xavier,lelaki itu kini tengah melampiaskan kemarahanya dengan membanting barang-barang yang ada di apertemen mewah itu,dan ia juga sudah banyak membunuh pengawal yang ada di aperteman itu.
meminum-minuman keras dan terus berteriak memanggil-manggil nama lisya,lelaki itu kini sangat rapuh,ia butuh sandaran untuk menceritakan segala kerapuhannya.
Awalnya ia tak pernah begini,ia tak pernah menangis,sampai serapuh ini,xavier juga manusia biasa ia tentu saja bisa menangis tapi tak pernah serapuh ini.
Ketika seorang lelaki menangis hanya karena seorang wanita,itu karena wanita itu penting didalam hidupnya.
Xavier hanya bisa menatap nanar pada foto gadisnya di telephone gengam miliknya,sungguh ia merindukan miliknya.
Rindu akan tawanya.
Rindu akan tingkah konyolnya.
Rindu dengan manjanya.
Dan
Ia paling rindu dengan senyuman hangat nan teduh milik gadisnya.
Prang
Prang
Prang
Suara itu berasal dari xavier,ia melemparkan gelas kesembarang arah,
Entah gelas keberapa yang dihancurkan oleh xavier.Mungkin 10-15 gelas telah ia pecahkan.
kai hanya bisa tersenyum miris ketika melihat tuan tampannya berlaku seperti ini.sudah bertahun-tahun lamanya kai bekerja bersama xavier,tapi ia belum pernah melihat tuannya serapuh ini.
Ia dan semua anak buahnya sudah mencari lisya kemana-mana,bahkan hingga keujung dunia sudah ia cari,tapi hama itu terlalu licik dan sulit untuk ditemukan.
tak lama kemudian ,kai mengetuk pintu kamar,xavier dan lisya tepati,menyampaikan kabar bahwa ia sudah menemukan milik tuannya.
"T-tuan xavier,saya berhasil menemukan nyonya lisya,ia sekarang berada di jeju,mereka sangat sulit ditemukan karena samudra sudah menghilangkan jejak mereka"terang kai.
Brang.
"Hahaha kai,akhirnya aku menemukan miliku kai,hahahaha kai cepat kita bergerak sebelum milikku di disentuh oleh hama itu kai"tawa xavier yang menakutkan serta kalutan kemarahan yang tak kunjung reda menambah kesan mengerikan kepada dirinya.
"B-baik tuan"jawab kai takut karena jika ia salah omong saja maka nyawanya jadi taruhannya.
---------------------
Gadis itu menatap nanar pada tubuhnya sudah 3 hari ia disini.
Apakah alex tak mencarinya?.
Apakah alex sudah menemukan penggantinya?.
Apakah alex tak peduli lagi dengannya?.
Pertanyaan itu terus saja bersarang di kepala lisya,ia terus bertanya di mana lelaki itu?.
Lisya hanya bisa berharap dan terus berharap malaikat penolongnya datang,walau ia sempat takut,takut harapanya tak pernah terkabulkan.
Berharaplah yang sewajarnya, agar kamu tidak terlalu sakit jika memang kenyataan tidak seperti yang diharapkan.
Cklek
Suara pintu yang berwarna coklat ke abu-abuan itu kembali terbuka.
Muncul seorang lelaki berdarah korea-indoneisa,lelaki yang tak ingin lisya lihat,karena lelaki inilah yang sudah membuatnya seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]
Teen FictionAku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum. menemanimu ketika tak ada yang mau bersamamu. dan menghapus setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan. Karena aku ada untuk menjadi bagian dari sejarah hidupmu. "Biarkan aku menjadi orang yang pertama d...