Michael berjalan mondar - mandir di titik pertemuan yang ia katakan, sakit di punggung dan wajahnya tidak ia hiraukan. Bahkan tadi ia sempat akan berkelahi dengan Kendall yang tidak mengikuti perintahnya mencari Diana. Kendall hanya memerintahkan beberapa anggota dalam pencarian sedangkan dia menyibukkan diri membantu kepolisian membekuk anggota Koutaro yang sudah di lumpuhkan.
Koutaro sendiri sudah di bekuk oleh pihak kepolisian dan berada di dalam mobil dengan keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa anggota Koutaro di amankan, untuk anggota yang luka parah Michael serahkan kepada pihak kepolisian mengurusnya. Kediaman Koutaro akan di sita mulai detik ini, sedikit demi sedikit mobil patroli semakin berkurang membubarkan semua yang ada di sana, hingga menyisakan satu mobil saja.
Michael sangat mengkhawatirkan keadaan Diana, Tod tidak menjelaskan apapun di telepon, yang berarti bisa saja membawa berita baik ataupun berita buruk.
Michael sudah pasrah dengan harapan. Sejak Diana masuk ke dalam kehidupannya, setiap harapan atau skenario di dalam kepalanya selalu berakhir pupus.
"Boss" suara Tod terdengar dari jauh.
Michael segera menoleh ke arah suara, ia melihat Tod yang setengah berlari dengan menggendong seseorang di punggungnya.
Detak jantung Michael serta merta berdebar tidak karuan, meski tidak ingin percaya tapi ia yakin orang yang berada di sana adalah Diana.
Michael berlari ke arah Tod yang segera menurunkan Diana dari punggungnya. Kaki Diana terasa bergetar dan lemah, ia hampir terjatuh bercumbu dengan tanah jika saja Michael tidak gesit menahan tubuhnya.
"Diana" Michael meneliti tubuh Diana yang penuh luka dari kepala hingga kaki, niat untuk memarahi Diana hilang sudah di telan bumi. Ia merasakan sakit yang sama saat melihat kondisi Diana selemah ini.
"Ayo kita ke rumah sakit sekarang juga" Michael menggendong Diana bridal style sambil berlari ke mobil yang sudah menunggunya.
"Mobil ambulans akan sampai sebentar lagi, Pak. Sebaiknya kita menunggu" seorang anggota pengawal menghentikan sikap gegabah bosnya.
"Persetan dengan mobil ambulans aku akan membawanya ke rumah sakit dengan cepat" Michael kembali melangkah.
"Michael, gunakan otakmu. Ambulans bisa memberikan pertolongan pertama, kamu ingin membahayakan kondisi kalian berdua, eh?" Kendall yang berdiri di belakangnya menahan pundak Michael. Meski sempat bertengkar karena seorang Diana, Kendall masih begitu setia kepada sahabatnya.
Rahang Michael mengeras, setiap detik sangat berharga, haruskah ia menunggu kedatangan mobil ambulans jika ia bisa mengantar Diana langsung ke rumah sakit. Sebuah sentuhan di pipi menyadarkan Michael dari kekalutannya.
"Kita tunggu mobil ambulans saja, Mike. Ada yang harus aku katakan padamu" Diana mengelus pipi Michael lembut. Ia merasa tubuhnya semakin melemah tetapi ia harus tetap bertahan.
Michael mengangguk kemudian ia duduk bersimpuh menahan tubuh Diana dan menyandarkan kepala wanita yang ia cintai ke dadanya.
Manik mata Diana menangkap sudut bibir dan tulang pipi Michael yang mulai berbekas "Apa yang terjadi padamu?" Jemari Diana menyentuh pipi kemudian beralih ke bibir Michael dengan penuh kelembutan.
Michael menggeleng "Hanya sedikit terluka karena menangkap Koutaro" suara rendahnya menenangkan Diana.
Diana tidak percaya seratus persen dengan jawaban Michael akan tetapi ada hal penting yang harus ia selesaikan sekarang, jemari Diana beralih mengait keluar sebuah flashdisk dari tempat persembunyiannya dan menyerahkan kepada Michael.
Michael mengernyitkan dahi memandangi benda itu, ia menatap Diana penuh tanya.
"Di dalam flashdisk itu sudah tersimpan bukti kriminal yang di lakukan Koutaro, juga rencana yang akan di laksanakan terhadap perusahaan lain termasuk data perusahaan Kakakmu. Dengan bukti ini Koutaro akan mendapatkan balasan yang setimpal, pastikan dia tidak akan bisa keluar dari penjara lagi" Diana berujar dengan penuh kebencian setelah itu ia meringis menahan sakit yang perlahan semakin menyiksa setiap syaraf di tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (End)
RomanceSpin off dari cerita Dengarkan Suaraku. Diana Aikawa, kembali ke Los Angeles setelah satu tahun menghabiskan waktu bersama keluarganya di Jepang. Ia melamar pekerjaan di World Shelter sebagai pelatih, yang dimana mempertemukannya dengan Michael Walt...