Chapter 56 ⚠️

5.3K 145 130
                                    


⚠️ Mengandung adegan kekerasan fisik, kekerasan mental dan lain sebagainya ⚠️













































Setelah kemarin berhasil membuat janji temu dengan Namjoon melalui telepon, siang ini Seokjin tengah bersiap untuk keluar-bertemu dengan Namjoon di sebuah tempat yang sudah disepakati. Tangannya sibuk memasukkan semua barang-barang Eunbi ke dalam sebuah tas besar yang nanti akan ia serahkan pada Namjoon.

Di ambang pintu, Ten menatap sendu punggung Seokjin yang terlihat turun, seolah memperlihatkan seberat apa beban yang sedang menumpuk di pundaknya. Ia sungguh tahu jika hyungnya itu tidak siap- tidak akan pernah siap untuk berpisah dengan Eunbi, tapi keadaan memaksa mereka untuk kembali menjadi asing.




"Hyung." Ten memanggil, tangannya menepuk pelan bahu Seokjin yang mendadak kaku-menghentikan pergerakan tangannya yang sibuk sejak tadi.

Seokjin tidak mau menjawab, ia lebih memilih untuk melanjutkan kegiatannya. Merasa matanya tiba-tiba memanas, Seokjin segera menengadahkan wajahnya. Ten yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum getir.




"Aku tahu ini berat untukmu, tapi jika kau masih ingin Eunbi di sisimu, ada baiknya kau berbicara dulu pada bajingan itu. Katakan jika kau mengetahui semua yang dia sembunyikan, jangan lupa untuk minta penjelasan darinya."


"Aku ...." Tangis pun akhirnya tidak bisa lagi ditahan. Seokjin terduduk di atas lantai, memeluk erat tas besar yang sudah terisi penuh dengan semua barang milik putri angkatnya. "Ini sangat berat untukku."



Ten mengigit kuat pipi bagian dalamnya, mencoba menahan diri agar tidak ikut menangis, ia kemudian merengkuh pundak penuh beban Seokjin. Ia pun tidak tahu harus membantu bagaimana, karena Seokjin sudah melarang keras dirinya dan Johnny untuk ikut campur dalam hal ini.

Tarikan dan hembusan napas panjang Seokjin lakukan untuk merilekskan tubuh serta pikiran setelah berhasil menghentikan tangisnya. Ia kini balas merengkuh tubuh Ten yang lebih mungil darinya. "Aku sudah memikirkan semuanya sematang mungkin, jangan khawatir. Aku tidak akan merelakan Eunbi jika Namjoon memang sangat tidak mau mengurusnya. Tapi aku tetap akan marah karena dia menyembunyikan dan tidak mengakui kehadiran Eunbi di hidupnya."




"Jika dia memang mengatakan Eunbi adalah putrinya, tapi dia tidak mau merawat Eunbi, kau akan tetap menjadi papa bagi Eunbi?" tanya Ten dengan sehati-hati mungkin, tidak mau salah berucap.

Seokjin melepas pelukannya, memberi sedikit jarak dengan tubuh sang adik. Ia mengusap lembut kedua pipi sang adik yang semakin tirus, ia tidak mau merepotkan Ten dan Johnny yang bahkan masih belum menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka.




"Jangan cemas, tapi terima kasih sudah mencemaskanku." Senyuman hangat nan lembut ia berikan untuk menenangkan sang adik yang terlihat begitu mengawatirkan dirinya. "Aku akan merawat Eunbi jika Namjoon tidak mau."


"Kau akan terus terluka jika begitu, hyung."

Mata berkaca-kaca Ten membuat dadanya sesak, membuatnya ingin kembali menangis melihat seberapa besar rasa sayang yang ia dapatkan dari pemuda Thailand di hadapannya kini.



"Mungkin awalnya akan begitu, tapi aku sudah memutuskan hubungan apa pun antara Namjoon dan aku. Aku juga tidak mau Namjoon terus berpura-pura di hadapanku. Aku juga akan membuatnya jujur tentang dalang di balik kasus perceraian kami yang tersebar ke media."







My Fabulous Slave 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang