagi. Biar aku yang membalasnya" tawar Jeno yang membuat Jaemin sedikit kaget dengan jantung berdetak kencang.
"Jangan salah paham Nanas. Aku bersikap baik karena sedang mendalami peran untuk tugas menjagamu seperti ucapanku pada ayahmu" ucap Jeno yang membuat Jaemin berdehem pelan.
"Terimakasih tawarannya. Akan kuingat ucapanmu barusan" ucap Jaemin setelah berhasil meredakan detak jantungnya namun sial itu tidak bertahan lama saat melihat Jeno yang menoleh menatapnya dengan senyum menawan.
Holy Crab!
Senyum Jeno berbahaya dan tidak baik untuk kesehatan jantung umpat Jaemin yang sekarang lebih memilih menatap keluar jendela mobil.
Sementara itu dimobil yang berbeda.
Sangat berbeda dengan mobil Jeno yang diisi dengan percakapan diantara penumpangnya, mobil Mark hanya didominasi oleh keheningan.
Tentunya karena Mark yang terlihat fokus pada jalan didepannya dan Haechan yang hanya meremas kuat sabuk pengamannya.
Sebenarnya Haechan tengah menahan diri sejak tadi untuk berteriak karena rasa kesalnya pada para pembully itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE ON FIRE -Psycho family {S1 END}
Fanfiction---BxB--- Mafia--- _Psycho family_ ( BOOK 1 & 2 ) Fire on fire would normally kill us. With this much desire, together, we're winners. They say that we're out of control and some say we're sinners. But don't let them ruin our beautiful rhythms. CHAN...