Eight : Come Back?

26 3 0
                                    

Diana.

Seperti apa dia, saat berada di luar kantor. Latar belakang seperti apa yang di miliki Diana. Sejauh ini Michael tahu Diana ahli dalam bela diri, dia menguasai bahasa Portugis, Spanyol, Inggris, Mandarin dan Jepang tentunya.

Sepertinya dia pernah mendengar gosip karyawan saat jam makan siang, bahwa Diana berdarah campuran. Setelah mendengar hal itu, Michael menatap wajah Diana yang datang menemuinya setelah istirahat selesai dengan pandangan menilai, keturunan Amerika Latin - Jepang membuat wajah itu khas dan cantik.

Michael menarik laci meja miliknya, ia mengambil ponsel milik Diana dari sana. Sudah beberapa hari ponsel itu berada di tempatnya ia lupa untuk mengembalikannya kepada Diana. Anehnya Diana juga tidak meminta kepada Michael, di zaman seperti ini jarang ada manusia yang bisa hidup tanpa ponsel.

Ponsel itu diberikan oleh Kendall kepadanya, karena Diana main permainan kandi krash di jam kerja. Sebenarnya Michael bukan tipe pemimpin yang kaku, jika memang pekerjaan telah selesai maka mereka boleh santai untuk sejenak. Yang penting saat dia menginginkan sesuatu, bisa langsung di berikan kepadanya.

Ponsel Diana terpasang wallpaper selfie dengan seorang bayi kecil bermata biru tosca. Tanpa sadar Michael mengelus wajah wanita cantik itu di wallpaper ponsel milik Diana.

Michael harus mengakui Diana wanita yang sempurna. Apapun yang di minta oleh Michael, Diana mampu menyiapkannya dengan baik. Baik itu untuk urusan kantor maupun sebagai pelatih. Kopi buatan Diana juga enak, dia menyukainya. Belum lagi tubuh Diana yang seksi itu pasti akan pas dalam pelukannya.

Bibirnya yang merekah ketika mengoles lipstik warna merah membuat Michael ingin mencicipinya, ia penasaran dengan bagaimana rasa bibir itu.

Seketika Michael tersadar dari lamunan, dia memikirkan Diana sedetail itu. Kenapa dia bisa memikirkannya.

🎵Konichiwa... Arigatou... Sayonara🎵

Ringtone ponsel Diana berdering, Michael melihat caller ID, nama yang sama. Orang ini selalu menelepon Diana di waktu yang sama. Michael menggenggam ponsel Diana erat hingga buku jarinya putih.

Anthony's calling...

***

Diana baru sampai di kantor pagi ini, dia menunduk melihat ponsel miliknya yang berada di atas meja. Akhirnya ponsel ini dikembalikan oleh Kendall juga setelah sekian lama. Sepertinya hampir satu minggu ponsel ini di tahan.

Baterai ponsel masih ada empat puluh tujuh persen. Hm, sepertinya Kendall cukup baik mengisi baterai ponselnya selama di tahan. Diana melihat beberapa panggilan tidak terjawab tertera di layar ponselnya, ia segera mengeceknya.

"Anthony?"

Diana menyentuh beberapa tempat di layar ponsel dan menghubungi Anthony.

"Hello"

Suara bariton terdengar di seberang telepon, sudah lama sekali Diana tidak mendengar suara itu membuatnya gugup seketika "Ha... Halo Pak Accola"

Tawa renyah terdengar dari sana "Tidak perlu bersikap formal lagi, Aikawa. Kamu sudah tidak bekerja denganku"

Diana cengengesan "Ma... Maaf saya tidak terbiasa. Oh iya, maaf beberapa hari yang lalu tidak mengangkat panggilan anda, karena ponsel saya sedang di tahan"

"Hah? Kenapa ponselmu bisa di tahan? Apa kamu baik - baik saja di sana?"

Diana tersenyum senang, dia bisa membayangkan ekspresi wajah Anthony yang bingung di seberang sana "Karena saya main sebuah permainan di jam kerja. Hehehe"

Love Between Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang