"Aku tidak suka mendengar petualang cinta masa lalu Michael, aku tidak suka dengan diriku yang selalu melakukan hal memalukan di depannya, aku tidak suka dengan aku yang selalu merona merah di depannya, aku tidak suka adiknya yang selalu mencari masalah denganku, aku tidak suka saat Kendall menggodaku tentang Michael, aku..."
"Berhenti" Queen kembali menghentikan ucapan Diana yang seperti tiada akhir. Ia menghela napas berat, pasien ini sama sekali tidak memiliki kelainan pada otaknya melainkan kelainan itu terjadi pada hatinya.
Seharusnya Diana mencari Love, yang pakar tentang perasaan, bukan dia "Sekarang kita mulai dari awal, aku tanya sesuatu setelah itu kamu jawab secukupnya. Ingat, se-cu-kup-nya" Queen mengeja kata itu perlahan - lahan membuat Diana mengangguk.
"Kamu tadi mengatakan tidak suka saat mendengar Michael menceritakan tentang mantannya?"
Diana mengangguk "Iya, benar"
Queen ikut mengangguk, akhirnya Diana mengikuti jalur yang dia buat "Tetapi, kamu yang meminta Michael untuk bercerita"
Diana kembali mengangguk "Iya, benar"
"Sekarang kamu bingung dengan perasaanmu sendiri?"
Diana bangun menahan beban tubuh ke samping dengan kedua tangannya "Benar sekali"
Queen mengangguk mengerti kemudian membaringkan Diana kembali, dia takut dengan keagresifan Diana sekarang.
"Pertanyaan selanjutnya, kamu tidak suka dengan Hillary dan dengan tingkah dirimu sendiri saat di depan Michael?"Diana mengangguk "Khusus di depan Michael"
"Kenapa?" Diana menopang dagunya.
"Karena Hillary selalu menjebak ku, membuatku kesusahan dalam urusan kerja. Aku tidak tahu apakah Hillary sudah tahu atau belum tentang kakaknya dan aku tinggal bersama. Tapi aku merasa dia belum tahu karena dia sama sekali tidak menemuiku sejak kejadian itu. Entah apa yang akan dia lakukan jika sudah mengetahuinya" Diana memegang dahinya kemudian dia mengambil napas.
"Dan aku tidak tahu kenapa aku selalu kikuk di depan Michael, kemarin aku tidak sengaja mengatakan dengan keras kenapa dia tidak menciumiku"Mata dan bibir Queen membulat, Diana mengatakan apa?
"Iya, aku sendiri juga tidak percaya bisa mengatakan hal itu, padahal aku mengira hanya berbicara kepada diri sendiri. Kamu tahu, semalam Michael menceritakan semua tentang mantannya itu, aku malah dengan nekad memeluk tubuhnya dengan erat sambil mendengar cerita itu" Diana menangkup kedua pipinya yang mulai menghangat mengingat keberanian dia semalam.
"Hm, setelah itu?" Queen kini menikmati cerita dan ekspresi yang di tunjukkan Diana. Situasi ini lebih ke arah Diana menceritakan kegundahannya kepada Queen sebagai teman, memang dasar Diana tidak pernah peka terhadap masalah perasaan, malah menganggap ini sebagai penyakit. Tetapi tidak bisa menyalahkan siapapun terhadap kondisi seperti ini, karena di umur yang seharusnya mereka gunakan untuk menjalin cinta malah di gunakan untuk sesuatu yang berbahaya. Nasib.
"Aku merasa tidak nyaman Queen, aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya" Diana memelas pada Queen.
"Baiklah, jawab pertanyaan ini sejujurnya. Apa yang bisa kamu ceritakan saat melihat sosok Michael"
Diana meletakkan kedua tangan di atas perut memandang jauh, memikirkan sosok Michael "Dia tampan"
Hening, Queen diam melihat Diana yang masih termenung melihat langit - langit ruangan.
"Dia menyayangi adiknya"
Queen hampir terkejut akan lanjutan perkataan Diana karena saking fokusnya pada kedua mata Diana, namun ia masih bisa mengontrol untuk tetap diam mendengarkan Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (End)
RomanceSpin off dari cerita Dengarkan Suaraku. Diana Aikawa, kembali ke Los Angeles setelah satu tahun menghabiskan waktu bersama keluarganya di Jepang. Ia melamar pekerjaan di World Shelter sebagai pelatih, yang dimana mempertemukannya dengan Michael Walt...