Chapter 43 : Buku Ramalan

424 68 1
                                    

Kurang lebih 3 jam mereka telah merangkak dalam lubang galian itu. Tenaga Ryujin benar-benar terkuras habis karena terus menggali tanah itu dengan kekuatan yang ia punyai. Galian itu berakhir ketika Ryujin sudah tak menemukan penghalang lagi di depannya.

"Kurasa kita akhirnya bisa keluar dari sini." Ucap Ryujin dengan semangat yang perlahan-lahan terkumpul kembali. Ia terus menggali tanah di depannya dengan kekuatan miliknya hingga sepenuhnya tanah-tanah itu menghilang dari hadapannya.

Satu persatu dari mereka keluar dari lubang galian itu. Untuk kedua kalinya mereka berada di ruang bawah tanah itu. Tangga yang menuju ke atas juga masih sama seperti sebelumnya. Benar-benar tak ada yang berbeda kecuali kini dinding ruangan itu memiliki lubang besar.

Ayah JB tetap memimpin jalan mereka bersama dengan JB yang mendampingi ayahnya itu. Ayah JB merapalkan beberapa kalimat mantra untuk membuka pintu yang terhubung langsung dengan ruangan rahasia itu. JB segera mendorong pintu itu begitu mantranya selesai dirapalkan. Mereka semua memanjat untuk mencapai ruangan tempat senjata berbahaya itu dulu berada.

Ayah JB sudah melesat menuju ke arah pintu dan memilih untuk mendobrak pintu itu. Ryujin menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk menghancurkan pintu itu agar terbuka. Usahanya tak sia-sia. Pintu itu akhirnya hancur dan mereka bisa keluar dari sana.

Keadaan academy benar-benar hancur berantakan setelah tragedi penyerangan waktu itu. Sepertinya Paxton sudah tidak mengurus academy ini lagi dan berkutat dengan urusan pemerintahan.

Mereka bisa melihat dinding-dinding yang hancur dan pilar-pilar yang biasanya berdiri kokoh juga ikut hancur. Kini JB dan Jackson yang memimpin jalan mereka karena dua orang itu lebih tahu seluk beluk academy jika dibandingkan dengan yang lainnya. Tak butuh waktu yang lama, mereka sudah mencapai pintu keluar dari academy.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Pergi ke dimensi tanpa kekuatan? Bagaimana caranya?" JB menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Jackson. Atensinya teralih ke arah ayahnya, meminta jawaban dari laki-laki itu. Ayah JB tidak menjawab pertanyaan anaknya itu karena ia sendiri masih memikirkannya.

"Andai saja benda-benda kita tidak diambil, kita bisa membuka portal kembali ke dimensi kita." Sahut Yeji.

"Portal...." Gumaman Ayah JB membuat pandangannya orang-orang di sana tertuju padanya.

"Dimana kau menyembunyikan buku ramalan itu?" Pertanyaan Ayah JB ini ia tujukan pada anaknya.

"Aku menaruhnya di basecamp-ku yang ada di samping rumah." Balas JB.

"Kita harus mengambil buku itu. Buku itu bisa membuka portal ke dunia tanpa kekuatan. Kalau harus melalui jalan normal, akan memakan banyak waktu. Belum lagi kekuatan kita akan hilang karena kutukan itu. Satu-satunya jalan hanyalah mengambil buku itu." Ucap Ayah JB.

"Baiklah, kita ambil sekarang saja." Balas JB.

"Tunggu kak..." Ucapan Hyunjin segera menghentikan langkah JB. "Setidaknya kita harus menyamar. Orang-orang di luar sana sudah mengenal wajah kita sebagai buronan. Kalau kita tertangkap, nanti kita bisa kembali masuk ke penjara lagi." Ujar Hyunjin.

"Untung kamu memikirkan hal itu jadi kita tidak bertindak ceroboh. Lalu, apa yang bisa kita kenakan untuk menyamar?" Sahut Ayah JB.

"Kurasa ada beberapa baju yang bisa kita dapatkan di asrama. Aku akan mengambil beberapa. Jackson ikut denganku supaya lebih cepat. Sedangkan untuk yang perempuan, kurasa Yeji dan Ryujin bisa pergi ke asrama perempuan." Balas JB. Kedua perempuan itu segera mengangguk.

Keempat orang itu kembali melesat masuk ke dalam gedung academy yang tampak sangat hancur dari luar. 15 menit kemudian keempat orang itu datang dengan membawa setumpuk pakaian dan beberapa aksesoris yang membantu menyempurnakan penyamaran mereka.

Another Dimension | ITZY X Stray Kids✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang