"Makasih ya sudah ngajakin nonton," ucap Anin tulus. Dia lumayan menikmati film tadi. Terlebih lagi tiket, minuman, dan makanannya ditanggung oleh guru itu sendiri. "Lain kali ajak pacar Mr aja dibanding ngajak aku."
Jev memutar matanya. Tadi saat beli popcorn, Anin sempat bertanya apa niatnya. Untuk mencegah pikiran-pikiran yang tidak diinginkan dan jatuhnya nanti malah buruk, Jev akhirnya bilang kalau dia sudah punya pacar.
Ya sudahlah, dia sudah terbiasa berbohong didepan Anin. "Langsung pulang atau masih mau keliling-keliling dulu?"
"Pulang aja, aku udah capek di mall," Anin menjawab. Mereka jalan ke lift menuju basement tempat mobil Jev berada.
"Oh ya, Mr, sama satu lagi," jeda Anin saat mereka sudah didalam mobil.
"Apa?"
"Thanks sudah bawa aku ketemu mbak Diana."
Anin tidak bisa menutup mata saat menyadari itu. Dia paham kalau ini salah satu bentukan bantuan Jev kepadanya. Saat gadis itu berkata khawatir dengan kegiatan yang akan dijalaninya, dengan cepat Jev memutuskan untuk mempertemukannya dengan orang yang memiliki cerita yang sama. Dan Anin menghargai itu.
Jev hanya tersenyum mendengar itu. Akhirnya dia bisa mendengarkan satu kata yang hari ini keluar dengan frekuensi yang cukup banyak dibanding biasanya. Thanks.
"It's okay. Sekarang pasang sabuk pengamanmu. Jangan sampai kita ditilang di tengah jalan." Soalnya lagi males mesti bikin ktp dan sim dadakan.
Anin mengangguk dan menarik seatbelt nya.
Untuk beberapa saat, Jev lumayan kangen dengan dunia asalnya. Kadang dia ingin kembali untuk beristirahat sejenak, tapi satu jam disana bisa jadi sudah menjadi 3 hari disini. Yang ada malah membuat dirinya lalai dengan pekerjaannya.
Seperti manusia pada umumnya kalau sudah enek dengan pekerjaannya, dia ingin resign aja jadi Penjaga Manusia rasanya. Inginnya begitu, tapi susah juga.
Dunia atas tidak semudah yang dibayangkan manusia, paham?
Biasanya selain Penjaga Manusia, ada Malaikat Kematian atau manusia suka memanggil dengan sebutan Malaikat Maut. Arti panggilannya sama saja sih. Seperti yang manusia bisa tebak, tugasnya hanya mengantar arwah agar tidak tersesat di dunia ini. Semua arwah kecuali arwah manusia yang mati setelah menjalani kehidupan terakhir. Khusus untuk yang ini, Penjaga Manusianya sendiri yang akan mengantar.
Tidak ada kasta atau tingkatan untuk jabatan semacam ini. Bahkan Penjaga Manusia sama Malaikat Kematian itu hampir mirip tugasnya dan juga kesibukannya. yang membedakan adalah, Penjaga Manusia memiliki klien yang lebih sedikit, tetapi harus mengawali orang itu dari lahir sampai mati dan itu butuh waktu lama. Kadang Jev sebagai Penjaga Manusia juga bosan dan lelah mengikuti kliennya yang sama kemana-mana. Sedangkan untuk Malaikat Kematian, dia menemui beragam klien dan mengantarnya sampai ke pintu akhirat, waktu untuk melakukannya sangat pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
With My Way (✓)
Teen Fiction"Ada tugas baru buat kamu. Tolong jagakan perempuan ini di kehidupan akhirnya." --- Melchiah Aitan, atau Jev sebagai nama manusia adalah seorang Penjaga Manusia dan ditugaskan untuk menjaga Anindira Pratista dan memastikan agar perempuan itu bahagia...