Butterfly in Love

10.1K 496 45
                                    

Sebuah ruangan nampak ramai oleh Blitz dari beberapa kamera yang terus memotret ke arah Seorang wanita bertubuh gempal yang di sebelahnya di temeni oleh seorang Wanita manis.

"Jadi buku butterfly in love, menceritakan tentang apa?"

"Ini kisah tentang seorang penderita Lupus,yang ingin jatuh cinta dan menerima si Lupus itu sendiri. Kami para odapus di ibaratkan sebagai kupu-kupu ungu , kami adalah seorang pejuang."

"Apakah artinya mba Syadza juga penderita lupus?"

Syadza mengangguk dengan mantap. "Ya.. dan masih terus berjuang sampai saat ini"

"Bagaimana perasaannya buku pertama bisa selaris ini mba?"

Syadza menahan senyumnya, tentu saja untuk pertama kalinya Ia menulis atas namanya sendiri.

"Bahagia.. ini adalah bedah buku sekaligus konferensi pers..pertama ku." jawab Syadza

Wartawan terus menanyai tentang buku Syadza. Buku Syadza yang mendadak meledak di pasaran dan tentunya namanya sebagai seorang putri dari Basuki Purnomo membuat ketertarikan sendiri oleh para wartawan.

..
..

Wawancara pun usai, Syadza berjalan  dengan Aisyah yang mendampinginya.

"Pelan-pelan mba.." ucap Aisyah.

"Makasih ya.. kaki ku lumayan sakit" ucap Syadza.

Aisyah mengangguk dan tersenyum.

Steve setengah berlari menghampiri Syadza. Ia membawa satu buket bunga yang sedikit rusak.

"Sayang maaf aku telat"

"Payah nih mas ganteng" cibir Aisyah

Syadza mengusap lengan steve lembut. "Engga papa.. ini untuk ku?" Tanya Syadza.

Stevr mengangguk dan memberikan bunga pada Syadza.

"Selamat ya sayang"

"Makasih.."

"Ahh.. Aisyah juga mau dong mas ganteng di panggil sayang." Ucap Aisyah

Steve tersenyum dan meletakan tanganya di atas kepala Aisyah.

"Terimakasih ya adik sayang.. by the way kamu dapat salam dari Kian"

"Mas regi ngga titip salam mas?" Tanya Aisyah.

Syadza tertawa kecil dan merangkul Aisyah.

"Kamu tuh.. masih aja Regi. Jangan sama Regi dia playboy" ucap Syadza

"Tapi ganteng mba"

"Udah sana kamu pulang, Ibu sudah menunggu di rumah. Aku mau ajak istri ku pergi dulu"

"Ada siapa di rumah mas?"

"Ada Januar" ucap Steve

"Asik.. dokter ganteng.. yaudah Aisyah duluan ya mba syadza mas Steve.. daah.." ucap Aisya dan meninggalkan keduanya. Steve kini gantian merangkul Syadza dan berjalan perlahan.

"Mau aku gendong?" Tawar Steve

"Jangan macam-macam. Ibu gimana tadi pemeriksaan?"

"Lancar.. dan bagus. Dia juga udah mulai bisa beradaptasi" jawab Steve

Syadza menghela napasnya dan bersandar pada pundak steve.

"Leganya.. " ucap Syadza yang nampak lelah.

Steve hanya mengusap lengan Syadza.

Purple Land (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang