Hari ini hujan mengguyur kota jakarta selatan.
tampak dua insan yang masih nyaman diatas ranjang mereka,dengan tangan si pria memeluk erat pinggang ramping milik istrinya.
Seakan ia tak ingin kehilangan lagi.
Alex terbangun,dengan wajah lisya didepan matanya,ini yang alex inginkan ia ingin tidur melihat muka lisya dan terbangun melihat muka lisya.
Alex mengelus rambut hitam pekat milik lisya,menghujami banyak kecupan dimuka mungil istrinya.
Membuat lisya menggeliat dalam tidurnya.
"Alex ish berhenti!!"teriak lisya dengan geram.
"Gemes banget istri aku"ucapnya.
"Kamu bau!,sana mandi!!".
"Kamu juga bau sayang".
"aku wanginya nih cium"ucap lisya dengan menunjuk ke pipinya,tanda ia ingin dicium oleh alex.
Alex yang mengertipun dengan segera mengecup lama pipi sang istri.
"Harum kan?"tanya lisya.
"Iya harumnya ngalahin bau keteknya refan"balas alex.
"Ish alex,aku bilangin refan ya kamu ngejek dia".
"Enggak-enggak kamu harum sekali!!"puji alex dengan memeluk erat lisya.
"Udah sana mandi"suruh lisya.
"Kita nanti jadi ketempat mama lex?"tanya lisya membuat akex menghentikan langkahnya ke kamar mandi.
"Iya jadi"balas alex.
"Tapi aku masih takut,mama ga nerima lagi lis"sambungnya.
"Kita coba bareng"jawab lisya.
Alex menganggukan kepalanya tanda ia menyetujui kata-kata lisya.
----------------
Disinilah alex dan lisya berada dirumah sakit jiwa tempat mama alex di rehabilitasi.
Sebelum berjalan masuk ke dalam rumah sakit tersebut lisya menggengam tangan alex erat.
Menatap ke pria tersebut lalu menunjukkan senyum hangat miliknya.
"Kamu bisa"ucap lisya.
Alex membalasanya dengan anggukan dan senyum dingin miliknya.
Walaupun sudah menikah pria itu tak pernah berubah.
"Alex"panggilan itu membuat alex membalikkan tubuhnya.
Alex terdiam,orang itu menyebut namanya?
Apakah ini mimpi?.
Atau.
Hanya bayangan untuk menyenangkan hatinya saja?.
"Kemarilah nak"ucap wanita itu.
Alex dengan cepat berlari kearah sang wanita,memeluk wanita itu erat.
Alex tak bisa menahan air matanya lagi,ia menangis dipelukan wanita yang sudah lama ingin ia peluk.
"Maaf,maaf kan ibu"wanita itu mengangkat wajah alex memgecup dahinya pelan.
"Bu,kau mengigatku?"tanya alex yang masih menangis di pelukan sang ibu.
"Maafkan aku yang tak bisa menjagamu".
"Maafkan aku yang tak bisa melihat mu berjalan dialtar pernikahan dengan wanitamu".
"Maafkan aku yang selalu memberimu tatapan kebencian".

KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]
Teen FictionAku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum. menemanimu ketika tak ada yang mau bersamamu. dan menghapus setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan. Karena aku ada untuk menjadi bagian dari sejarah hidupmu. "Biarkan aku menjadi orang yang pertama d...