Author's POV
Dengan ga enak hati Jinyoung masuk ke mobil Jaebum yang berjenis SUV dan berwarna gelap itu.
Ia masih tidak enak jika Jaebum akan memakai uangnya untuk membeli peralatan.
"Kenapa manyun aja ?" Tanya Jaebum memecah keheningan saat mobilnya sudah berjalan.
"Gapapa"
"Senyum dong.. Lo jelek kalau manyun tau" Jinyoung memutar matanya males. Baru saja ia mau meminta maaf pada orang ini. Jaebum malah kembali mengajaknya ribut. Untung saja Jinyoung sedang sabar. Jadi ia hanya menghembuskan nafasnya.
"Jadi.. Lo mau beli peralatan dimana ?" Tanya Jinyoung.
"Emmhh.. kalau di daerah sini sih kayanya ke IKEA yang di Gyeonggi-do aja ya lebih deket"
Jinyoung mengangguk saja, ke IKEA itu artinya tempat public dan artinya ia dan Jaebum kembali harus berakting mesra. Karena mungkin saja banyak mata-mata dan juga reporter berita.
Sesampainya di IKEA, Jaebum segera membukakan pintu untuk Jinyoung.
"Thanks" ucap Jinyoung. Padahal ia tidak harus berusaha sekeras ini demi rencana perjodohannya.
Disaat ia sedang menggerutu dalam hati tiba-tiba saja Jinyoung di kagetkan dengan tangan Jaebum yang bertengger dikepalanya.
"Poni kamu panjang juga ya" ucapnya sambil membisikan sesuatu di telinganya.
"Inget kita harus mesra!" Lalu mencium kening Jinyoung.
Jinyoung terbelalak , ia tidak menyangka jika Jaebum mencium keningnya di tempat parkir outdoor seperti ini. Disaat banyak keluarga dan pasangan yang berjalan di dekatnya.
Badan Jinyoung menegang, matanya melirik ke kiri dan ke kanan dan mendapati seorang gadis yang tersenyum iri.
"Akkk gemes banget !" Pekiknya. Wajah Jinyoung berubah merah.
"Sialan..sialan Jaebum!! Lo bikin gue malu di tempat umum gini ! Mati aja gue!" Gumaamnya dalam hati.
"Ayo sayang !" Jaebum menarik tangan Jinyoung menuju pintu masuk.
Ketika mereka berdua masuk banyak orang yang kelihatan berbisik-bisik. Kadang Jinyoung melihat ada yang mengeluarkan kamera ke arah mereka.
"Eh itu bukannya Chef Jaebum ya.. yang anaknya Chef Lim ?" Ucap seorang ibu-ibu.
"Eh iya ya.. loh itu siapanya ? Pacarnya ya?" Ucap ibu di sebelahnya.
"Kayanya pacarnya sih..serasi banget"
"Dasar ya ibu-ibu malah pada ngegosip .. ini lagi Jaebum malah makin rapetin tangannya ke gue" batin Jinyoung menjerit. Dia udah ga tahan pengen cepet pulang.. tapi baru juga sampe. Belanja aja belum.
"Permisi.. tuan Lim?" Tiba-tiba sorang staf IKEA menghampiri kami.
Jaebum tersenyum "ah iya"
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya staf itu sambil menunduk.
"Ah iya saya mau membeli beberapa barang untuk cafe pacar saya" staf itu menoleh ke arah Jinyoung lalu tersenyum.
"Baik tuan.. kalau begitu silakan ikuti saya" Jaebum dan Jinyoung hanya saling pandang.
Bisa di katakan mereka berdua membeli cukup banyak barang dari oven hingga hal hal kecil seperti pencetak kue. Jinyoung yang kurang tahu tentang hal ini hanya mengikut saja, sambil memberikan sedikit saran jika Jaebum bertanya.
Seperti
"Sayang.. kamu suka warna apa ?"
"Kamu suka warna gelap atau terang ?"Yang sebenarnya ga penting-penting banget. Cuma Jaebum-nya aja yang biar keliatan PDA. Karena sepanjang mereka belanja banyak orang yang juga meminta foto pada Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Cupcake, My Chef and I (JJP)[√]
FanfictionKisah dua orang sahabat yang nekat bikin usaha yaitu toko kue. Dengan modal pas-pasan dan ilmu yang minim mereka membangun usaha tersebut. Disaat yang bersamaan Jinyoung jatuh cinta pada chef di kafe miliknya.. ▶️281119 ⏹️290620