"Ada tugas baru buat kamu. Tolong jagakan perempuan ini di kehidupan akhirnya."
---
Melchiah Aitan, atau Jev sebagai nama manusia adalah seorang Penjaga Manusia dan ditugaskan untuk menjaga Anindira Pratista dan memastikan agar perempuan itu bahagia...
Anin melihat isi Facebook papanya yang isinya tidak jauh dari anak-anaknya yang sekarang. Ada juga foto istrinya yang tersenyum dan lain-lainnya
Sepertinya dia benar-benar ditinggalkan.
Ia menutup ponselnya dan menidurkan kepalanya di meja.
"Papa jahat.." bisik Anin. Dia ingin membenci lelaki itu, tapi dia tidak bisa. Bagaimanapun dulu mereka sempat berbagi kenangan indah.
Mungkin orang-orang memang benar, papa adalah cinta pertama anak perempuan, tapi juga bisa menjadi patah hati pertama untuk anaknya. Dan Anin merasakan keduanya
Tangan kiri gadis itu langsung menepuk wajahnya seakan-akan mencoba membuat Anin sadar. Dia tidak boleh mellow seperti ini. Papanya bahagia, masa dirinya tidak bisa bahagia?
"Tapi gimana ya caranya jadi bahagia?"
Pertanyaan Anin menjadi tugas tersendiri bagi Jev untuk dijawab. Tapi untuk sekarang dia agak kesusahan
Mereka berdua sama-sama tidak tahu jawabannya. Akhirnya Anin memutuskan membuka Youtube dan kebetulan video tentang kucing muncul di rekomendasinya
"Kucingnya kok lucu.." gumam Anin. Dia membuka video itu dan mulai menonton selama 15 menit
Melihat itu Jev memutar mata malas. "Padahal tadi dia nendang Jingan. Nggak adil ini."
Laki-laki itu memutuskan membawa Jingan ke Anin. Bodo amat dengan Jingan yang masih asik merajai kamarnya dan tidak rela berpisah dengan wilayah kekuasaannya yang baru, juga tidak peduli dengan Anin yang kembali kaget mendapati kucing yang sama menemuinya kembali
"Kok kamu lagi? Tapi kok bersih? Kamu udah mandi?" Sebenarnya gadis itu masih punya banyak pertanyaan, tapi dia sadar kucing itu tidak akan menjawab satupun pertanyaan itu.
Ya udahlah, mumpung sudah bersih, pikir Anin sebelum dia berjongkok dan mengelus kucing itu. "Siapa namamu?"
Jingan. Itu namanya. Lagi-lagi batin Anin berbicara begitu saja. Bulu kuduknya kembali berdiri merinding. "N-namamu Jingan? Jingan kan anjing?"
Oh, Jev baru tahu itu. Dia sering melihat orang menuliskan Jingan di Twitter, tapi dia tidak tahu apa arti Jingan. Dia kira hanya istilah tidak penting, makanya dia menamainya dengan Jingan
"Kamu cewek atau cowok?" Jingan hanya mengeong sebelum menjilati tubuhnya lagi. Perlahan dia mencoba mengangkat ekornya dan melihat kelaminnya. "Oh, cowok toh."
Anin mengangkat kucing itu dan duduk di ranjang. Dia terus menerus mengelus sampai kantuk menyerbunya. "Jingan, makasih ya sudah datang. Aku tidur dulu."
Dia melepaskan Jingan dan mulai tertidur. Tidak butuh waktu lama, Anin sudah tertidur lima menit kemudian.
"You did well," puji Jev dan mengangkat Jingan tinggi-tinggi. "Kayak gitu terus ya kalau dia sedih? Sekarang kamu sama aku punya tugas yang sama. Pastiin Anin bahagia di kehidupan terakhirnya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.