"Bukankah tadi anda hanya mengatakan bahwa saya bagus saja" Diana mendekap tangan di dadanya.
"Hahaha, sebagai pelatih yang terkenal cool di sini, aku harus bersikap adil dan tegas agar mereka merasa segan. Jika tidak, maka mereka akan seenaknya terhadap aku"
Diana memutar bola matanya "Sepertinya anda salah kaprah tuan Kendall terhormat dan lagi, kenapa di hadapan saya anda terus menerus memamerkan sisi menyebalkan"
Kendall memegang dada kirinya berpura - pura meringis "Ouch, kamu menyakiti perasaanku, Diana"
Diana berdecih, ia merasa lelah menghadapi setiap perkataan Kendall, mungkin lebih baik tidak di acuhkan saja.
Diana berputar menghadap Michael yang ternyata sedang melihat ke arahnya. Masih sedikit canggung Diana mendekati Michael "Erm, terima kasih sudah meminjamkan baju ini, akan saya kembalikan setelah saya cuci"
Michael mengangguk, kemudian dia menarik sebuah kertas serta menyuruh Kendall dan Diana duduk di dekatnya "Saat anda sibuk memamerkan kemampuan anda tadi, saya dan Kendall sudah membuat daftar pengawal terbaik"
Diana mengerutkan hidung tidak suka saat mendengar pernyataan Michael, bukankah tadi Michael yang mengizinkannya berkeliling sementara menunggu dia. Ucapan Michael seakan - akan mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Diana melirik Michael ingin memprotes kekesalan, tapi ia memilih bungkam. Selain karena dia adalah karyawan baru, ia juga memikirkan SP pertama sudah ada di tangannya, lagipula peraturan umum perusahaan yang hanya ada dua pasal pasti berlaku di tempat ini juga, yang dimana pasal pertama adalah bos tidak pernah salah dan pasal keduanya adalah jika bos salah maka kembali ke pasal satu.
"Maaf" hanya itu yang Diana ucapkan.Michael memaki diri sendiri di dalam kepala, kenapa ia bisa mengatakan itu. Namun ia tetap menjaga ekspresi wajahnya agar tidak terlihat menyesal telah menyakiti Diana.
Sedangkan Kendall memandang Michael sambil mengernyit bingung, pemikirannya sama dengan Diana. Hanya saja dia tidak habis pikir apa yang telah merasuki Michael hingga bisa mengatakan hal itu, seperti bukan Michael saja.
***
"Maju ke depan untuk nama yang saya panggil dan berdiri di samping kiri saya" Diana berdiri di depan para anggota sambil memegang papan yang menjepit selembar kertas, di samping kanannya Kendall dalam posisi siaga menatap lurus ke depan dan Michael berdiri di samping Kendall.
"Dean, Rex, Camille, Rose..." Diana meneruskan memanggil kedua puluh anggota yang tertulis di kertas sambil mengatur barisan. "Tod..."
Diana mengangkat alis mata, ternyata dia juga termasuk ke dalam yang terbaik. "Dan Leona. Baiklah sisa yang tidak saya panggil silahkan kembali berlatih"Michael mendekati Diana yang berdiri menghadap kedua puluh orang itu, Diana menggeser beberapa langkah ke samping menjaga jarak. Kendall hanya bisa menggeleng dalam diam melihat mereka berdua.
"Kalian semua adalah pengawal terbaik di antara yang terbaik, saya meminta kalian berdiri di sini adalah untuk memberi tugas baru seperti biasa, tetapi saya hanya membutuhkan lima belas orang"
Gumaman kecil berkumandang diantara barisan saat Michael mengatakan poin pentingnya, "Ya, anda juga melihat Kendall sudah bersiaga di sini" Kendall melangkah berdiri di samping Michael.
"Lima dari kalian akan tereliminasi dari pekerjaan yang menawarkan jumlah yang tidak sedikit ini" Beberapa di antara mereka bertepuk tangan senang. "Oleh karena itu, berusahalah agar bisa mendapatkannya, Kendall menilai pihak laki - laki" Michael menoleh ke arah Diana, sedetik ia menaikkan alis menyadari Diana berdiri sedikit jauh dari tempatnya namun ia memilih tidak mengambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (End)
RomanceSpin off dari cerita Dengarkan Suaraku. Diana Aikawa, kembali ke Los Angeles setelah satu tahun menghabiskan waktu bersama keluarganya di Jepang. Ia melamar pekerjaan di World Shelter sebagai pelatih, yang dimana mempertemukannya dengan Michael Walt...