Kini saatnya Namjoon yang menangis pilu. Kedua tangannya memegang erat kedua tangan Seokjin yang semakin terasa dingin. Mulutnya tidak berhenti berucap "Tidak" sejak kata cerai telah terucap dari mulut sang pujaan hati.
"Kumohon ...," lirih Namjoon. Suaranya yang biasa terdengar dingin, tegas dan berat, sekarang terdengar begitu lemah dan pelan. "Aku tidak bisa, aku tidak mau."
Seokjin sejak tadi tidak mengatakan apa pun. Ia tidak tahu kenapa dadanya terasa sesak melihat Namjoon seputus asa ini. Ia merasa begitu asing dengan sosok Kim Namjoon yang bahkan sampai mau berlutut dan mencium kakinya.
"Namjoon hyung."
Suara lain yang terdengar membuat Namjoon langsung mengalihkan pandangannya ke pintu, adik satu-satunya sedang berdiri di samping Ten yang menatap dirinya dengan datar. Johnny tidak ikut, ia disuruh oleh Ten untuk menjaga ayah Seokjin. Namjoon mengalihkan perhatiannya lagi pada Seokjin.
"Aku akan menyerahkan diriku ke polisi. Aku akan menerima hukuman atas kematian sahabatmu. T-tapi aku tidak mau bercerai denganmu, aku tidak ingin."
Taehyung dan Ten mendekati Namjoon dan Seokjin. Ten dengan cukup kasar melepaskan tangan Namjoon dari tangan hyungnya yang sudah sangat lemas.
"Kau tidak lihat hyungku sudah kelelahan? Jangan membebani pikirannya jika kau memang mencintainya!" Ten menatap Namjoon dengan nyalang, suaranya pun begitu tidak bersahabat.
Namjoon yang keras kepala tidak mengindahkan kalimat Ten, ia segera memeluk kaki Seokjin.
"Maafkan aku ... kumohon, maafkan aku. Aku berjanji untuk tidak lagi berbuat buruk padamu dan pada siapa pun. Kumohon, Kim Seokjin ...."
Ten merotasikan kedua bola matanya. Taehyung yang melihat itu segera menarik Namjoon dan membantunya untuk berdiri meski Namjoon sempat memberontak.
"Kau tidak bisa memaksa Seokjin hyung, hyung. Biarkan dia istirahat, kau juga butuh istirahat."
"DIA BERNIAT MENCERAIKANKU, KIM TAEHYUNG!!! Dan kau menyuruhku untuk istirahat?!"
Taehyung menghela napas berat. Ia merasa begitu tidak tega dengan Namjoon, tapi ia tidak bisa memaksakan kehendak Seokjin. Ia juga sudah berjanji satu hal dengan Ten sebelum mereka ikut dengan Namjoon ke rumah ini.
"Kau harus menghargai keputusan Seokjin hyung atau kau akan menyiksanya lebih dalam lagi, hyung. Kau tidak mau itu terjadi, kan?" Selembut mungkin Taehyung menyampaikan, tapi Namjoon marah mendengarnya. Namjoon melepas tangan Taehyung darinya.
"Kau diam saja!!! Apa kau pikir kau mengerti perasaanku?! KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN KEHANGATAN RUMAH TANGGA SELAMA HAMPIR SEBELAS TAHUN!!!"
"Aku mengerti jika kalian sama-sama telah dibodohi oleh kedua orang tua kita dan ayah Seokjin hyung. Tapi, Seokjin hyung tidak akan merasa bahagia jika dia terus berada di ikatan pernikahan kalian yang bahkan dia sendiri tidak mengingat apa pun tentang kalian di masa lalu, hyung."
Namjoon kembali terduduk di lantai. Ia meremas kuat rambutnya. Ia pun menangis lagi. "Aku hanya tidak ingin kehilangannya lagi ... kalian tidak mengerti perasaanku."
"Aku tidak akan pergi jauh."
Namjoon menengadah ketika mendengar suara lemah Seokjin. Ia begitu berharap agar Seokjin menarik ucapannya.
"Tapi, tolong, aku tidak bisa terikat di hubungan yang tidak kuketahui ini."
Namjoon segera memeluk kaki Seokjin, masih sambil menangis. "Ingatanmu pasti akan kembali. Kumohon. Aku tidak ingin mengecewakan putri kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Slave 🔞
Romance⚠️ Mengandung adegan 🔞 seperti : bahasa kasar, kekerasan, pelecehan seksual, dll ⚠️ Kehidupan Kim Seokjin yang semula tenang berubah kacau sejak ia bertemu dengan Kim Namjoon. Namun, sebuah fakta yang akhirnya terkuak setelah sekian tahun membuatny...