Aku baru merasakan senang bukan nyaman!
****
BRAKK
Seorang cewek berambut panjang menggebrak meja secara tiba-tiba membuat semua terpelonjat kaget. Cewek tersebut adalah Aleta, ia menggebrak meja dimana teman-temannya sedang asik bercanda ria. Sontak saja ia langsung di bentak oleh beberapa murid yang ada di dalam kelas.
Kia dan Iren juga mengumpati teman bodohnya. Entah apa yang merasuki tubuh Leta sampai menggebrak meja seperti itu.
"Eh tolol, lo bisa gak sih santai kalo dateng," ucap Iren kesal, hampir saja Leta membuatnya jantungan.
"Kurang belaian lo pasti," tuding Kia seraya memutar bola mata malas.
Leta menyengir tanpa dosa, ia sama sekali tidak peduli dengan kekesalan teman-temannya.
"Gue ada hot news," ucap Leta semangat.
"Berita panas tentang apa?" tanya Kia tidak sabar.
"Cha! Lo kenapa diem aja?" tanya Leta merasa heran dengan sikap Chaca yang terdiam.
"Chaca shock," ucap Chaca membuat Iren, Leta dan juga Kia mengerutkan kening bingung.
"Lah gue kan belum cerita apa-apa, Cha?" tanya Leta merasa heran. Masa belum apa-apa sudah shock saja. Memangnya dia mempunyai indra ke-enam? Pikir Leta.
Chaca menggeleng,"Bukan itu. Tapi, Chaca shock gara-gara Leta ngegebrak meja secara tiba-tiba. Chaca takut jantungan," ucap Chaca dengan polosnya.
Leta memutar bola matanya jengah, sedangkan Iren dan juga Kia sudah tertawa ngakak.
"Bener-bener lo ya, Cha," ucap Leta geram, ia pikir Chaca mempunyai indra ke-enam yang sudah mengetahui isi pikirannya.
"Udah-udah! Kita bahas yang tadi. Lo punya berita apaan, Ta?" tanya Iren kembali ke topik awal.
"Itu... Si Davi, mulai lagi," ucap Leta membuat ketiga temannya tidak mengerti.
"Aidan kenapa?" tanya Chaca cepat.
"Si Davi lagi berantem di tengah lapangan. Saling adu jotos sama anak kelas XI IPS 1," ujar Leta membuat Chaca membulatkan matanya. Namun tidak bagi Iren dan juga Kia, menurut mereka sudah tidak heran lagi bagi seorang Davi.
"Kok bisa?" kaget Chaca.
Iren mendesah pelan,"Bisa lah Cha. Udah gak heran lagi sama si Casanova itu," ucap Iren malas.
"Ah lo, gue kira berita apaan. Ternyata tentang si Davi," timpal Kia malas.
Dengan cepat Chaca bangkit dari duduknya. Ia berlari menuju lapangan.
"Woi, Cha! Mau kemana lo," teriak Leta merasa heran.
Chaca sama sekali tak menggubris. Ia terus berlari untuk melihat Davi.
"Paling-paling nyamperin si Davi. Gue gak habis pikir sama tuh anak, masih aja mau deket-deket sama tuh cowok," ucap Iren sedikit kesal dengan Chaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CINTA DAN LOGIKA [COMPLETED]
Fiksi UmumWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Pertemuan kita adalah sebuah takdir yang tuhan rencanakan. Cover by : @Jeyyathala **** Berteman denganmu ternyata tidak semenyenangkan yang aku pikir, ada rasa yang tak terbalaskan dan itu menyakitkan. _Kalisa Zeli...