Seminggu berlalu dengan penuh perjuangan. Seungmin dan teman-temannya telah melalui hari-hari yang cukup berat selama menjalani ujian fisik pertama mereka. Namun mereka sangat beruntung karena semuanya lulus pada test pertama mereka sehingga mereka tidak perlu mengulang. Namun sebagai akibat dari perjuangan mereka tersebut, kondisi kesehatan mereka jadi menurun.
"Kenapa masih capek ya? Padahal udah istirahat banyak...." Keluh Lia pads Yeji yang tidur di tempat tidur seberangnya. Perempuan itu kondisinya sama dengan Lia. Berwajah pucat dan sedang bergelung di dalam selimut.
"Aku tidak tahu. Aku juga masih merasakan sakit di seluruh tubuhku. Bagaimana dengan yang lainnya ya?" Tanya Yeji pada Lia. Perempuan itu menggeleng pelan sebelum membenamkan wajahnya kembali di dalam selimut.
Di sisi lain, situasi di kamar yang lainnya tidak jauh berbeda dengan situasi yang ada di kamar Yeji dan Lia. Semuanya sama-sama sedang beristirahat di tempat tidur masing-masing. Bahkan Hyunjin yang biasanya sangat aktif untuk duduk di meja belajarnya, sekarang sama-sama sedang bergelung di dalam selimutnya.
Kondisi mereka berbeda jauh dengan murid yang lainnya. Kebanyakan para murid itu masih tampak sehat-sehat saja dan bisa bermain dengan puas setelah mereka berhasil menyelesaikan ujian mereka. Paxton sudah mengetahui kondisi Seungmin dan teman-temannya sehingga pria itu mengijinkan mereka semua untuk beristirahat di dalam kamarnya dan tidak mengikuti kelas tambahan yang hampir setiap sore diadakan oleh Jack.
Bisa dibilang, kondisi tubuh mereka masih tergolong lemah. Daya tahan tubuh mereka masih belum beradaptasi sepenuhnya dengan dimensi mereka sekarang. Masih banyak kekurang-kekurangan yang mereka miliki dan tentunya itu bisa menjadi peluang yang sangat besar bagi pengincar kematian mereka untuk segera memanfaatkan situasi tersebut.
Tok tok tok...
Pintu kamar Yeji dan Lia diketuk pelan dari luar. Lia tampak tidak berniat untuk membukanya. Akhirnya Yeji memutuskan untuk membukanya dan menyapa tamu mereka itu. Dengan susah payah Yeji menegakkan tubuhnya dan berjalan menuju ke pintu depan.
"Masih sakit?" Suara berat dari JB segera menyapa telinga Yeji begitu pintu terbuka.
"Yah, begitulah. Ada apa kak JB ke sini?" Tanya Yeji dengan pandangan kebingungan.
"Tadinya aku ingin mengajakmu dan teman-temanmu yang lainnya untuk berdiskusi tentang rencana kita. Tapi melihat kau masih sakit, mungkin beberapa hari lagi saja. Kondisinya sepertinya tidak memungkinkan kalian untuk berpikir berat." Balas JB dengan kikuk.
Yeji jadi teringat kembali dengan kesepakatannya bersama dengan JB dan Jackson untuk bekerja sama menghentikan pemerintah yang ingin menghancurkan dimensi tanpa kekuatan. Setelah kesepakatan itu, Yeji dan teman-temannya sama sekali tidak membahas hal itu. Baru ini Yeji teringat kembali.
Mereka perlu untuk bergerak cepat karena mereka tidak akan tahu sampai di mana perkembangan pemerintah dalam menyiapkan rencana penghancuran itu.
Serta rencana untuk membunuhnya dan teman-temannya yang lain.
"Eh tunggu kak...." Yeji menahan JB yang hendak pergi dari sana.
"Aku akan tanyakan yang lainnya dulu. Mungkin kami semua bisa berkumpul untuk membahasnya bersama. Kita perlu untuk bergerak lebih cepat." Balas Yeji.
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan menunggu kalian di ruang diskusi sampai jam 5. Jika kalian tidak datang dalam waktu satu jam, aku anggap kalian tidak bisa."
"Baiklah kalau begitu." Setelah itu, JB segera pergi dari hadapan Yeji dan perempuan itu masuk ke dalam kamarnya sendiri.
"Choi Liaaa...." panggil Yeji dengan semangat yang tiba-tiba saja muncul dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔
FanfictionDunia itu tidak sesederhana seperti yang terlihat. Ada dua dimensi yang hidup berdampingan di bumi. Dimensi orang tanpa kekuatan dan dimensi orang yang memiliki kekuatan. 10 orang remaja berhasil memasuki dimensi yang tidak banyak orang ketahui itu...