Suasana canggung menghampiri Seokjin dan Taehyung ketika keduanya berpapasan atau tanpa sengaja saling bertukar pandang. Seokjin benar-benar tidak menyangka jika Taehyung— orang jahat kedua setelah Namjoon itu mengajaknya untuk menikah.
Seokjin tidak mengetahui apa isi kepala adik dari tuannya itu. Taehyung memiliki kekasih dan Seokjin mengenal dengan baik kekasihnya itu. Apa yang akan Jimin lakukan jika pria manja bermarga Park itu mengetahui bahwa sang kekasih ingin menikah dengan orang lain? Seokjin tidak ingin mati muda!
Hal yang paling mengejutkan Seokjin sampai saat ini adalah beberapa kalimat Taehyung yang diucapkan dengan sangat tulus. Seokjin tidak menemukan adanya kebohongan dari sorot mata Taehyung saat itu, bahkan sedikit pun.
"Aku sudah lama mencintaimu. Mungkin lebih dari enam bulan setelah kau bekerja dengan Namjoon hyung dan itu saat pertemuan kita yang ketiga kalinya, kurasa. Aku hanya terbutakan oleh nafsu makanya aku dengan brengseknya menyentuh tubuhmu tanpa izin. Dan soal Jimin, perasaan cintaku sudah berkurang semenjak aku merasakan perasaan bahagia ini untukmu."
Seokjin menolak ajakan pernikahan Taehyung. Tentu saja! Ia tidak ingin menjadi orang yang dicari untuk dibunuh oleh Jimin. Tapi Taehyung tidak marah atas penolakan itu, ia justru mengatakan jika ia akan membuat Seokjin membuka hati untuknya.
"Apa kau sedang sibuk, hyung?" Taehyung bertanya dengan hangat. Ia menghampiri Seokjin yang sedang mencuci alat makan bekas makan malam. Seokjin menatap Taehyung sekilas kemudian tersenyum.
"Sedikit lagi selesai, tuan."
Taehyung mendekatinya kemudian menahan tangan Seokjin dengan tangan kirinya. Ia memeluk Seokjin dari belakang tanpa melepaskan tangan Seokjin, ia hanya tidak ingin peralatan dapur itu terjatuh dan pecah. Seokjin sangat terkejut saat ini, ia hanya bisa terdiam menerima perlakuan itu. Taehyung memeluknya dengan erat, perasaan hangat menghampiri tubuhnya saat ini— membuatnya semakin merindukan sang ayah.
"Aku suka sekali aroma tubuhmu, sangat lembut dan menenangkan," bisik Taehyung. Tubuh Seokjin merinding setelah bisikan singkat itu.
"Terima kasih."
Tentang Ten dan Johnny, dua pria berdarah asing itu sudah mengetahui jika adik Namjoon ini menyukai hyung mereka. Mereka mendengar langsung ucapan itu dari mulut Taehyung ketika sedang bersantai di halaman belakang saat sore.
"Tuan, tolong lepaskan pelukan ini. Saya harus kembali bekerja atau tuan Namjoon akan marah." Seokjin berujar takut memikirkan kemungkinan Namjoon dan Jimin akan melihat apa yang sedang mereka lakukan.
Taehyung mengerti. Ia segera melepaskan pelukan dan tangan Seokjin kemudian mengecup singkat bibir Seokjin. "Maaf sudah mengganggu. Lanjutkan saja, hyung. Boleh aku ke kamarmu malam ini?"
Perkataan Taehyung mendapat respon yang aneh dari Seokjin. Pria yang lebih tua terlihat terkejut mendengarnya. Taehyung tertawa kecil menatap Seokjin yang terlihat sangat menggemaskan.
"Aku hanya ingin menemanimu tidur saja. Aku harus pergi ke rumah orang tuaku kemudian kembali ke Busan dua hari setelahnya, mungkin bersama Jimin. Aku akan sangat merindukan dirimu selama di sana, hyung."
Seokjin segera tersadar dari lamunannya kemudian menganggukkan kepalanya. "Saya lupa jika anda hanya beberapa hari saja di sini."
Taehyung hanya tersenyum kemudian melangkah pergi menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Slave 🔞
Romansa⚠️ Mengandung adegan 🔞 seperti : bahasa kasar, kekerasan, pelecehan seksual, dll ⚠️ Kehidupan Kim Seokjin yang semula tenang berubah kacau sejak ia bertemu dengan Kim Namjoon. Namun, sebuah fakta yang akhirnya terkuak setelah sekian tahun membuatny...