Chapter 21 : Cincin Permata

645 71 5
                                    

Allison duduk di pinggir tempat tidur Seungmin. Pria itu masih belum sadarkan diri hingga sekarang. Berkali-kali Allison mengecek suhu tubuh Seungmin dan menyalurkan sedikit energinya, namun keadaan Seungmin tidak berubah sama sekali.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yeji yang baru saja masuk ke dalam kamar bersama dengan keempat temannya.

"Aku curiga ia terserang penyakit." Ucap Allison.

"Penyakit?" Celetuk Ryujin.

"Iya, influenza. Karena kalian sudah di dimensi berbeda yang semuanya serba canggih dan berbeda dari dunia kalian, sekali terkena sepertinya efeknya cukup serius."

"Untuk beberapa hari ini sebaiknya kalian pindah di kamar yang lain. Aku tidak mau kalian tertular. Biarkan ia istirahat untuk beberapa hari ini. Nanti biar Nicholas yang menyampaikan pada Paxton supaya ia tidak kembali dahulu ke academy." Jelas Allison. Mereka semua mengangguk serempak.

"Ah iya...lusa kita sudah harus kembali ke academy. Padahal aku masih ingin libur..." Ujar Felix. Wajahnya tampak tidak semangat.

"Ingat...kita harus segera menguasai kekuatan kita sampai ke tingkat yang paling tinggi. Dengan begitu, kita bisa segera menyelesaikan misi kita dan pulang ke rumah." Tutur Hyunjin. Felix hanya bisa mendesah pasrah mendengar penuturan Hyunjin.

"Sebenarnya aku sedikit takut untuk kembali ke academy. Kurasa tempat itu sudah tidak aman lagi karena ada mata-mata yang mengawasi kita." Kini Yeji yang berbicara. Nadanya terdengar sangat khawatir.

"Yah...aku juga. Sudah banyak hal menegangkan yang terjadi selama kita ada di sini." Sahut Chaeryeong, menyetujui ucapan Yeji.

"Tenang saja. Paxton sudah berjanji akan menjaga kalian dengan baik. Saat ini juga ia berusaha keras untuk mengetahui siapa mata-mata kalian." Balas Allison dengan suara yang membuat mereka menjadi sedikit tenang.

Suara Allison memang selalu bisa menangkan siapapun yang mendengarnya. Itulah salah satu kekuatannya.

"Sebaiknya kita keluar sekarang. Seungmin perlu beristirahat." Allison berdiri dari tempatnya dan berjalan keluar dari kamar, diikuti oleh Yeji dan yang lainnya. Allison sudah berjalan ke arah dapur terlebih dahulu untuk menyiapkan makan malam, sedangkan Yeji dan teman-temannya masih bergerombol di depan kamar Seungmin.

"Hai semuanya..." Charlotte menyapa Yeji dan teman-temannya. Gadis kecil itu sedang berdiri di ujung lorong sambil menyunggingkan senyumnya.

Charlotte berjalan mendekati mereka dan berhenti tepat di depan Yeji. Perempuan itu membuka telapak tangannya dan tampaklah sebuah cincin yang mengilat tertimpa cahaya lampu.

"Apa ini milikmu? Aku menemukannya kemarin malam di lorong ini." Tanya Charlotte pada Yeji. Dilihat dari bentuknya, pemilik cincin itu pastilah seorang perempuan.

Sebuah cincin berwarna silver dengan permata kecil yang begitu indah.

"Eh...bukannya ini milik mamanya Seungmin? Aku dulu yang menemukannya saat berada di rumah Seungmin." Jeongin segera maju ke depan dan mengambil alih cincin Seungmin itu dari tangan Charlotte.

"Kurasa ini terjatuh waktu Seungmin pingsan kemarin malam." Ujar Yeji. "Simpanlah kalau begitu. Berikan padanya saat ia sudah sehat."

"Kalau begitu aku permisi dulu. Aku ada janji dengan temanku. Semoga Seungmin bisa segera sembuh." Ucap Charlotte. Tak lama gadis kecil itu segera pergi meninggalkan mereka.

"Tunggu dulu...." Suara Hyunjin menginterupsi gerakan Jeongin yang akan menyimpan cincin milik Seungmin ke saku celananya. Pemuda itu segera berpindah tempat dari sebelah Lee Know ke sebelah Jeongin. Ia mengambil alih cincin itu dari tangan Jeongin dan menelitinya dengan cermat, seakan-akan ia menemukan sebuah harta karun.

Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang