Twenty Two : Nightmare

23 2 0
                                    

"Senang bertemu dengan anda kembali Diana Aikawa" Koutaro meremas sedikit tangan Diana.

Napas Diana tercekat, ia langsung menarik tangannya dari genggaman Koutaro, kedua tangan ia dekap di dada dengan getaran yang cukup ketara.

Michael dan Kendall menyadari reaksi Diana, namun untuk saat ini ia harus bersikap profesional di depan tamu yang merupakan calon klien ini.

Diana tidak menjawab salam dari Koutaro, satu hal yang ia inginkan sekarang adalah pergi sejauh mungkin dari hadapan lelaki jahanam yang telah melukainya. Namun apa daya ketika mereka bertiga telah masuk ke dalam perbincangan bisnis, sehingga tidak mengacuhkan Diana yang masih berada di dalam ruangan itu.

Diana menarik napas dalam dan mengaturnya agar terdengar normal, dalam hatinya ia terus berkomat - kamit agar ia tidak melakukan hal di luar dugaan di depan mereka bertiga. Selain itu ia percaya dengan keberadaan Michael di sini, Koutaro tidak akan berani berbuat macam - macam kepadanya.

Ia berdiri di belakang Michael sambil sesekali menimpali beberapa penjelasan yang tidak Koutaro mengerti dengan bahasa Jepang. Setiap Diana berbahasa Jepang, Koutaro memperhatikan wajah Diana dengan tatapan seakan ingin membeberkan rahasia kebodohannya. Sehingga membuat Diana merasa jijik dan mengepal telapak tangannya kuat untuk menormalkan ekspresinya, ia yakin kepalan itu akan meninggalkan bekas luka di telapak tangannya.

Satu jam berlalu, untuk pertama kalinya pembahasan bisnis terasa sulit bagi Diana. Ia merasa bagai di neraka dengan berdiri berjam - jam serta di perhatikan oleh sepasang mata tajam yang membuatnya sangat tidak nyaman.

"Baiklah akhirnya urusan bisnis kelar, apakah anda ingin keluar untuk minum, Tuan Walton?" Koutaro memberikan kertas proposal kepada perempuan yang berada di belakangnya sembari berbasa - basi dengan Michael.

Michael menggeleng sambil tersenyum sopan "Tidak terima kasih, saya masih ada beberapa urusan penting yang harus di selesaikan"

Koutaro mengangguk mengerti sambil tersenyum "Semangat kerja anda mengingatkan saya kepada seseorang yang saya kenal, Tuan Walton" ujar Koutaro sambil memandang Diana dengan tatapan penuh arti.

Diana membalas tatapan itu dengan pandangan sengit membuat Koutaro tertawa seakan menyepelekan Diana "Dan Diana mengenal orang yang saya maksud itu" ucapnya lagi membuat Michael menoleh ke belakang memandang Diana.

Michael berdehem "Sekali lagi saya minta maaf karena tidak bisa memenuhi tawaran anda Tuan Yamada, tetapi anda boleh mengajak Kendall untuk minum, dia adalah orang kepercayaan saya"

Diana dengan cepat menoleh memandangi Michael, kenapa Michael harus mengirim Kendall menemani orang itu bagaimana jika Koutaro menghasut Kendall nanti.

Koutaro mengangguk "Hm, boleh juga. Kalau begitu kita pergi sekarang, besok saya masih ada keperluan penting"

Ketiga orang itu berdiri bersamaan dengan Michael berjalan di depan, di susuli oleh sekretaris Koutaro, Kendall, Diana kemudian Koutaro sendiri.

Saat Diana ingin mempercepat langkah menyusul Michael, Koutaro telah menjajari langkahnya dan berjalan di samping Diana.

"Sudah lama tidak bertemu, kamu semakin mempesona. Aku merindukan sentuhanmu, Diana-chan" bisikan Koutaro di telinga Diana membuatnya mematung, langkahnya otomatis berhenti dan ia menoleh ke arah Kotaro dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

Sedangkan Koutaro langsung berlalu melewati Diana dan berdiri bersama tiga orang yang telah menunggu di depan lift.

Michael menoleh ke belakang mencari keberadaan Diana dan ia menemukan Diana melangkah perlahan dengan ekspresi yang pucat. Setelah ini Michael akan menanyakan Diana apa yang telah terjadi, dan segala tingkah anehnya sejak bertemu dengan Koutaro Yamada.

Love Between Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang