Twenty Seven : Trap

17 2 0
                                    

"Aku bekerja di bawah perintah Michael Walton, Diana. Atas dasar apa aku harus mendengarkanmu?" Carter bersedekap memandang Diana datar.

"Kamu seorang peretas, Carter. Saya percaya kamu bisa mengerti kenapa kamu harus mendengarkan saya" Diana menyandarkan lengan di meja yang terletak di sampingnya.

Carter menaikkan sebelah alis matanya, ia menunggu lanjutan kalimat Diana.

Hening.

Tidak ada lagi percakapan lebih lanjut, akhirnya Carter menghela napas "Katakan, apa yang kamu butuhkan"

Diana tersenyum lebar kemudian ia mencondongkan tubuh membisikkan alat yang dia butuhkan dengan suara pelan.

Satu jam kemudian.

"Gunakan kartu ini untuk menghubungiku, alat kecil ini bisa mengacaukan sistem cctv, bros ini berfungsi sebagai kamera" Carter mendemonstrasikan cara penggunaannya kepada Diana.

"Wow, kamu memiliki alat yang canggih sekali, dude" mulut Diana terbuka mengagumi alat yang di berikan Carter.

"Harganya lumayan mahal, Diana. Tapi untukmu sepertinya aku bisa beri potongan dua puluh persen" nada suara Carter terselip sedikit candaan.

"Meskipun ada potongan sepertinya tidak bisa aku lunasi juga, atau aku culik Hillary untuk meminta uang kepada Theodore Walton saja ya?"

Diana dan Carter saling menatap dalam diam, beberapa detik berlalu keduanya terbahak bersama.

"Selera humormu ternyata boleh juga" Carter memasang sebuah chip di tempat tersembunyi sekitar jaket Diana.

"Terima kasih, ini baru pemanasan saja" Diana mengibar - ngibarkan jaketnya dengan kuat melihat apakah chip yang di pasang Carter akan jatuh.

Setelah itu Carter memeriksa kembali tempat ia menyembunyikan chip dan ternyata masih menempel kuat. Carter mengacungkan jempol, kemudian berdiri di depan Diana.

Diana mengambil ponsel juga beberapa alat yang disediakan Carter kemudian menyimpan di dalam saku jaket bagian dalam. Setelah itu ia menarik retsleting jaket hingga ke dada.

Carter memandangi Diana "Apa yang akan kamu lakukan setelah berhasil menyelamatkan Hillary?"

Diana menggeleng "Saya tidak tahu tapi kemungkinan besar Kotaro akan mencurigaiku, dia pasti akan memperketat penjagaannya. Mungkin aku harus menerima beberapa hukuman darinya"

Carter bersedekap "Bos tipe orang yang akan melakukan apapun untuk seseorang yang ia cinta. Setelah dia mengetahui kebenaran, dia pasti akan menyelamatkanmu"

Diana menarik napas dan memejamkan mata "Tidak akan jika aku menghancurkan hatinya terlebih dahulu" Diana membuka kedua mata, ia menunjuk wajah Carter dengan telunjuknya "Jangan pernah beritahu Michael apapun tentang hal ini"

Carter menghela napas berat, ia merasa kasihan dengan Diana. Setelah ini ia akan mencari tahu lebih detail latar belakang seorang Diana Aikawa "Tidak adakah cara lain? Mungkin langsung membunuh Kotaro saat bertemu dia?"

Diana tertawa mengejek "Jika membunuh bisa di lakukan semudah itu, maka tidak ada lagi manusia tersisa di muka bumi ini"

Manik mata Carter berputar "Well, aku pernah mendengar seorang Psikopat.."

"Tidak semua orang di muka bumi ini adalah Psikopat" Diana berkata cepat.

Carter mengangkat kedua tangan tanda menyerah, kemudian ia kembali duduk di kursi nyaman miliknya.

Love Between Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang