Sang mentari sudah kembali memberikan sedikit sinarnya untuk menyinari seluruh sudut kota Seoul.
Dan pagi ini, segala jenis masakan sehat sudah tersaji dengan lengkap di atas meja makan berbentuk persegi panjang yang ada di mansion mewah milik seorang Kim Namjoon. Ten membantu Seokjin memasak seperti yang biasa ia lakukan ketika datang ke mansion milik sahabat baik Johnny. Ia juga sudah terbiasa berada di dapur, karena pekerjaannya juga sama seperti Seokjin— seorang pelayan pribadi.
Johnny baru saja duduk setelah selesai
mandi dan berpakaian. Ia dan Namjoon akan pergi ke sebuah tempat untuk melakukan beberapa pemeriksaan dan bertemu dengan klien."Pagi, Ten, Seokjin hyung," sapa Johnny dengan ramah. Ia menunjukkan senyum hangatnya pada dua pria manis di hadapannya.
"Pagi juga, Johnny hyung~" balas Ten sambil menunjukkan gigi putihnya. Seokjin tersenyum hangat melihat kemanisan keduanya.
"Pagi juga, Johnny."
Namun, senyuman hangat di antara mereka langsung hilang, tergantikan dengan rasa terkejut luar biasa saat sebuah teriakan keras menggema di seluruh sudut mansion yang luas itu.
"KIM SEOKJIN!!!"
Namjoon berteriak dari kamarnya. Seokjin, Johnny mau pun Ten benar-benar terkejut dengan suara yang memekakan telinga itu, padahal pagi hari ini sangat cerah.
Seokjin mulai merasa ketakutan, tapi ia tetap memberanikan diri untuk berlari menghampiri kamar Namjoon.
Saat sudah tiba di kamar sang majikan, Seokjin segera menutup pintunya agar tidak ada yang melihat dirinya jika saja Namjoon melakukan sesuatu padanya nanti.
"K-kenapa, tuan?" Suara Seokjin bergetar. Ia menggenggam erat kedua tangannya yang juga bergetar. Namjoon terlihat sangat marah. Bahkan wajahnya juga ikut memerah hingga urat lehernya tercetak dengan jelas.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA KEMEJA MILIKKU?!"
Seokjin menatap kain mahal berwarna biru muda yang ada di tangan Namjoon. Matanya otomatis membola sempurna saat melihat ada noda yang cukup lebar di bagian dada kemeja mahal itu.
"K-kenapa bisa seperti itu, tuan?" Seokjin benar-benar takut saat ini. Ia tidak tahu dari mana asal noda yang hampir mengotori seluruh sisi kanan bagian depan kemeja.
"Kau menanyakan 'kenapa' padaku?! INI URUSANMU! INI PEKERJAANMU, SIALAN!"
Sebuah tamparan keras langsung mendarat dengan mulus di pipi kiri Seokjin. Pipinya terasa panas seperti terbakar. Seokjin terjatuh ke lantai, ia tidak pernah bisa menahan keseimbangan tubuhnya setiap kali Namjoon menampar atau memukulnya.
"Carikan aku kemeja yang lain!" bentak Namjoon dengan suara dingin yang menusuk. Seokjin menganggukkan kepalanya lemah, tidak berani menatap Namjoon dengan matanya yang sudah berair.
Namjoon keluar dari kamar dan menutup pintunya sekeras mungkin, membuat Ten dan Johnny yang masih berada di ruang makan kembali terkejut. Pria kasar bermarga Kim itu bahkan keluar dari kamar tanpa mengenakan atasan.
Ten menggigit bibirnya yang bergetar, ia ingin menghampiri Seokjin dan memeluk tubuh hyungnya itu, namun tangannya ditahan oleh Johnny.
"Biarkan Seokjin hyung sendirian, sayang. Dia tidak akan suka jika kau melihatnya di saat seperti ini," ujar Johnny mencoba memberi pengertian. Karena ia tahu jika Seokjin akan sangat sedih dan tidak nyaman saat ada seseorang yang melihatnya ketika sedang kacau.
![](https://img.wattpad.com/cover/206123044-288-k740430.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fabulous Slave 🔞
Romance⚠️ Mengandung adegan 🔞 seperti : bahasa kasar, kekerasan, pelecehan seksual, dll ⚠️ Kehidupan Kim Seokjin yang semula tenang berubah kacau sejak ia bertemu dengan Kim Namjoon. Namun, sebuah fakta yang akhirnya terkuak setelah sekian tahun membuatny...