18

11.6K 389 9
                                    

Xavier lelaki itu datang membawa amarah yang sudah tak terkontrol lagi.
Dengan sebuah pistol ditangannya dan beberapa anak buah diluar sedang melawan anak buah samudra.

Di ujung ruangan ia melihat 'lisya' tersenyum sambil terduduk lemas,xavier ingin sekali memeluk tubuh itu,memeluk tubuh yang selalu ia regkuh ketika malam tiba.

Tapi belum sampai ia kesana xavier sudah melihat terlebih dahulu tubuh lisya jatuh ke lantai dengan darah yang mengalir kemana-mana dari kedua tangannya.

Hal itu membuat amarah xavier semakin memmuncak,hasrat untuk membunuh lelaki berdarah korea indoneisa itupun semakin tinggi.

Ia berlari untuk langsung memeluk miliknya.
Menulikan telingannya karena sedari tadi ia mendengar ayahnya sibuk memanggil namanya.

Tapi karena ia melihat wajah samudra.ia menunda untuk memeluk lisya,karena xavier langsung saja menyerang samudra dengan membabi buta.seolah lelaki didepannya ini adalah musuh terberatnya.

Dengan langkah cepat ia menusuk perut samudra.dengan tiga kali tusukan tajam.

Tusukan pertama karena sudah menghancurkan kebahagiaan lisya.

Tusukan kedua karena sudah menculik lisya.

Dan.

Tusukan terakhir karena sudah berani memyentuh miliknya.

"Matilah kau bajingan!!!"teriak xavier dengan tangan yang masih memegang pisau.

"Akhh le-lepash kan a-aku"ucap samudra terbata-bata.

"Tak akan kubiarkan kau hidup karena engkau sudah mengambil milikku,mengambil kebahagiaan ku,dan ingat ini kepala mu akan sampai ke keluargamu malam ini juga!"ucap xavier sambil mengeluarkan smiriknya.

"Ka-kau emang m-monster jahat akh"kalimat terakhir yang diucapkan oleh lelaki berdarah korea indoneisa itu,kini ia harus mati di tangan xavier.

Sedangkan xavier ia hanya bisa tertawa bahagia.
Sampai suara serak dan tegas menghentikan ia dari tawanya.

"Xavier!!,jika engkau terus tertawa,maka gadismu akan semakin cepat menjemput ajalnya"ucap lelaki yang sudah berumur itu,namun ia masih tetap kelihatan tampan walau sudah memasuki kepala 4.

Dia ayah xavier,seseorang yang sudah menjaga xavier dengan cara yang tegas,ia mendidik putranya untuk menjadi seorang yang kuat bukan yang lemah.

Kini putranya itu sudah beranjak dewasa,sudah menemukan cintanya,xavier dahulu sama seperti dirinya yang kalut ketika kehilangan gadisnya,ibu xavier.

Melihat xavier yang seperti ini membuat stephen kembali kemasalalunya yang dahulu penuh musuh,demi melindungi cintanya dan buah hatinya,ia rela bertarung nyawa.

Musuhnya yang paling dia takuti untuk kembali adalah.

Pavelli lenovi.

Ia takut lelaki itu datang lagi ke kehidupannya,terakhir kali ia bertemu adalah disaat istrinya di culik oleh pria itu,namun belum sempat membunuhnya 'pavel' sudah kabur terlebih dahulu.

Pria licik itu menghilangkan jejaknya seolah ia pergi menghilang dari bumi.

"Ayah!!,berhentilah melamun dan bantu aku membawa calon menantumu ke rumah sakit ayah cepat!!"suara xavier yang terdengar panik membuat stephen dengan cepat berlari kebawah membuka mobilnya.

"Bertahanlah sayang,kau pasti akan selamat jangan tinggalkan aku lisya,kumohon!! Aku mencintaimu sayang"ucap xavier dengan tangan yang memeluk tubuh ringkih tak berdaya milik lisya sambil menghujami kecupan demi kecupan di pipinya.

POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang