Kehidupan mulai berjalan normal seperti tak pernah terjadi kejadian mengerikan yang menbuat kota seperti kota mati. Ingatan beberapa penduduk yang selamat telah dimodifikasi hingga mereka tidak dapat mengingat kejadian itu. Semuanya berkat usaha keluarga Felix dan Jeongin.
Sekolah mulai kembali berjalan seperti sedia kala. Kalau boleh memilih, Seungmin dan yang lainnya jauh lebih suka sekolah mereka itu daripada di academy. Tidak ada uji kekuatan ataupun duel antar siswanya, yang ada hanya uji kepandaian otak di berbagai mata pelajaran.
Krrrringgggggg
"Yesss!! Akhirnya istirahat juga." Seru Felix dari arah belakang.
"Yes!! Yuk kita ke kantin." Timpal Seungmin yang ikut berseru.
Felix dan Seungmin telah kembali ke kebiasaan lama mereka. Membuat kebisingan di kelas dengan suara mereka itu....
Seungmin mendatangi meja Yeji dan Lia. Para wanita itu masih membereskan buku-buku mereka.
"Yuk makan di kantin." Ajak Seungmin. Kedua wanita itu segera mengangguk. Kini sudah menjadi kebiasaan bagi geng Stray Kids dan geng Itzy untuk makan dan berkumpul bersama. Padahal sebelumnya, mereka tidak terlalu dekat satu sama lain. Justru berkat itu, geng gabungan mereka semakin terkenal di seantero sekolah.
"Kenapa Lix? Hyunjin tidak mau diajak lagi ya?" Tanya Seungmin begitu Felix sudah berdiri tepat di sebelahnya. Bukannya menjawab, Felix justru menyuruh Seungmin untuk mnegikuti arah telunjuknya.
Di tempat Hyunjin saat ini, sudah ada Ryujin yang berdiri tepat di samping meja itu. Wanita itu menunjukkan dua kotak bekal pada Hyunjin.
"Sebaiknya kita jangan mengganggu mereka. Biarkan mereka berdua..." Ucap Lia.
"Kalau begitu aku juga ingin waktu berdua dengan Yeji. Boleh, kan?" Tanya Seungmin yang meminta persetujuan teman-temannya. Felix dan Lia hanya bisa pasrah dan mereka berdua memilih untuk meninggalkan Yeji dan Seungmin.
"Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." Ucap Seungmin. Laki-laki itu segera menggenggam tangan Yeji dengan lembut dan menuntun langkah wanita itu ke suatu tempat.
Mereka sampai di rooftop sekolah mereka. Tidak ada siapapun di sana. Seungmin menggiring Yeji untuk duduk di salah satu gazebo yang ada di sana.
"Harus ya kita berbicara di tempat sepi seperti ini?" Tanya Yeji pada Seungmin.
"Aku suka sama kamu." Yeji segera membulatkan matanya setelah mendengar pengakuan Seungmin yang terkesan tiba-tiba itu. Bahkan wanita itu tidak bisa berkata-kata karena terlalu shock dengan pengakuan itu.
"Aku tidak pernah tahu sejak kapan perasaan itu muncul. Yang jelas, aku sudah tidak bisa membohongi perasaanku lagi. Aku menunggu waktu ini lama sekali dan akhirnya hari ini tiba juga." Ucap Seungmin lagi. Yeji masih saja bungkam, tidak tahu harus membalas seperti apa.
"Tidak apa-apa kalau kau mau menolakku. Aku tidak keberatan sama sekali. Aku cuman ingin kau tahu bagaimana perasaanku, hanya itu saja." Ujar Seungmin akhirnya setelah cukup lama terjadi keheningan di antara mereka.
"Tidak, bukan begitu. Aku...aku hanya sedang bingung. Beri aku waktu..." Ucap Yeji yang merasa sedikit bersalah melihat wajah menyerah dari Seungmin.
"Apa kau ingat kalau sebelum Kak JB pulang kembali ke dimensinya, kita sempat berbicara berdua sebentar?" Seungmin mengangguk mendengar pertanyaan Yeji itu. "Aku sempat melihatnya." Balas Seungmin.
"Waktu itu Kak JB juga mengungkapkan perasaannya ke aku. Aku tidak pernah menduga sebelumnya dan waktu itu aku benar-benar cukup terkejut saat mendengar pernyataan itu." Cerita Yeji. Seungmin yang mendengar itu langsung mengulas sebuah senyum pahit.
"Jadi aku terlambat ya?" Tanya Seungmin.
Flashback
"Aku suka sama kamu. Aku mau bilang ini ke kamu sebelum aku pulang. Aku ingin kamu tahu perasaanku ini." Ucap JB yang baru saja mengungkapkan perasaannya pada Yeji. Yeji benar-benar shock, tidak pernah menyangka bahwa selama ini JB memiliki perasaan padanya.
"Tapi aku tidak berharap kamu mau membalas perasaanku karena percuma saja..." Lanjut JB. Yeji segera mengernyit bingung mendengar ucapan JB itu.
"Kenapa?"
"Kamu sendiri tahu kalau kekuatanku sudah hilang. Tapi ada satu kemampuan yang tidak ikut hilang dari diriku..."
"Kemampuan untuk meramal masa depan." Yeji yang mendengar itu segera paham dengan maksud dari JB.
"Aku sudah memutuskan untuk meneruskan tradisi keluargaku dengan menjadi peramal. Aku akan menulis ramalan-ramalan yang ada di masa depan."
"Jangan! Jangan lakukan itu! Kak JB kan tahu apa konsekuensinya." Yeji segera menentang keinginan JB. JB hanya bisa menggelengkan kepalanya, tidak ingin keputusannya itu diganggu gugat.
"Aku tahu konsekuensinya. Tapi, semua orang juga bakal mati kan? Itu hanya masalah waktu saja." Ucapan JB itu segera membuat Yeji terdiam.
"Lagipula, aku ingin hidupku bermanfaat bagi orang lain. Dari semua kejadian ini, aku benar-benar sadar bahwa tidak ada yang bisa menghindari takdir yang telah ditentukan. Karena itu, aku ingin melanjutkan buku ramalan itu supaya Nicholas yang menjadi ketua pemerintahan bisa menjaga penduduk dimensi dengan baik. Dan itu akan terus berlanjut hingga ke generasi penerus yang akan datang..." Jelas JB.
"Tolong hargai keputusanku ini ya. Aku cuman cerita ini sama kamu karena aku tidak ingin membuat yang lainnya sedih." Lanjut JB. Beberapa detik kemudian akhirnya Yeji mengangguk. Laki-laki itu segera mengulas senyumnya sambil mengusak surai hitam milik Yeji.
Flashback End
"Setelah dengar cerita itu, aku jadi ingin pergi ke dimensi itu." Ucap Seungmin. Yeji segera mengangguk.
"Aku juga ingin pergi ke dimensi itu lagi." Balas Yeji.
"Bagaimana kalau mengajak yang lainnya juga? Kurasa mereka juga ingin pergi ke sana. Ini bisa jadi semacam liburan untuk kita." Usul Seungmin.
"Ide yang bagus. Aku akan bilang sama mereka. Mungkin kita bisa menggunakan libur semester kita untuk pergi ke sana lagi." Sahut Yeji. Seungmin segera mengangguk, menyetujui ucapan Yeji.
"Oh ya, menurutmu dimana Daniel sekarang ya? Waktu itu kan dia menghilang begitu saja." Tanya Yeji pada Seungmin.
"Entahlah. Aku cuman berharap semoga ia tidak mengacau lagi."
"Semoga saja...."
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔
FanficDunia itu tidak sesederhana seperti yang terlihat. Ada dua dimensi yang hidup berdampingan di bumi. Dimensi orang tanpa kekuatan dan dimensi orang yang memiliki kekuatan. 10 orang remaja berhasil memasuki dimensi yang tidak banyak orang ketahui itu...