Mentari sudah kembali bekerja untuk menyinari kota Seoul yang sebelumnya gelap, membiarkan sedikit cahayanya masuk ke dalam sebuah kamar yang gelap namun hangat, membuat sosok yang sedang tidur dengan nyaman di atas ranjang langsung terbangun karena merasa terganggu dengan cahayanya.
"Ugh, kepalaku sakit sekali." Seokjin memijat kepalanya kemudian mendudukkan dirinya perlahan. Ia mengedarkan pandangannya ke ruangan itu. Ia akhirnya sadar jika ia tidak tidur di kamarnya tadi malam. Kedua matanya terbuka lebar saat menyadari ia baru saja kembali bermalam di kamar sang tuan. Pria mungil itu menoleh ke arah kanan dan kiri, namun tidak ada siapa pun selain dirinya di kamar itu.
"Astaga! Apa tuan Namjoon sudah bangun dan melihat semua ini?" Seokjin bermonolog. Ia tidak siap menerima semua kemungkinan buruk setelah ini. Karena selama ini hanya dirinya yang mengetahui tentang kegiatan panas mereka.
"Tennie~" Seokjin berujar hangat saat panggilan videonya langsung dijawab oleh sang adik. Ten menunjukkan wajah cerahnya yang juga mampu menghangatkan hati Seokjin.
"Seokjinie hyung~ Aku merindukanmu~"
"Apa kau sedang sibuk, Tennie?" Seokjin terus tersenyum. Ia sangat bahagia bisa berbicara lagi dengan adiknya itu.
"Tidak. Hyung, apa kau ingin mendengar sesuatu?" Seokjin bisa melihat wajah Ten yang semakin terlihat bersinar. Ia yakin jika itu adalah kabar yang sangat baik.
"Tentu. Apa itu?"
Seokjin bisa melihat Ten yang sedang menunjukkan tangan kirinya di layar ponselnya. Pria asal Thailand itu memperlihatkan sebuah cincin perak yang terpasang di jari manisnya.
"Johnny hyung melamarku tadi malam!!! Aku akan menikah dengannya, hyung! Astaga!!! Aku tidak pernah memikirkan jika Johnny hyung akan melamarku!!!" Ten terlihat sangat antusias menjelaskan bagaimana bahagianya dirinya saat ini. Seokjin juga ikut merasa bahagia dengan kabar itu. Sudah sangat sering Ten mengatakan padanya jika dirinya sangat ingin menikah dengan Johnny suatu hari nanti.
"Tennie, apa kau tahu bagaimana perasaanku saat ini?" tanya Seokjin sambil tersenyum hangat. Ten menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Tentu saja!!! Aku akan mengundangmu saat kami menikah nanti, hyung~"
Seokjin mengurungkan niatnya untuk menceritakan apa yang sedang ia rasakan. Ia tidak ingin merusak suasana bahagia Ten.
"Sekarang ceritakan tentangmu, hyung." Seokjin mengedipkan matanya beberapa kali, ia terkejut dengan penuturan sang adik.
"Tentang?"
Ten tertawa renyah di seberang sana. Ia berpikir dengan menceritakan kebahagiaannya terlebih dahulu akan membuat suasana hati Seokjin sedikit membaik. Ia sangat mengetahui jika sang hyung sedang memikirkan sesuatu saat ini.
"Aku tau jika kau sedang bersedih. Ceritakan saja padaku, hyung."
Seokjin menghembus napasnya kasar. Ia tidak bisa menolak Ten yang menuntut ceritanya. Ten akan marah jika ia menolak untuk bercerita. Tapi bagaimana ia mengatakan pada sang adik jika selama ini ia sering melakukan seks dengan tuannya meski hanya dirinya yang sadar?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Slave 🔞
Romance⚠️ Mengandung adegan 🔞 seperti : bahasa kasar, kekerasan, pelecehan seksual, dll ⚠️ Kehidupan Kim Seokjin yang semula tenang berubah kacau sejak ia bertemu dengan Kim Namjoon. Namun, sebuah fakta yang akhirnya terkuak setelah sekian tahun membuatny...