Chapter 36 - Bidadari Surgaku -

1K 51 9
                                    

Kita sudah lewati semuanya meski terlalu singkat kebersamaan di dunia ini tercipta, tetaplah menjadi bidadari surgaku

Kibaran bendera kuning siang itu menandai kepulangan seseorang. Kompleks perumahan yang awalnya selalu sepi kini di hadiri puluhan orang. Para anak jalanan, murid SMA, para tetangga, rekan sejawat berseragam TNI dan Persit. Mereka berkumpul di dalam atap tenda kedukaan. Ruang tamu yang semula lengang, siang ini di huni wajah manis dengan pakaian serba putih. Suara bayi menangis pun tak kalah menyayat hati tatkala ia di dekatkan dengan jasad sang ibu.

Ibunda Anita yang baru saja sampai langsung lemas tak sadarkan diri. Telfon terakhir putrinya masihlah segar di telinganya. Tapi mimpi buruk ini terlalu nyata. Theo tak berpindah dari duduknya di sisi sang istri. Mata sayu penuh kerinduan itu masih setia memandangi istrinya meski air mata tak lagi menetes. Pakaian pria itu pun belum berganti. Sampai sang kakak perempuan yang tak tega melihat adik bungsunya seperti sudah kehilangan jiwa membantu menariknya untuk berganti pakaian yang lebih baik.

"Allah itu tahu hambanya kuat, dek" Mbak Feny memilihkan koko putih dan meletakkanya di sisi Theo yang terduduk di atas kasur

"tolong mbak, tinggalin Theo sendiri dulu" perempuan itu akhirnyan memilih keluar kamar tanpa menutup pintu sepenuhnya

Air matanya mengalir lagi, memandangi lemari pakaian di dalamnya. Perasaan ini lebih menyeramkan dibanding saat istrinya diculik beberapa waktu lalu. Tangan lemahnya mengusap lembut bantal tempat wajah Anita yang selalu tersenyum menyambutnya pagi – pagi.

"sayang nih suka banget ya bau mawar? Baju bau mawar, sampo aroma mawar sekarang sprei pun aromanya mawar" Anita tertawa pelan sembari memasukkan sarung bantal ke isinya

"ha..ha... seklian satu paket kemaren belinya, ehhh ternyata tokonya ngirim yang wanginya sama, ya udah keterusan pakai yang aroma mawar"

Aromanya kini menyeruak bagai palu di dadanya yang ngilu. Tak ada yang tersisa di rumah ini tanpa sidik jari Anita. Saat ponselnya di atas nakas bergetar, notif spam dari grup membuatnya membuka galeri berisi foto – foto istrinya. Di folder video, wajah Anita yang tertawa membuat hatinya tergerak membuka.

"gentian Anita sekarang yang buat video Mas, ehmm....ngomong apa tapi ya? Anita tuh bingung kalau gak di buat skripnya dulu hehe..." perempuan dengan jilbab orange itu menggaruk keningnya

"Mas Bheo, rasanya menakjubkan ya kalau nginget waktu pertama Mas ujugujug dateng ke rumah untuk lamaran, terus gak lama nikah. Awalnya Nita tuh takut kalau ternyata Mas nih orangnya kaku terus nyebelin tapi ternyata setelah nikah sengkleknya sama kayak Nita. Makasih Mas sudah buat Nita bahagia, jagain Nita, mengerti setiap galaunya Nita dan yang paling penting selalu nyebut Nita disetiap Mas berdoa. Maaf ya Mas, Nita hobi nguping soalnya setiap kali mas selesai sholat malam. Nita minta jangan lupa makan, jangan sampai sakit, terus jagaian adik bayi nanti dengan baik, walaupun kita LDR an, selamanya Nita selalu ada di samping Mas ehhh enggak, di hati Mas.......udah ya Mas Nita tiba – tiba malu" perempuan dalam video itu terkikik malu

Katanya Mah JODOH!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang