33 (about alex 2)

6.3K 225 7
                                    

Aku adalah orang pertama yang tertawa sekencang mungkin,jika orang lain menanyakan dimana ibu dan ayahku?.

Sebelum aku merasakan sakit hati diluar sana,aku sudah merasakan sakit hati terlebih dahulu,oleh orang tuaku.

Alex fernando gebraril

---------------------


Alex memarkirkan mobilnya di lingkungan sekolah,diikuti dengan felix dan juga refan serta kai,mereka berjalan santai kearah kelas.

Pakaian acak-acakan milik alex menambah kesan badboy pada dirinnya,mungkin jika dilihat hanya felix yang waras diantara mereka.

Alex duduk dibangku miliknya di pojok belakang,memasang aerphone ditelinganya lalu memainkan game di handphone miliknya.

Kai datang kemeja alex,ia duduk disebelah alex yabg kebetulan ada bangku kosong.

"Oi"kai menepuk bahu alex pelan dan alex membalasnya dengan dehaman miliknya.

"Ck,kebiasaan lo,gimana ada cewek yang mau sama lo kalau lo cuek kek gini"ucap kai dengan tawa miliknya.

"Lebih baik gue ga punya pacar tapi hidup nyaman,dari pada punya pacar kerjaannya galau terus"balas alex yang langsung meninggalkan kai sendirian disana.

"Setan emang tu orang,nyelekit banget oy,tapi emang iya sih"monolognya sendiri.

----------------

Alex berlari menuju roftoof sekolah nya,ia sering membolos disini,menghabiskan banyak waktu juga disini.

Alex kembali mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya,menghisapnya lalu asap yang mengebu terlihat sangat banyak.

Ia hanya akan tenang dengan rokok ini,karena rokok bisa memberinya kenikmatan dan juga kenyamanan.

"Alex!"teriak refan.

Refan berlari kearah alex,yang dilahatnya anak itu lagi dan lagi memulai kebiasaannya merokok dimana-mana.

"Nanti malam mau ikut ga?,gue mau ke club sama kai"ucap felix.

"Hmm,ya ntar malam gue tidur dirumah lo,biasa mama papa felix ada kunjungan kolega"balas alex dengan sinisan dengan menekankan kata-kata nya di tengah.

"Kenapasih lo ga coba baikan sama mama lo,kasian gue lihatnya"jawab refan sambil menepuk bahu milik alex.

"Percuna fan,untuk apa gue lahir didunia ini,kalau dia sendiri ga pernah ngangap gue ada"jawab alex lalu berlari pergi.

Refan terdiam,ia berfikir bahwa menjadi alex tidaklah mudah,orang berfikir alex memiliki hidup yang sempurna.

Wajah tampan.

Kaya raya.

Tinggi.

Badan yang atletis.

Dia seperti dewa hermes.

Sangat tampan.

Namun,jauh dari itu semua,alex adalah anak yang tak diinginkan,ia memiliki penyakit alter ego,dan juga kelainan psikis.

Pschyopat.

Tak banyak yang tau tentang dua penyakit alex tersebut mungkin bisa dihitung,kai,refan,dan felix,hanya mereka yang mengetahuinya.

Kecuali,masalah penyakit alter ego milik alex orang tuannya sudah mengetahuinya terlebih dahulu.

Dan disitu pula,kebencian ibu alex dimulai.

POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang