Diana mengangkat wajah, membulatkan bibir "Oh", kemudian dia meletakkan ponsel di atas meja setelah keluar dari aplikasi. "Waa, anda mengagetkan saya" ucap Diana meladeni tingkah Kendall, hanya saja Kendall mengulang adegan dengan sangat nyata sedangkan Diana mengucapkan empat kata tadi dengan ekspresi pura - pura yang sangat ketara.
Kini Kendall memandang Diana datar, benar - benar sangat datar. Apa yang sebenarnya ia lakukan di sini, kenapa malah meladeni Diana. Apakah selera humor Diana memang sangat rendah atau humor Diana yang tidak setinggi dia?
"Jangan memandangi saya seperti itu, nanti anda akan jatuh cinta"
Kendall tertawa melihat Diana yang bisa mengucapkan kalimat itu dengan nada datar, wajah datar. Benar - benar tidak ada ekspresi.
"Damn" Kendall mengumpat, ia merasa kalah dengan Diana yang mampu membuatnya tertawa. Bahkan sejak pertama kali bertemu, sedangkan dia sudah mencoba untuk melucu tetapi Diana tidak merespon satu pun lelucon yang ia lontarkan.
"Ada perlu dengan Pak Walton?"
"Ck, di depanku jangan terlalu formal Diana, panggil saja dia Michael. Selain itu bisakah kamu jangan menggunakan saya anda saat berbicara denganku? Aku merasa sangat tidak terbiasa" Kendall kembali ke posisi awal memangku dagu dengan kedua tangannya.
"Ada perlu dengan Michael?" Diana mengulang sesuai permintaan Kendall.
Napas lelah Kendall hembuskan menghadapi Diana "Iya, aku ada perlu dengan Michael"
Diana menunjuk ke pintu bos besar setelah itu meraih ponselnya kembali, kali ini Kendall merampas ponsel Diana dari genggaman.
Diana merengut.
"Jangan bermain ponsel saat bekerja, kamu tahu peraturan perusahaan bukan?" Ucap kendall sembari memasukkan ponsel Diana ke dalam saku jasnya.
Diana mengangguk dan membiarkan Kendall membawa ponselnya masuk ke ruangan bos besar.
Kali ini apa yang harus dia lakukan untuk menghabiskan waktu, lama Diana bengong, akhirnya ia memutuskan untuk merapikan soft file daripada melamun menatap layar komputer miliknya yang memasang wallpaper kucing lucu.
***
Diana menatap satu setel baju dan celana di tangannya, ini pakaian Hillary yang di pinjamkan Michael saat mengunjungi tempat latihan waktu itu.
"Haah" Diana menghela napas panjang, hari ini baru bisa dia kembalikan pakaian itu. Los Angeles sedang memasuki musim yang sering hujan hingga pakaian yang ia cuci lambat kering, apalagi pakaian Hillary ini mempunyai bahan yang tebal.Melipat pakaian dengan rapi, Diana masukkan pakaian itu ke dalam tas kertas berwarna cokelat yang berukuran sedang, melirik ke dinding untuk melihat jam yang terpasang di seberang tempat tidurnya.
Oke, istirahat makan siang masih ada setengah jam lagi, ia harus segera kembali ke kantor sebelum terlambat dan mendapatkan SP lagi. Hari ini ia memutuskan kembali ke apartemen hanya untuk menjemput pakaian Hillary yang sempat ia lupa bawa saat berangkat ke kantor.
Diana tidak ingin lama - lama menyimpan pakaian orang di lemarinya apalagi milik Hillary adik super manja Michael satu - satunya. Pertemuan pertama di rumah sakit waktu itu telah menimbulkan kesan buruk di mata Diana tentang Hillary dan dia tidak berharap untuk bertemu dengan Hillary dalam waktu singkat hanya karena pakaian yang tidak seberapa harganya itu, ukh.
***
Knock knock
"Permisi, Pak Walton" Diana masuk ke dalam ruangan dengan tangan memeluk tas kertas yang dia bawa dari apartemen kecilnya. Ia melangkah pelan namun pasti, mendekati Michael yang hanya diam memperhatikan gerak - geriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (End)
RomanceSpin off dari cerita Dengarkan Suaraku. Diana Aikawa, kembali ke Los Angeles setelah satu tahun menghabiskan waktu bersama keluarganya di Jepang. Ia melamar pekerjaan di World Shelter sebagai pelatih, yang dimana mempertemukannya dengan Michael Walt...