11. Klub Dimulai

26 10 2
                                    

Menurut Anin, jentikan sihir Jev bekerja. Ntah gimana, sekarang dia akan bertemu lelaki itu di klub selain luar pelajaran. Anin tidak mau hate guru sendiri. Tapi pertemuan mereka yang sebelumnya membuat image om-om cabul sedikit tertempel di lelaki tersebut

Tatapan Jev sudah puas melihat data-data murid yang akan ikut klub menulis. Disitu selain tertera nama, kelas, juga ada alasan mengapa mereka masuk.

Anindira Pratista XII IPS 1

Alasan : mau mencoba menulis

Alasan macam apa itu? Yang lain minimal alasannya 2 kalimat, tapi anak itu hanya menulis 3 kata. Lagipula memangnya selama ini dia mencatat catatan tidak menulis apa?

Hari pertama klub menulis dimulai, tentu saja semua harus diawali oleh perkenalan. "Jadi, bagaimana kalau semuanya kenalin nama dulu, kelas, dan alasan? Dimulai dari.. kamu."

Jev menunjuk salah satu anak secara asal dan mengambil data murid untuk menyesuaikannya.

"Perkenalkan, namaku Diandra Irawan, dari kelas 11 IPA 2. Alasan aku masuk sini karena aku suka menulis dan berharap aku bisa memperdalam hobiku melalui klub ini."

Alasannya masih sesuai. Jev mengangguk dan menyuruhnya duduk. "Selanjutnya kamu."

"Halo semua, saya Michelle Givani kelas 10 IPS 1, alasan saya masuk ini juga sama. Saya suka menulis dan mencoba mendapat ilmu lebih lagi tentang kepenulisan."

Perkenalan yang membosankan terus berlanjut dengan alasan yang seragam hingga akhirnya giliran Anin tiba. "Salam kenal semua. Aku Anindira Pratista, panggil aja Anin, kelas 12 IPS 1. Aku masuk klub ini karena mau coba sedikit serius di menulis."

Alasan kali ini agak berbeda dari alasan sebelumnya. Jev mencoba terlihat sedikit tertarik dengan alasan Anin. "Sedikit serius? Kenapa cuma sedikit?"

Pertanyaan yang tidak penting bagi Anin, tapi semua anak sudah melihat ke arahnya. Dia tidak ada pilihan lain selain menjawab pertanyaan itu. "Aku nggak tahu aku bener-bener serius di nulis atau nggak."

Jev tersenyum dan mengangguk. Dalam hati Anin merutuki guru tersebut. Yang lain tidak ditanyakan alasannya lebih lanjut, tapi kenapa pertanyaan tidak penting itu keluar dari alasannya? 

"Sekarang saya akan bahas kegiatan klub satu tahun penuh ini. Untuk anak kelas 12, saya bebaskan kalian untuk memilih mengikuti kegiatan semester 2 atau tidak."

Rencana Jev untuk klub ini adalah membawa beberapa penulis untuk membagi ilmu, terkadang mereka akan ke event menulis yang ada di luar sekolah. Juga Jev akan memberitahu info tentang ilmu kepenulisan. "Kalau kalian lagi menulis sesuatu atau ikut lomba, bisa minta bantuan saya untuk membimbing kalian."

"Sama satu hal lagi, rencananya bulan depan sekolah akan membuat majalah sekolah. Mungkin satu dua anak dari klub ini akan jadi penulisnya. Kita bisa bahas ini nanti. Apa ada yang mau ditanyakan tentang kegiatan klub ini?"

Penjelasan Jev Anin akui sangat lugas dan jelas, jadi dia menggeleng bersamaan dengan lainnya

"Untuk sekarang, saya mau lihat tulisan kalian. Buat cerpen dengan tema bebas, terserah mau romance, action, humor, it's up to you."

Murid-murid itu langsung membuka laptopnya satu persatu dan mulai menulis. Disaat semua sudah mendapatkan inspirasi, Anin tidak tahu harus menulis apa. Mendadak dia merasa dia tidak mengerti bagaimana membuat cerita.

"Kok belum nulis?" tanya Jev tepat di samping Anin. Merasa geli, Anin langsung menjauh. "Mr perhatiin aku, ya?"

Jev sengaja tidak mengacuhkan pertanyaan Anin dan tetap bertanya. "Kamu kesulitan cari idenya? Gimana kalau..."

With My Way (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang