Chapter 47

1.7K 187 41
                                    










Setelah mendengar teriakan heboh dari sang adik dan setelah berhasil membuat Eunbi kembali tidur, Seokjin segera ke ruang keluarga untuk melihat berita yang ada di televisi. Dan benar saja, semua channel di benda berbentuk persegi panjang itu memberitakan tentang perceraian seorang pengusaha ternama di Korea yang telah begitu terkenal Asia, bahkan sudah melebar di Amerika dan Eropa, yakni Kim Namjoon dan dirinya.



Seokjin mengigit bibir bawahnya ketika berita tersebut mengatakan jika perusahaan milik mantan suaminya itu langsung mengalami penurunan saham sebesar tiga belas persen dalam waktu hampir tiga puluh menit. Tangannya ia remas dengan takut. Kedua bola matanya bergerak dengan gelisah. Ya, dia sedang memikirkan keadaan Namjoon saat ini.






"Hyung, kerugian ini bahkan lebih dari empat kali lipat pembatasan kerugian perusahaan Namjoon hyung. Dia bisa saja bangkrut jika perusahaan terus mengalami penurunan sebesar ini." Johnny berujar. Ia sejak tadi mencoba untuk menghubungi Namjoon namun tidak kunjung diangkat.



Seokjin yang mendengar hal itu tentu semakin gelisah dan takut. Jika Namjoon bisa sampai bangkrut karena berita perceraian mereka yang entah kenapa bisa tersebar, ia akan merasa sangat bersalah pada pria tinggi itu.



"Em, hyung." Ten memanggil. Ia mengusap lembut lengan Seokjin. "Sepertinya kau perlu menanyakan kabarnya. Aku tidak yakin dia baik-baik saja dengan kerugian sebesar ini."



Seokjin mengangguk paham. Ia segera ke kamar dan mencari ponselnya untuk menghubungi Namjoon. Tidak berselang lama, panggilan pun tersambung.




"Namjoon," panggil Seokjin dengan selembut mungkin. Alisnya saling bertaut ketika mendengar Namjoon menghela napasnya dengan kasar. "Aku tahu kau pasti sedang sangat stres dengan berita-berita ini."

Keduanya diam, sampai akhirnya Namjoon memutuskan untuk berbicara. "Hyung, maafkan aku. Kau pasti malu karena perceraian dan pernikahan kita sebelumnya sudah diketahui publik. Aku berjanji akan menemukan pelaku pencurian data pihak kejaksaan dan pengadilan, mereka akan habis di tanganku!"



"Hei, tidak perlu meminta maaf. Aku tidak malu, justru aku yang ingin meminta maaf karena semua ini malah berdampak buruk untuk perusahaan. Dan maaf karena aku tidak bisa melakukan apa pun untuk hal ini."




Sekali lagi Namjoon menghela napasnya dengan kasar dan berat. "Tidak perlu meminta maaf, hyung. Pelaku pasti akan segera kutemukan."

"Kau pasti bisa, Kim Namjoon." Seokjin mencoba menghibur. Tentu ia tahu Namjoon tidak akan baik-baik saja sampai dia bisa menangkap pelaku pembocoran, pencurian dan penyebaran data perceraian mereka. Seokjin bisa yakin, pelaku pasti memiliki dendam pribadi dan menggunakan perceraian mereka sebagai alat untuk menjatuhkan Namjoon.





"Hei," panggil Seokjin. Ia mendadak gugup, tapi ia tidak ingin Namjoon bersedih sendirian di saat masalah ini juga menyangkut dirinya. "Mau bertemu dan minum teh bersama? Akan aku buatkan teh kesukaanmu."
























































Seokjin seolah bisa merasakan betapa stres dan banyaknya beban pikiran Namjoon saat ini, melihat bagaimana kacaunya penampilan Namjoon dan juga keningnya yang berkerut dalam.

Namjoon sudah tiba sejak lima belas menit yang lalu. Seokjin sudah membuatkan teh chamomile dan menyediakan beberapa kue kering yang ia beli bersama Eunbi kemarin.



My Fabulous Slave 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang