-everything needs a process, including loving, because sincere love doesn't come suddenly-
-ndinrlta
____________________
Lisya pov's
Malam itu,adalah malam yang paling indah,malam dimana ia dipertemukan oleh sahabat-sahabatnya.
Malam dimana ia merasa bahwa banyak orang yang menyayanginya,mencintainya dengan tulus.Tapi malam itu saat ia dan sahabat-sahabatnya pergi berbincang melepas rindu,ia teringat pembicaraan nya bersama sahabatnya.
Flasback
"Lisya,aku sama qifa mau masuk ke universitas,di korea,dan kita bakalan jarang ketemu"claudia mulai membuka pembicaraan malam itu
"Iya lis,kamu ga ada niatan juga buat masuk ke universitas?,kamu kan pengen banget dulu masuk ke sebuah universitas di korea"ujar qifa
"Aku ga tau sama sekali,SMA aja aku ga ikut ujian,dan langsung terima ijazah"lisya murung
"Tapi bagaimanapun carannya,aku harus masuk ke universitas di korea"sambung nya dengan semangat
Flasback off
"Huh,gimana caranya aku minta izin sama alex,dia pasti ga bakalan ngizinin apapun alasannya,mau aku nangis darah kek dia mah bodo amat"
"Dia kan ga punya perasaan dan hati untuk bersifat kemanusiaan,tapi bagaimanapun harus kuliah pokoknya,aku bakalan kabur,dengan konsekuensi kaki bakal di potong"
"Yauda aku tes aja deh ke ruang kerja alex,semoga berhasil lisya,you are the best!!"
Lisya pov end
Sampai di ruangan alex,lisya langsung bertemu dengan kai skretaris pribadinya alex
"Kai alex ny sibuk ga?"tanya lisya kepada kai."Engga kek nya non,tapi bentar ya ditanya dulu sama tuan alex"jawab kai dengan sopan
"Oke deh aku tunggu ya"
Jawab lisya tak kalah sopan.Tak lama kemudian kai datang dengan membawa berkas yang lisya tau itu adalah sebuah dokumen penting perusahaan alex.
"nona lisya,tuan alex nya lagi gak sibuk nona boleh masuk"kai berkata dengan sopan.
"Makasi kai"jawab lisya
"Oke siyap"jawab kai sambil berlalu pergi.
sampai diruangan kerja alex,lisya mulai mendudukan dirinya di sofa yang tersedia di dalam ruangan tersebut.suasana canggung menghantui mereka,dengan lisya yang bingung harus mulai dari mana pembicaraannya dan alex yang masih sibuk dengan berkas-berkas kantornya.sampai akhirnya alex membuka pembicaraan dan mulai menghilangkan perasaan canggung itu.
"jadi apa yang membuat kekasih tercintaku ini datang dengan sendirinya keruanganku hmm.?"tanya alex dengan hati-hati tapi juga sangat vulgar.
"lex,umur aku udah 19 tahun sekarang,jadi aku mau kuliah di korea kamu pastinya kasih izin kan sama aku"jawab lisya dengan nada yang takut
"GAK!!!LISYA AKU GA BAKALAN NGIZININ KAMU BUAT KULIAH DI SANA SIAPA NANTI YANG BAKALAN TEMENIN AKU DISINI HAH??"jawab alex dengan tegas tentunya membuat kekasihnya tersebut menitikkan air matanya.
"kamu tu kenapa sih selalu ngekang aku,aku kan baru jadi kekasih kamu belum jadi istri sah kamu.jadi kamu gak berhak buat ngekang aku"teriak lisya dengan jari telunjuk yang menghadap ke wajah alex
"Nona kecil sekarang kamu udah berani ngebentak aku?,ha IYA UDAH BERANI BENTAK AKU!?,kamu mau hukuman yang bagaiamana sayang?"
"A-a-mpun l-lex aku kelepasan j-jangan sakitin a-kku"ucap lisya dengan terbata-bata
"Babe u want punishment?,let's do that"
Kini alex mengagkat lisya dengan gaya bridal style,membawanya ke kamar mereka,lisya hanya bisa pasrah,karena ia takut melihat muka alex yang kini berubah menjadi kemerahan,rahang yang langsung mengeras,dan mata nya yang tajam bak elang menatap itens kepada pelayan yang sedang berkerja.
BRUKK
Suara jatuhan badan lisya keatas tempat tidur,lisya hanya bisa merintih sakit karena badannya serasa patah,alex langsung meninggalkan lisya.
Lisya menanggis sampai ia melihat alex membawa lilin dan pisau kecil kesayangannya.
"A-lex ka-mmu mau ngapain?"tanya lisya dengan takut
"Udah lama ya sayang,aku gak nyentuh badan kecil yang halus ini"alex terus saja mengeluarkan smirik andalanya.
"Maafin a-ku lex,please mma-afin aku"
"Sst!!,anak nakal harus dihukum ya"
"Alexxx!!,jangann" racau lisya yang tidak diperdulikan oleh alex.
"Kita mulai dari mana ya,kita mulai dari bahu kamu ini aja ya sayang"
"Jangan alexx!!"
Kini alex mulai mendekatkan diri dengan lisya,sambil membawa pisau kesayangannya,ia mencium lembut bahu lisya,sebelum ia menggoreskan pisau kesayangan nya disana.
Pria itu mulai menggoreskan pisau nya dibahu lisya,otomatis darah menyeruak kemana-mana
"Alexx udah lex sakitt!!"
"Lisya aku gambar kolam ya disini"
"Jangan lex jangan"
Alex menggoreskan pisau nya lagi dibahu lisya dan membuat kolam disana dengan darah sebagai airnya,lanjut ke bahu sebelah kiri ia menuliskan namanya disana 'ALEX MINE'
Gadis itu mulai meracau tak jelas karena rasa sakit yang menjalar keseluruh tubuhnya.kemudia alex pindah kebagian perut rata milik lisya,disana ia menggambar sebuah bunga mawar.
"Lexx udah ini sakit banget"
"Diam!!! Anak nakal harus dihukum jadi kamu cukup diam,dan suatu saat aku akan motong kaki kamu biar kamu gak bisa kemana-mana"
Setelah puas dengan bahu dan perut milik lisya kini ia pindah ke paha mulus milik lisya disana ia menggoreskan pisau nya dalam.sehingga membuat si pemilik tubuh meracau kesakitan.
Belum puas melihat karya yang ia buat,ia pun mulai menuangkan cairan lilin yang panas tersebut ke bahu lisya yang dipenuhi dengan darah,tak lupa perut dan paha milik lisya juga ia tuangkan.
Lisya hanya bisa pasrah melihat badannya di jadikan pelampiasan marah seorang pscychopat berdarah dingin tersebut.
"Kamu masih mau aku hukum sayang?"
Tanya alex."Enggak lex,"jawab lisya
"yauda sekarang kamu tidur!!,dan berhenti nangis"bentak alex
"Hiks,hiks iya lex"
Kini lisya mulai memasuki alam mimpinya dan hanya bisa pasrah mengenai hidupnya sekarang.
--------------------
------------------------
Yuhuu gais
Udah update nii:)
Rencana mau ada pemeran baru tapi nanti di chapter 13:)
Jadi stay tune
Jangan lupa vote nya☆
Sama comment:)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVE PSYCHCOPAT! [END]
Novela JuvenilAku akan menjadi alasan kenapa kamu tersenyum. menemanimu ketika tak ada yang mau bersamamu. dan menghapus setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan. Karena aku ada untuk menjadi bagian dari sejarah hidupmu. "Biarkan aku menjadi orang yang pertama d...