20

11.7K 409 5
                                    

Alex mengelus surai hitam pekat milik gadisnya.
Digengamnya dengan erat tangan kecil tak berdaya itu.

Alex tak pernah lelah menunggu kekasihnya bangun.
Dia selalu saja duduk di samping gadis itu sambil menunggu gadisnya sadar.

Walau terkadang menunggu tanpa kepastian membuat alex sakit.

"Alex"panggil lelaki itu.

"Ya ayah" jawabnya.

"Nak,lihatlah tubuh mu yang sudah tak terawat ini,tubuh mu lelah,dan hati mu juga lelah,kau perlu istirahat,mengistirahatkan hati dan tubuhmu."

"Mereka sudah terlalu lelah berharap,berharap kepada sesuatu yang mustahil untuk kembali."

"Kau tau?,gadis mu akan sangat sakit ketika melihat orang yang dicintainya menderita".

"Kau perlu bangkit untuk menghadapi ini semua,diluar sana banyak orang yang membutuhkanmu,pergilah kau beristirahat,percayakan gadis mu pada kami orang tua mu sendiri"

Jelas lelaki paruh baya yang masih terlihat gagah,ayah alex,ia sangat terpukul melihat anaknya yang semakin hari,semakin menjadi.

Alex hanya menjawab dengan anggukan kepala,sebelum ia pergi alex terlebih dahulu mengecup kening lisya lembut.

Jujur alex sangat lelah,ia lelah dengan ini semua,ia berharap ini semua hanya mimpi dan disaat ia bangun nanti semuanya akan seperti semula.

Tapi,ini bukan mimpi ini nyata.

---------------
Alex kini sedang berada di aperteman miliknya dan gadisnya.

Ia berjalan seperti orang yang tak punya tujuan didunia.

Dia merasa bahwa dialah lelaki yang paling menyedihkan sekarang.

Dibukanya kamar miliknya dan lisya,alex sudah jarang sekali datang ke aperteman ia memilih untuk menghabisakan waktunya di rumah sakit.

Menemani lisyanya melawan rasa sakitnya.

Alex duduk termenung diatas kasur berukuran king size itu,diambilnya pigura kecil yang diisi dengan foto lisya disana.

Alex sangat merindukan lisyanya,ia rindu masakan lisya,ia rindu ocehan konyol gadisnya.

Alex hanya bisa menangis dalam diam sambil memeluk pigura itu.

Dan berharap semuanya akan baik-baik saja,walau itu hanya sebuah harapan belum tentu terkabulkan.

-----------------

"Hey nak,kapan kau akan bangun?,kau tak kasihan dengan alexmu?,kau harus bangun,bangun dari mimpi panjangmu,kau harus kembali melihat dunia ini".

"Lisya,kau tau alex setiap detik,setiap jam,setiap menit,hingga setiap harinya,ia selalu datang menemuimu,menjagamu,membangunkanmu dari mimpi panjang mu".

"Cantik mu bahkan tak pernah pudar,walau sudah 1 bulan lamanya kau berbaring lemah diatas kasur rumah sakit ini"

"Nak bangunlah,berjuanglah lebih kuat lagi,kami yakin kau pasti akan kembali,kembali menemui kami orang-orang yang mencintaimu"

Ucap lelaki paruh baya itu,dielusnya rambut lisya,dikecupnya pipi putih itu,lelaki itu meneteskan air matanya.

Ia tak mau anak sematawayangnya pergi meninggalkan dirinya.

Karena kelemahan terbesar seorang ayah selain melihat anaknya ditimang oleh orang yang ia cintai,yaitu melihat anaknya meninggalkannya sendiri didunia ini.

---------------

Pemandangan disini tampak begitu indah.
Bunga-bunga bermekaran dimana-mana,bunga sakura berguguran,pelangi muncul dari langit.

POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang