Cintailah apa Yang kamu kerjakan, jangan mengerjakan apa Yang hanya kamu cintai
Yang terjadi sekarang itu kolaborasi takdir Dan pilihanSiang itu, awan gelap berlomba saling menggulung diri membentuk badai Di awal Bulan desember. Perlahan rintik - rintik hujan berjatuhan Dari langit. Membasahi tanah - tanah Kering dihalaman kosanku. Dengan ponsel ditangan, kepergian Mas Bheo ehh...maksudku Mas Theo, ke warung nasi goreng seperempat menit Yang lalu membuatku seakan diberikan sedikit waktu mengahayati 4 Hari kehidupan rumah tangga ini.
Untuk sejenak aku Masih mencoba memahami keputusan - keputusan Yang sudah kuambil Dari memilih menikah muda, cuti kuliah, Dan berakhir ikut suami Yang pindah tugas ke Sulawesi. Benarkah pilihan yang kuambil?, sebagian hati terus menerus bilang bahwa ada mimpi lain yang kandas untuk menjelajahi mimpi baru ini.Tingg
Sampai pesan masuk menganggu lamunanku
From : Bheo
Dek, mas neduh dulu, sabar ya nasgornya, Kalo keburu dingin entar Kita angetin pake api Asmara hehe
Kupikir dulu Aku Yang sengklek, melihat pertemuan pertama semasa kelulusan akmilnya. Pribadi itu dulu super dingin, irit ngomong, Dan juga jutek. Tapi selama empat Hari ini sosok itu berubah jadi lebih hangat, tak Ada sifat dominan Yang Ada justru mengayomi disaat Aku Masih terlalu shock dengan kehidupan baru Yang kini Aku jalani. Percayalah, pernikahan tidak semudah itu ferguso!
Aku baru ingat, semalam saat Kami berdua rebahan dengan canggung dikasur lantaiku, ruangan kosan terasa amat absurd untuk Kami berdua yang saling diam melihat cicak bertarung dengan nyamuk untuk kemudian merayap bolak - balik dan hilang di ventilasi. Jam sudah lewat pukul sembilan, mataku Masih juga terbuka lebar padahal dulu kalau mau nonton bola, beratnya bukan main mau melek. Saat itu sambil berdehem, mas Bheo mulai bercerita tentang pertemuan paling pertama Kami. Menurutnya. Di auditorium kampus saat Aku menjadi peserta seminar Yang ia menjadi pembicaranya. Jujur Aku lupa, Karena seperti seminar lainnya Aku tak pernah mengingat pembicaranya tapi apa Ada sertifikatnya atau tidak. Yes You Knowlah Mahasiswable.
"Waktu itu kamu pake jilbab biru muda terus gamis dongker. Sambil senyum Dan ketawa ketiwi Sama temen - temen kamu, tiba - tiba mas diem aja merhatiin kamu sampai Di depan pintu masuk. Saat Acara pun Kamu asyik dengan buku dan saat pembicaranya waktu itu mas Roy kamu lihat langsung Mata mas dek, Deg... Rasanya kayak Ada Yang nyut2an Gak karuan gitu jantung mas dek"Aku diam mendengarkan ceritanya takzim sambil mengingat kejadiannya
"Jantung mas bermasalah mungkin" Dan responnya berdecih tak Suka
"Enak aja!, Dari situ mas berusaha nyari kamu dipintu keluar, persis nunggui bidadari turun dari langit rasanya...."
"Huuuuuu.......Lebay....." aku meneriakinya yang kemudian tersenyum simpul
"tapi sampai rekanku masuk bus kamu Gak nongol-nongol juga. Galau juga sih saat itu rasanya, pingin cepet - cepet pesiar, nyari kamu Dan jadiin kamu rekanita. Tapi bingung, Nama kamu pun mas Belum tahu saat itu, bermodal wajah manis ini doang" hela nafasny diiringi senyum sambil merangkum wajahku yang kaget banget
"Waktu itu, mas cuma berdoa Siang Malam Semoga Allah jodohkan Sama wanita Yang mas inginkan, kalau bisa cepet - cepet disahkan, dihalalin, biar gak ada yang rebut" aku tiba - tiba merasa gugup melihat tatapannya. Asem! kelojotan jantungku lihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Mah JODOH!!
RomanceDi jalan setapak pemakaman yang dipenuhi pelayat dan para prajurit berseragam lengkap dua sosok muncul dengan senyuman kebahagiaan. Tangan perenpuan berjilbab cream itu bergelayut di lengan suamnya. Wajah mereka bersinar seolah seluruh lampu di duni...