Di sebuah kamar VIP yang sangat sunyi ini, terdapat sosok pria paruh baya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan beberapa peralatan medis yang menempel di seluruh tubuhnya.
Seokjin sangat senang saat ini, akhirnya ia bisa bertemu dengan sang ayah berkat bantuan dari adik majikannya. Taehyung hanya bisa tersenyum senang melihat ekspresi bahagia Seokjin.
Taehyung benar-benar memberikan sebuah amplop berisi lembaran won untuk dokter yang menangani ayah Seokjin. Sangat tidak Taehyung duga karena dokter paruh baya itu menerima uang itu. Taehyung ingin sekali mengadu pada sang ayah agar segera memecat dokter penggila uang itu dari rumah sakit mereka.
"Jadi," ujar Taehyung. Seokjin menatapnya penuh rasa penasaran. "Kenapa ayahmu bisa ada di sini, hyung? Dan ini ruang VIP, bagaimana bisa kau … em, membayarnya?"
Seokjin tersenyum hangat kemudian menganggukkan kepalanya. "Tuan Namjoon yang membiayai semua ini. Ayah sudah dirawat selama empat tahun lebih, tapi sampai sekarang ayah masih belum membuka matanya."
Air mata mulai berlinang di mata bulat Seokjin. Ia merasa sangat senang, sekaligus sedih karena ayahnya tidak juga membuka matanya.
"Malam itu, rumah kami kedatangan tamu yang tidak diundang. Saya yang baru saja bangun dari tidur karena ketukan kasar pada pintu langsung ditendang dan mereka mengunci pergerakan saya." Seokjin menjeda kalimatnya untuk menarik napas agar bisa menceritakan kejadian malam itu dengan baik pada Taehyung.
"Ayah sedang sakit, ayah sedang tidur di kamarnya. Tapi mereka menarik paksa ayah sampai ke hadapan saya di ruang tamu. Mereka memukul ayah dengan brutal. Mereka melukai banyak bagian tubuh ayah sampai ayah tidak sadarkan diri setelah sebuah pisau menancap di perutnya. Saya hanya bisa menangis dengan sangat keras saat melihat itu." Tangis Seokjin pun pecah. Taehyung langsung memeluknya, ia juga memberi kecupan singkat di kepala Seokjin beberapa kali.
"Mungkin karena saya terlalu berisik, ada pria yang terlihat seperti ketua mereka. Pria itu langsung menarik pelatuknya dan sebuah peluru langsung menembus paha saya." Taehyung sedikit terkejut dengan kenyataan itu. Ia tidak menyangka jika pria manis di pelukannya ini pernah merasakan timah panas itu.
"Tuan melihat bekas luka di paha kiri saya, kan? Itu bekas pelurunya." Taehyung menganggukkan kepalanya. Sudah sering ia ingin menanyakan bekas luka itu ketika mereka dalam keadaan telanjang, namun seluruh nafsunya menutupi rasa penasaran itu. Dan juga, ada sebuah luka lain yang begitu membuatnya penasaran.
Seokjin melepaskan pelukan hangat Taehyung setelah selesai bercerita, ia segera menghapus air matanya. Taehyung mengecup singkat bibir manis itu, kemudian menggigit pelan hidung mungil Seokjin. "Lalu bagaimana kau bisa bertemu dengan Namjoon hyung? Dan kenapa dia mau membiayai semua pengobatan ayahmu?"
Seokjin tersenyum hangat, ia kembali mengingat hari di mana dirinya bertemu dengan Namjoon yang saat itu terlihat seperti pria tampan yang hangat dan baik hati.
"Mungkin kejadian itu terjadi sekitar jam sembilan malam. Semua pelaku yang ada di rumah kami langsung berlari ketika ada suara sirine yang mendekat. Dan setelah keadaan sudah sedikit tenang, tuan Namjoon muncul sambil memegang ponselnya. Saya rasa suara sirine itu berasal dari ponsel milik tuan Namjoon."
Taehyung tidak paham. Mengapa hyung tercintanya itu mau melakukan hal itu? Ia mulai berpikir jika Namjoon adalah dalang di balik kejadian itu. Namun, pikiran buruk itu segera ia tepis ketika memikirkan untuk apa Namjoon melukai seorang pemilik restoran kecil? Namjoon tidak mungkin memiliki masalah dengan pemilik restoran kecil seperti ayah Seokjin di saat perusahaan mereka tidak memiliki usaha yang berhubungan dengan kuliner. Ayah Seokjin adalah seorang pemilik restoran mie.
![](https://img.wattpad.com/cover/206123044-288-k740430.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Slave 🔞
Romance⚠️ Mengandung adegan 🔞 seperti : bahasa kasar, kekerasan, pelecehan seksual, dll ⚠️ Kehidupan Kim Seokjin yang semula tenang berubah kacau sejak ia bertemu dengan Kim Namjoon. Namun, sebuah fakta yang akhirnya terkuak setelah sekian tahun membuatny...