{Jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang. Budayakan follow akun milik saya terlebih dahulu sebelum membaca. Selamat membaca reders ❤️}.
***
"Morning Dady."
Sapaan ceria itu membuat Bryan Sagara, Dady Alana menoleh. Dia tersenyum manis saat melihat putrinya yang sudah tumbuh besar.
"what's up Dady calling me? ". Tanya Alana.
"Emmm... Dady ingin kamu ke Korea." Ujar Bryan hati-hati.
"What the fuck?" Pekik alan kaget.
"Kenapa tiba-tiba?." Keluh Alana.
" Kan itu sudah kesepakatan kita. Dady mengutusmu ke Korea saat Dady butuh bantuan kamu." Enteng Bryan membuat putri satu-satunya itu menganga tak percaya.
"Dady memanfaatkan ku?." Sedih Alana.
"Tidak sayang. Dady sebenarnya ingin menjodohkan kamu sih." Kekeh Ersya yang keluar dari dapur menuju meja makan.
"Dady bercanda?." Tajam Alana.
"Tidak akan pernah." Santai Bryan.
"No. Aku gak mau." Tolak Alana.
"Kenapa?." Tanya Ersya.
"Yang mama tau dia ganteng banget. Kek Dady kamu." Sambung Ersya sambil mengedipkan sebelah matanya pada suaminya yang mengundang gelak tawa Bryan.
"Benar-benar menggoda kedipan mata kamu." Kata Bryan.
"Mojok Yuk." Ajak Bryan jahil.
"Yuk." Sahut Ersya.
"Gila." Umpat Alana yang tak mengerti jalan pikiran kedua orang tuanya.
Ersya dan Bryan terkekeh geli." Dimana kakak kamu?" Tanya Ersya yang tak melihat putra sulungnya.
"Boker kali." Ujar Alana.
"Salah sendiri makan sayur kok yang udah basi." Ejak Bryan.
"Emang iya?." Tanya Alana.
"Iya tadi pagi." Kata Ersya.
"Rakus juga Abang." Kekeh Alana.
"Mau ya sayang kami jodohin. Mama dan Dady udah tua. Kami gak bisa selamanya jaga kami. Bang marchel juga bentar lagi bakal nikah sayang." Bujuk Ersya.
Alana meringis saat melihat tatapan mata ibunya yang memelas. Alana menarik nafasnya berat. Dia mengggukkan kepalanya saja. Sontak Ersya dan Bryan senang bukan main. Dan Alana terlonjak kaget.
****
"Ayah mau kamu menikah i putri kolega ayah." Kata pria paruh baya itu.
"Gak akan." Tolak pria itu mentah-mentah.
"Ayah mohon. Ayah gak mau banyak rumor tentang kamu gay. Sebagai ayah, ayah khawatir sama kamu." Kata pria paruh baya itu mencoba menasehati dan membujuk putra satu-satunya.
"Oke. Tapi satu syarat." Kata pria itu.
"Apa?." Tanya pria paruh baya bernama Anthony.
"Perkumpulan gelap itu jadi milik felix."pinta Felix.
"Tapi.."
"Atau batal perjodohan ini." Kata Felix.
Anthony menghembuskan nafasnya berat. Kemudian mengangguk. Dia tau tabiat putranya. Dia kan mendapatkan apa saja yang dia mau sampai dia mendapatkannya. Entah cara licik atau bersih. Itu semua tergantung yang akan di dapatkannya.
***
"Gila Daebak lah. Gak nyangka yang mau di jodohin sama Lo ternyata Felix." Decak kagum marchel.
"Lo yang nikah aja gimana?." Tawar Alana yang sudah pucat pasi.
"Lo kira gue homo." Delik marchel tak terima.
"Tapi gue takut." Lirih Alana.
"Gak usah takut. Gue ada siap buat Lo." Kata marchel.
"Tapi.."
"Sutttt... Gak boleh pesimis ah." Ujar Ersya yang tiba-tiba datang.
"Dia baik kok." Kata Ersya.
"Kok mami bisa tau." Delik Alana.
"Mamanya Anthony, Angelica itu dulu temen kuliah mama. Kita kenal benar sih." Cerita Ersya.
"Om Anthony?." Tanya marchel antusias.
"Iya." Balas Ersya.
"Lo beruntung dapet mertua kek om Anthony." Kata marchel.
"Kenapa?." Tanya Alana tak paham.
"Dia punya cerita cinta bersejarah. Panjang dan menyakitkan." Kata Ersya tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFIDENT ✓
RomanceCerita ini berkonten dewasa dan mengandung unsur kekerasan. Warning!!!! Best rangking #1 Jimin 2020 #9 London 2020 #Romansa #cinta #Seks #hfcreaktions #Fantasti