Aku terlalu bahagia berada di dekat mu setiap harinya. Sampai aku lupa, bahwa siapa aku.
_Kalisa Zeline Zakeisha_
****
Chaca terus menutup telinganya rapat-rapat, ia benar-benar pusing dengan ketiga temannya yang sedari tadi menggerutu tidak jelas. Kalau seperti ini, ia menyesal karena sudah menceritakan semuanya. Tentang Adnan yang mau pergi dan menyatakan cintanya.
"Lo gila sih, Cha!"
"Parah!!! Masa kak Adnan di tolak."
"Ya Tuhan, Cha. Pasti kak Adnan sakit hati banget."
Chaca mengelus-ngelus dadanya, berusaha sabar menghadapi ketiga temannya yang sangat menyebalkan.
"Kalian kok, malah nyalahin Chaca sih!" decak Chaca kesal.
"IYALAH!!!" sentak ketiganya kompak.
Chaca mendengus,"Kan Chaca gak cinta sama kak Adnan!" tegas Chaca tak terima di salahkan.
"Harusnya lo coba dulu aja, Cha!" geram Iren. Jujur, setelah mendengar semua cerita Chaca ia jadi kesal sendiri. Pasalnya, ia suka dengan Adnan, tapi... Adnan yang tidak menyukainya. Miris kan? Ah, tapi ia tidak berniat memiliki. Hanya mengagumi.
"Gue yakin, Cha. Kalo lo terima pasti kak Adnan gak jadi ke AS," timpal Leta tak kalah kesal.
"Sok tau!" tajam Chaca.
"Tapi... Yaudahlah, toh si Chaca juga sukanya sama Davi," putus Kia.
"Nah itu tau," ucap Chaca senang.
Iren mendengus,"Heran gue, Cha. Ada yang sayang tapi milih yang bertepuk sebelah tangan," cibir Iren.
Chaca mendesis,"Ish! Aidan udah suka kok sama Chaca!" kesal Chaca.
Leta geleng-geleng kepala,"Udah suka kok masih di gantung, itu perasaan apa jemuran." Tambah Leta mengejek.
"Ah rese!" decak Chaca kesal. Tapi... Kalau di pikir-pikir benar juga, kapan Davi mencintainya sepenuhnya?
"Udah! Udah! Ngapa jadi saling nyinyir gini sih, mending ke kantin yuk. Kita Makan! Lapar gue," putus Kia seraya bangkit dari duduknya.
"Oke deh," seru Iren dan Leta bersamaan.
Chaca menghela napasnya,"Kalian duluan aja deh, Chaca gak ikut," ucap Chaca membuat ketiga temannya mengernyit.
"Kenapa, Cha?" tanya ketiganya secara bersamaan.
Chaca tersenyum,"Chaca gak lapar."
Iren, Leta dan juga Kia mangut-mangut mengerti.
"Yaudah kita duluan ya, Cha," final Iren seraya berjalan ke luar kelas di ikuti Leta dan juga Kia.
Chaca menghembuskan napasnya pelan, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tidak ada orang sama sekali, kelas tampak sepi. Mungkin karena jam istirahat. Chaca pun memilih meletakan kepalanya di atas lengan yang sudah ia susun. Lalu, memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CINTA DAN LOGIKA [COMPLETED]
Fiksi UmumWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Pertemuan kita adalah sebuah takdir yang tuhan rencanakan. Cover by : @Jeyyathala **** Berteman denganmu ternyata tidak semenyenangkan yang aku pikir, ada rasa yang tak terbalaskan dan itu menyakitkan. _Kalisa Zeli...