"Ada ruang rahasia di sana. Sebuah tangga yang menuju entah kemana."
"Tapi kita tidak bisa menyelidikinya sekarang juga. Minggu ujian semakin dekat dan aku yakin penyelidikan kita pasti memakan waktu yang banyak. Jadi, aku cuman mau menyampaikan hal itu saja pada kalian." Ujar Hyunjin diakhiri oleh desahan kasar.
Sekarang Seungmin paham kenapa Hyunjin terlihat lesu seperti itu padahal ia menemukan sesuatu yang penting. Itu karena mereka tidak bisa berbuat apapun untuk saat ini. Ia yakin sebenarnya Hyunjin ingin saja nekat untuk menyelidiknya saat ini juga, namun laki-laki itu berusaha untuk bersikap hati-hati dan lebih memperhatikan teman-temannya.
Diskusi berakhir tanpa ada seorangpun yang berbicara lagi. Mereka semua kembali ke kamar masing-masing dalam keadaan diam. Namun pikiran mereka semua seakan saling berhubungan. Seungmin akhirnya tahu apa yang suadah terjadi dan memutuskan untuk diam saja karena ia juga tidak tahu harus bertindak seperti apa.
***
Minggu ujian akhirnya tiba. Para murid terlihat begitu bersemangat untuk menghadapi ujian. Ujian tertulis akan dilaksanakan di aula dan dilakukan secara serentak untuk semua kelas.
Tentunya murid yang memasuki lebih dari 1 kelas akan sangat kesulitan dalam menghadapi ujian tertulis tersebut karena semuanya dilakukan secara serempak dan pada hari itu juga,
"Aku bisa gila lama-lama jika harus bersekolah di sini terus. Bayangkan saja, dalam waktu satu hari ada 3 ujian yang harus dilakukan terus menerus!" Ujar Seungmin yang mulai frustasi. Teman-temannya yan memperhatikan Seungmin ikut merasa frustasi.
"Sudahlah. Kita semua juga pusing dengan ujian masing-masing. Jangan menambah-nambahi..." Tegur Felix yang duduk di sebelah Seungmin.
"Tidak perlu pusing seperti itu. Ujian tulis kan cuman mengulang apa yang sudah diajarkan. Tidak terlalu susah." Ujar Hyunjin dengan nada santainya. Laki-laki itu sibuk membaca sebuah buku dan tampak tidak terganggu sama sekali dengan perdebatan teman-temannya.
"Kau kan pintar, beda dengan kami. Jangan samakan dirimu dengan kami." Balas Felix dengan tatapan sengitnya. Hyunjin hanya mengangkat bahunya dan beranjak pergi dari sana.
"Anak itu benar-benar...." Dengus Felix yang tampak kesal dengan sikap Hyunjin. Lee Know menepuk bahu Felix supaya pria itu bisa sedikit lebih tenang dan dapat mengontrol emosinya.
"Aku ada ujian sebentar lagi. Dah..." Kini giliran Seungmin yang beranjak dari sana dan meninggalkan teman-temannya.
Ujian tertulis berlangsung dengan baik pada hari itu. Pengumuman ujian tertulis akan dilakukan esok harinya. Bagi murid yang tidak lolos pada ujian tertulis ini masih diberi kesempatan untuk mengulang besok. Setelah itu keesokan harinya lagi akan diadakan ujian fisik yang akan memakan waktu hingga akhir pekan.
Yeji sedang berjalan seorang diri di lorong academy yang telah sepi. Para murid sudah kembali ke dalam kamar asrama masing-masing. Perempuan itu baru saja kembali dari perpustakaan dan berniat untuk segera pergi ke kamar asramanya.
"Kita tidak bisa seperti ini terus. Kita harus berbuat sesuatu. Dia sudah mengancam kita terus jika tidak ada perubahan"
Langkah Yeji segera terhenti. Ia berdiri tepat di depan ruangan Paxton. Perempuan itu jadi tertarik untuk mendengarkan percakapan di dalam sana karena ia tiba-tiba saja teringat oleh ucapan JB pada waktu itu.
"Tunggu sampai masa ujian berakhir. Kita akan mulai bergerak."
"Tapi kau sendiri juga harus tetap bertindak seperti biasanya. Ingat! Kita tidak boleh ketahuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔
FanfictionDunia itu tidak sesederhana seperti yang terlihat. Ada dua dimensi yang hidup berdampingan di bumi. Dimensi orang tanpa kekuatan dan dimensi orang yang memiliki kekuatan. 10 orang remaja berhasil memasuki dimensi yang tidak banyak orang ketahui itu...