Diana mengangguk kosong, masih tidak mempercayai sosok di depan matanya, kenapa lelaki yang termasuk ke dalam daftar manusia menyebalkan versi Diana ternyata adalah bos besar.
Jika begini, lebih baik Diana beralih menjadi pelatih lagi, ia masih kukuh dengan keinginannya menjaga jarak dengan manusia menyebalkan di hadapannya. Jika dia adalah bos besar berarti dia bukan pelatih, right?
Diana kembali ke dunia nyata saat sebuah deheman lebih keras terdengar di telinganya "Erm, iya saya sudah membuat jadwal anda, akan saya bacakan"
Bukannya fokus mendengar jadwal pekerjaan, mata Michael malah meneliti Diana dari atas hingga ke bawah, manik cokelat yang terang, alis tebal, rambut cokelat yang panjang, bibir seksi, leher yang jenjang dan ukuran dada yang pas di tubuhnya. Sempurna.
"Apakah ada yang ingin anda atur ulang, Tuan?" Diana selesai membacakan jadwalnya dan kembali menatap wajah Michael.
Diana menelan ludah mendapati Michael menatapnya intens.
"Tidak ada" Michael menggeleng dan merapikan beberapa lembar kertas di depannya.
Kemudian Michael berdiri melangkah membelakangi Diana, pandangan mata Diana jatuh pada punggung lebar Michael, lelaki yang rajin berolahraga memang berbeda, Diana menurunkan pandangannya ke pantat Michael yang seksi, mendadak pikiran mesum terlintas di pikiran Diana. Ia ingin merasakan bagaimana jika ia meremas pantat itu.
Diana segera mengalihkan pandangan menepis pikiran bodoh dan menunggu instruksi Michael.
"Besok kamu ikut saya meeting, map itu berisikan detail untuk pertemuan besok, kamu pelajari dulu" Michael menyerahkan map ke tangan Diana yang terulur.
Diana mengangguk kemudian pamit undur diri dan segera keluar dari ruangan Michael.
Ia buru - buru duduk di meja dan meneguk air dari botol minum sebanyak - banyaknya.
Napas Diana terengah setelah meneguk air dalam jumlah banyak, Diana melihat ke pintu yang ia lalui dengan tatapan horor "Apa itu tadi?"
Diana membuang napas kasar, sebaiknya ia tidak mengacuhkan pikiran mesum yang muncul saat berdekatan dengan Michael. Ia akan melakukan pekerjaan seperti biasa, bertanggung jawab atas keperluan sang bos besar dan berpindah ke bagian pelatih secepatnya.
Ya, itu targetnya sekarang.
***
Pagi - pagi sekali Diana berada di dalam ruangan Michael merapikan mejanya yang sangat berantakan. Di jam sembilan kurang lima belas menit ia sampai di kantor, dia memutuskan untuk memulai harinya dengan membereskan meja yang sedari kemarin membuatnya geregetan.
Kebanyakan kertas yang ada di meja Michael mempunyai isi yang sama persis dengan kertas yang ada di meja miliknya. Diana menggerutu tidak jelas sambil memilah kertas yang di perlukan dan yang tidak.
Satu jam ia habiskan berada di dalam ruangan Michael dan ternyata tidak sia - sia, kini permukaan dasar meja dapat di lihat dan tentu saja lebih luas. Diana manggut - manggut melihat hasil kerjanya.
Sisa laporan sudah ia arsip, kertas yang terasa asing baginya, ia tumpuk jadi satu dan kini sisanya adalah mencuci gelas bekas milik bos besar yang sepertinya sudah cukup lama terbengkalai.
Diana memperhatikan mug hitam polos itu, ia jadi ingat mug milik Anthony yang bertuliskan best boss in the world, Queen setiap sekali mendatangi perusahaan pasti akan memintanya menggunakan mug itu untuk menyeduh teh agar bisa menggoda Anthony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (End)
RomanceSpin off dari cerita Dengarkan Suaraku. Diana Aikawa, kembali ke Los Angeles setelah satu tahun menghabiskan waktu bersama keluarganya di Jepang. Ia melamar pekerjaan di World Shelter sebagai pelatih, yang dimana mempertemukannya dengan Michael Walt...