Seungmin, Hyunjin, Felix, Lee Know, Jeongin, Yeji, Ryujin, Lia, Chaeryeong, dan Yuna terus mengikuti langkah perempuan yang telah berjalan lebih dulu di depan mereka. Jantung mereka berdegup kencang. Di belakang mereka, langkah kaki para penjaga masih bisa didengar dengan jelas dan sudah pasti sedang mengejar mereka.
Perempuan di depan mereka menghentikan langkahnya. Otomatis Seungmin dan teman-temannya juga menghentikan langkahnya dan memperhatikan setiap pergerakan wanita itu. Sesekali mereka juga melihat ke arah belakang, takut jika para penjaga itu bisa menyusul mereka.
Wanita itu mengusap dinding lorong itu yang membentuk sebuah pola. Tak lama dinding itu bergetar. Kesepuluh remaja itu bisa merasakan getaran lorongnya. Dinding itu melesak beberapa centi sebelum membentuk sebuah pintu. Wanita itu kembali mengusap dinding itu ke arah kiri dan dinding itu segera tergeser ke arah kiri juga.
"Ayo masuk." Ucap Wanita itu. Suaranya sangat lembut dan meneduhkan, berbeda jauh dari penampilan wanita itu.
Kesepuluh remaja itu masuk ke dalam ruangan yang ada di balik dinding itu. Begitu mereka semua masuk, dinding di belakang mereka segera tertutup kembali. Wanita itu menjentikkan jarinya. Ruangan itu yang semulanya gelap, kini diterangi oleh beberapa cahaya yang melayang di langit-langit ruangan.
"Kau berhasil membawa anak-anak itu?" Suara berat seseorang segera menyapa pendengaran mereka. Wanita yang tadi membawa mereka segera mengangguk senang.
"Apa kita berada di tempat yang aman? Jangan-jangan kita mau dijadikan kelinci percobaan lagi." Bisik Jeongin ke telinga Seungmin. Laki-laki yang usianya lebih tua darinya itu segera menepuk-nepuk punggungnya, berusaha membuatnya tenang. Tapi tak bisa dipungkiri, wajah Seungmin juga terlihat gugup.
Ruangan yang mereka masuki itu lebih mirip seperti sebuah gua. Permukaan dindingnya berasal dari tanah. Hyunjin menduga kalau dua orang itu berhasil menggali sisi lain dari lorong bawah tanah itu dan dijadikan sebagai tempat tinggal.
Tapi apa tujuannya? Apalagi lorong itu terhubung langsung dengan gedung pemerintahan?
"Jangan takut dengan kami. Kami tidak bermaksud jahat. Ayo duduk dulu. Aku buatkan teh." Ucap wanita itu. Walaupun masih diliputi dengan keraguan, mereka memutuskan untuk mengikuti perintah wanita itu.
Wanita itu pergi ke sudut ruangan. Di sana ada sebuah pot tanaman berdaun hijau yang terlihat subur. Hyunjin heran bagaimana tumbuhan itu bisa tumbuh subur di sana padahal ruangan itu minim cahaya. Wanita itu menaruh telunjuknya pada salah satu daun. Dari telunjuknya itu, muncul tetesan air. Air itu segera diserap dengan cepat oleh daun itu. Lalu perempuan itu memetiknya dan membawanya ke sebuah meja tinggi yang letaknya tak jauh dari sana.
"Itu namanya tanaman versatile. Dia bisa menyediakan makanan yang kita butuhkan hanya dengan memberinya beberapa tetes air." Wanita itu menjelaskan. Sekilas ia tersenyum melihat tatapan takjub dari kesepuluh remaja itu.
Wanita itu mulai menumbuk daun tadi dengan sebuah alu yang terbuat dari logam dan memasukkannya ke dalam sebuah teko logam. Tak lupa ia menambahkan air ke dalam teko itu menggunakan kekuatannya.
"Bisakah kau membantuku?" Pandangan wanita itu teralih pada Ryujin. Ryujin menunjuk dirinya sendiri, memastikan bahwa ia yang dipanggil oleh wanita itu. Wanita itu segera mengangguk. Ryujin langsung bangkit dan berjalan mendekat ke arah wanita itu. Wanita itu meminta tolong pada Ryujin untuk memanaskan teko logam itu dengan kekuatan apinya.
"Sepertinya dia tahu semua kekuatan kita..." Bisik Seungmin pada Hyunjin. Laki-laki itu segera mengangguk, menyetujui ucapaan temannya.
Ryujin sudah berhenti mengeluarkan kekuatan apinya dan membantu wanita itu untuk mengambil beberapa gelas minuman. Wanita itu mulai mengisi gelas-gelas minuman itu dengan air yang ada pada teko logam itu. Airnya sudah berubah menjadi warna coklat gelap. Ryujin juga membantu wanita itu untuk membawa gelas-gelas minuman dan membagikannya pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔
FanfictionDunia itu tidak sesederhana seperti yang terlihat. Ada dua dimensi yang hidup berdampingan di bumi. Dimensi orang tanpa kekuatan dan dimensi orang yang memiliki kekuatan. 10 orang remaja berhasil memasuki dimensi yang tidak banyak orang ketahui itu...