Chapter 74

1.3K 119 27
                                    


















Helaan napas demi helaan napas terus berembus dari hidung mancung milik Kim Seokjin. Kakinya terasa pegal, dirinya pun mulai mengantuk.



Sejak satu jam yang lalu, ia; bersama Namjoon yang menggendong Jeongsan dengan wrap carrier dan Eunbi yang terus mengikuti pergerakan Namjoon, sudah berkeliling ke beberapa toko yang ada di pusat perbelanjaan yang begitu terkenal di Korea.

Kalau Seokjin tidak salah ingat, pemegang saham terbesar pusat perbelanjaan ini adalah perusahaan milik Namjoon.





Seokjin kelelahan karena terus berjalan tanpa henti. Ia tidak sanggup menuruti antusiasme Namjoon dan putrinya untuk berbelanja bulanan dan perlengkapan kehamilannya.


Saat ini, mereka sedang berada di swalayan yang ada di lantai dua.

"Yang rasa stroberi sudah habis. Apa kau tidak masalah dengan cokelat atau vanila, sayang?"

Seokjin mengerucutkan bibirnya ketika Namjoon memperlihatkan dua buah kaleng susu berbeda rasa itu. Bukan ia tidak suka rasa susunya, tapi ia sungguh tidak melihat Namjoon peka pada dirinya yang kelelahan.



"Eunbi suka rasa cokelat!"

Namjoon meletakkan kaleng susu rasa vanila kembali ke rak. Lalu mengusap lembut rambut hitam nan panjang Eunbi yang sedang dikucir seperti ekor kuda.

"Ini bukan untuk Eunbi, ini untuk papa."

Eunbi tampak mengerucutkan bibirnya dengan kening yang berkerut dalam, matanya bahkan langsung berkaca-kaca.


"Eunbi tidak dapat susu?"

"Setelah ini kita beli susu untuk Eunbi. Bagaimana?" tanya Namjoon, yang dibalas anggukan semangat oleh satu-satunya perempuan di keluarga mereka.



Namjoon menolehkan kepalanya ke arah Seokjin yang ternyata sejak tadi menatap dirinya. Ketika Seokjin melihat kening Namjoon perlahan mengerut, Seokjin merasa sedikit lega; merasa Namjoon peka pada dirinya yang kelelahan.






"Cokelat saja?" Namjoon mengarahkan telunjuknya ke arah susu bubuk kemasan kaleng ke arah Seokjin.

Seokjin merotasikan bola matanya. "Terserah saja, aku suka semua rasa."

Kegiatan belanja pun dilanjut menuju ke rak mainan anak. Eunbi langsung berteriak senang ketika melihat karakter Barney; dinosaurus kesukaannya.



"Nobi pasti kesepian di rumah ...," lirihnya sembari mengelus bulu lembut boneka dinosaurus berwarna ungu itu dengan telunjuknya. "Apa Eunbi boleh membawakan teman untuk Nobi, papa?"

"Bo-"

"Tidak." Seokjin memotong perkataan Namjoon. Namun, ketika melihat wajah tertekuk Eunbi, ia jadi tidak tega.


Seokjin kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan putrinya. Ia mengusap penuh sayang rambut hitam putri cantiknya.

"Kita menabung dulu, ya, sayang? Setelah itu kita bisa membawakan teman untuk Nobi. Eunbi mau belajar menabung?"

Eunbi tampak mengangguk, kemudian memeluk erat leher Seokjin. Seokjin dengan senang hati membalas pelukan putrinya dengan lebih hangat.



"Eunbi mau menabung, Eunbi mau jadi anak yang baik."

Seokjin tertawa pelan. Kemudian membubuhkan kecupan sayang di kedua pipi putrimya. Eunbi-nya tumbuh dengan sangat baik, Eunbi-nya telah menjadi anak yang pintar dan rajin.



My Fabulous Slave 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang