Chapter 9 : Simbol Petir

838 94 1
                                    

Yeji dan Seungmin telah menyelesaikan kelas mereka malam itu. Dalam perjalanannya kembali ke asrama mereka, mereka berpapasan dengan Hyunjin. Pria itu terkejut setengah mati saat melihat mereka berdua.

"Kenapa kau ada di luar, Hyunjin-ah?" Tanya Seungmin. Ia langsung menatapnya dengan pandangan curiga.

"Aku..hanya jalan-jalan malam saja. Ayo kita kembali ke asrama." Balas Hyunjin. Ia berjalan mendahului Seungmin yang masih menatapnya dengan curiga.

"Aku curiga dengannya..." Gumam Seungmin.

Pagi hari berikutnya, semua murid sudah dikumpulkan di aula sekolah. Biasanya kalau mereka dikumpulkan seperti itu, berarti ada hal penting yang akan disampaikan.

"Semalam kamera CCTV lantai dasar rusak. Seseorang masuk ke area terlarang dan berusaha untuk membuka pintu yang ada di sana. Sekarang sebaiknya kalian semua jujur. Siapa yang sudah melakukannya?" Paxton berbicara di depan dengan wajah gelisahnya.

Semua murid hanya diam saja. Mereka tidak tahu siapa yang sudah masuk ke dalam area terlarang itu. Kecuali satu orang, Hyunjin. Ia tampak gugup namun berusaha untuk tetap tenang.

"Kalau kalian tidak mau mengaku, aku akan menyuruh seseorang untuk membongkarnya. Orang itu dipastikan akan keluar dari sekolah ini." Ancam Paxton. Semua murid masih saja diam.

Setelah 20 menit hening, akhirnya Paxton menyuruh mereka untuk kembali ke kamar masing-masing. Kelas hari ini akan diliburkan untuk menyelidiki orang yang sudah masuk ke area terlarang dengan sengaja.

Di luar aula, Seungmin mencegat Hyunjin yang sedang berjalan. Teman-temannya yang lain segera menatap Seungmin dengan tatapan bingung.

"Kau kan pelakunya? Mengaku sajalah." Ujar Seungmin.

"Kau menuduh temanmu sendiri?" Balas tanya Hyunjin. Wajahnya berubah menjadi merah padam tapi ia masih bisa mengontrol emosinya untuk tidak memukul Seungmin. Pria itu mendecih pelan dan menatap Hyunjin dengan tajam.

"Jangan berbohong pada kita. Aku paling tidak suka ada yang berbohong apalagi kepadaku." Ucap Seungmin dengan segala penekanan disetiap katanya.

"Sudahlah, kau mengaku saja. Aku bisa membaca apa yang ada dipikiranmu." Kali ini Felix yang membuka suaranya.

"Baiklah. Tapi jangan bicara di sini. Aku takut ketahuan. Akan kuceritakan pada kalian semua apa yang kuketahui kemarin." Ucap Hyunjin. Ia berjalan mendahului yang lainnya dan pergi ke suatu tempat yang sepi.

Hyunjin membuka salah satu ruangan kosong yang ada di lantai 10. Ruangan itu biasanya digunakan untuk rapat penting antar siswa. Setelah semuanya masuk ke dalam, Hyunjin mengunci pintunya rapat-rapat. Ia mengambil salah satu tempat duduk diantara mereka semua. Itzy juga ada di sana karena masalah Hyunjin sekarang menjadi masalah mereka juga.

"Kemarin memang aku ke area terlarang itu. Aku yang sudah merusak kamera CCTV-nya. Aku harap kalian merahasiakan hal ini." Ujar Hyunjin pelan.

"Tapi aku punya suatu hal penting untuk kalian." Lanjut Hyunjin. Ia mulai menceritakan semua hal yang terjadi kemarin malam hingga simbol-simbol yang ia temukan.

"Bagaimana menurut kalian? Aku ingin sekali membuka pintu itu. Aku penasaran dengan isinya. Aku bahkan masih mengingat jelas bentuk simbol-simbolnya." Ucap Hyunjin setelahnya. Mereka semua tampak berusaha mencerna perkataan Hyunjin.

"Tapi bukankah itu berbahaya sekali? Kita bisa dikeluarkan dari sekolah kalau itu semua terjadi." Ryujin berkomentar.

"Kalau kita dikeluarkan, ya sudah. Kita bisa pulang ke dimensi kita yang sebenarnya." Balas Hyunjin santai.

Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang