Thirty Seven : Passionate

30 1 0
                                    

Piip piip! You are 18+? Keep going.
Hold up, you are -18? Go away.

"Good Afternoon, Sweetheart" Suara Michael menjadi alarm bangun Diana, tubuhnya terasa lelah karena kemarin menghabiskan waktu cukup lama di gym pribadi Michael.

"Jam berapa?" Diana membuka sebelah mata melirik Michael yang duduk di bibir ranjang.

"Sudah hampir jam satu" Michael mengelus rambut Diana dengan lembut. Wanita ini telah kembali menempati apartemen mewahnya sejak dua hari yang lalu minus Alaska.

Kucing bermanik ungu itu sudah di ambil kembali oleh pemilik sebenarnya, berhubung adik bayi sudah berusia tiga bulan.

Momen kepindahan Diana tidak berjalan mulus. Tidak, tidak, bukan Hillary biang keladinya. Hillary mulai berinteraksi dengan Diana tanpa ada nada ketus terselip. Adik perempuannya benar - benar mendengar permintaan Michael.

Punca masalahnya adalah Kendall, ia masih bersikap ketus menyimpan rasa tidak suka kepada Diana. Ia masih menganggap Diana adalah berita buruk, bagi Kendall kebohongan tetaplah kebohongan tidak ada yang namanya berbohong demi kebaikan.

Diana perlahan bangun dari berbaring dengan menahan selimut di dada telanjangnya. Selain latihan fisik di gym, alasan lain kenapa tubuh Diana terasa begitu lelah adalah pagi ini Michael kembali bercinta dengan Diana selama satu jam. Masuk akal jika Diana tidak bisa bangun pagi.

"Kamu masih lelah?" Michael sedikit kasihan melihat Diana yang terlihat masih membutuhkan istirahat.

Diana tersenyum "Tidak selelah yang kamu pikirkan" kedua tangan di angkat ke atas meregangkan urat yang tegang.

Selimut yang menutupi Diana melorot ke perut hingga menampakkan dada telanjang Diana. Michael tersenyum miring ia mendekatkan diri hingga jarak wajah mereka hanya sekitar sekepal tangan "Kamu hanya perlu katakan dengan jujur jika ingin mengulangi kegiatan pagi ini, Nana"

Diana sontak menarik kembali selimut menutupi dada telanjangnya. Wajah Diana memerah membuat Michael merasa gemas, tanpa babibu ia meraup bibir Diana dan mendorong Diana kembali berbaring di atas ranjang.

Michael menarik turun selimut Diana dan menangkup dada Diana memainkan bola mungil yang mengeras.

Diana hanya bisa mendesah pasrah di bawah kungkungan Michael, ia mendongak memberi akses untuk Michael meninggalkan jejak di kulit mulusnya.

Awalnya Michael hanya bermaksud menggoda Diana, tapi ujung - ujungnya ia juga terbawa nafsu. Jari jemarinya cekatan membuka kancing baju di bantu oleh Diana yang melonggarkan ikat pinggangnya.

Michael membuang selimut yang menutup sebagian tubuh Diana sembarang, ia membalikkan tubuh Diana hingga memunggunginya kemudian memposisikan diri di belakang Diana.

Perlahan tapi pasti, ia menyatukan lagi tubuh mereka kemudian bergerak perlahan dengan pemandangan punggung Diana di depan mata. Mereka berdua memadu kasih saling berlomba memberikan kenikmatan hakiki.

***

"Dimana Diana?" Michael bertanya kepada Hillary yang sedang makan siang sembari melonggarkan dasi yang terasa mencekik leher.

"Shedhan lhathihhan dhi hym" Hillary berbicara dengan mulut penuh membuat Michael menggeleng kepala melihat tingkahnya.

"Diana yang memasak ini?" Michael duduk di sebelah Hillary melihat isi piring yang tersisa dua tiga sendok suap.

Hillary mengangguk meneruskan kunyahannya.

Michael menekuk lengan di atas meja menatap ke arah Hillary, hingga adik perempuan satu - satunya itu menoleh kepada Michael dengan tatapan bertanya. Hillary menyuapkan makanan ke dalam mulut yang sudah kosong dan kembali mengunyah.

Love Between Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang