Chapter 39 : Si Jenius Hyunjin

539 79 20
                                    

Seungmin, Hyunjin, Lee Know, Felix, Jeongin, Yeji, Ryujin, Lia, Chaeryeong, dan Yuna sedang duduk bersila di lantai penjara tempat mereka dikurung. Kali ini mereka dikurung bersama-sama, tidak seperti sebelumnya. Ruangannyapun berbeda. Penjara yang mereka tempati ini bentuknya tak jauh berbeda dari penjara di dimensi mereka. Lantainya yang kotor dan dingin, serta jeruji besi yang mengurung mereka.

Dua orang penjaga terus berkeliaran di depan sel mereka, takut-takut jika mereka berusaha untuk kabur kembali. Wajah Seungmin dan teman-temannya terlihat lesu. Mereka benar-benar tak tahu harus melakukan apalagi.

"Apa hukuman buat Kak JB dan Kak Jackson sudah dimulai ya?" Tanya Yeji. Suaranya terdengar lemah. Teman-temannya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Ini semua gara-gara Nicholas. Coba saja kita menolak untuk ikut dia dari awal, keadaan kita tidak mungkin seperti ini." Gerutu Felix. Hatinya benar-benar terluka karena pengkhianat itu. Masih terdengar jelas bagaiamana suara Nicholas yang tadi membantah semua tuduhannya saat di lapangan.

"Siapa tahu saja ia sedang dimantrai oleh ketua pemerintahan sehingga berbuat seperti itu. Kurasa Nicholas yang asli tidak mungkin akan menyerahkan kita pada pemerintahan..." Balas Seungmin.

"...atau sifat asli orang itu memang seperti itu. Ia sengaja menjebak kita dari awal dengan berpura-pura membantu kita. Pasti tujuannya selama ini adalah untuk mendapatkan benda-benda yang mereka butuhkan itu. Sekarang mereka sudah mendapatkan semuanya dan kita sudah tidak diperlukan lagi." Sahut Hyunjin.

"Ucapan Hyunjin benar. Kurasa tujuan awal Nicholas menjemput kita adalah untuk mengambil benda-benda itu. Tentang ramalan yang ia bicarakan atau apapun itu, semuanya hanya omong kosong saja." Balas Ryujin.

"Tidak..." Bantah Yeji. Semuanya segera mengalihkan pandangan pada perempuan itu. "Ramalan itu memang benar. Kita memang ditakdirkan untuk melawan semua ini." Ucapnya.

"Apa buktinya? Itu kan cuman omong kosong dari Nicholas saja. Buktinya sekarang kita hanya bisa menunggu seperti ini dan tinggal menunggu keputusan hukuman kita. Kurasa pada akhirnya ia memutuskan untuk menghukum mati kita." Balas Felix dengan sarkas.

"Tidak. Ramalan itu bukan cuman omong kosong. Kak JB pernah bilang padaku kalau keluarganya adalah turunan peramal yang paling diincar oleh pemerintah. Kakek moyang Kak JB membuat sebuah buku ramalan tentang kejadian yang akan datang, termasuk saat ini. Karena buku itu, kakek moyang Kak JB harus merelakan nyawanya sendiri." Cerita Yeji. Ia menyuruh teman-temannya untuk mendekat ke arahnya.

"Dan buku itu masih disembunyikan oleh Kak JB di suatu tempat. Sampai sekarang pemerintah masih belum berhasil mendapatkan buku itu." Ucap Yeji dengan suara super pelan. Ia tak ingin penjaga di luar tahu apa yang sedang ia obrolkan.

"Kalau begitu, kita harus bisa mendapatkan buku itu. Siapa tahu di dalam buku itu ada cara gimana kita bisa mengalahkan pemerintahan?" Balas Seungmin dengan suara yang pelan juga.

"Benar yang dikatakan oleh Seungmin. Apa Kak JB cerita padamu dimana buku itu berada?" Tanya Lee Know.

"Sayangnya ia tak memberitahuku dimana ia menyembunyikan buku itu. Hanya dia saja yang tahu tempatnya." Balas Yeji. Mereka yang awalnya bersemangat, kembali lesu.

"Guys, kalaupun kita tahu dimana lokasi buku itu, kita juga tidak bisa pergi untuk mengambilnya. Kalian harus sadar kondisi kita saat ini seperti apa." Celetuk Felix. Laki-laki itu semakin mematahkan semangat teman-temannya. Felix hanya mengucapkan sebuah fakta dan tak lebih dari itu.

Justru mereka semua benci menghadapi fakta itu.

***

Hari penentuan itu akhirnya tiba. Selama menunggu hari-hari itu, mereka benar-benar tak tenang. Pikiran Seungmin dan teman-temannya terus disibukkan dengan hukuman apa yang akan mereka terima nantinya. Mereka rela jika harus kehilangan kekuatan mereka, asalkan jangan nyawa mereka.

Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang