Ah

6.4K 131 2
                                    

{jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang. Budayakan follow akun milik saya terlebih dahulu sebelum membaca. Selamat membaca reders ❤️}.

***
Felix menerjang Alana. Dia melumat bibir Alana kasar yang di balas tak kalah kasar.

Mereka saling mengecap dan saling mendominasi. Kulit mereka yang bersentuhan membuat mereka beberapa kali mengumpat kasar.

"Strawberry lipglos em?." Tanya Felix saat melepaskan pangutannya.

Alana terkekeh geli." Manis bukan?"

Felix menggertakan giginya. Dia benar-benar di uji oleh gadis di depannya ini. Benar-benar sialan.

Felix mencium payudara Alana yang menggantung sempurna. Felix melepaskan bra milik Alana. Puring pink itu menggodanya. Felix mengigit puting itu dengan nikmat membuat Alana menjerapkan matanya.

Ah..

Ciuman Felix benar-benar rakus. Dia mengigit dan menjilat. Tangan satunya ia gunakan untuk meremas kasar payudara yang menganggur itu.

Enghhh.

Lenguhan itu terdengar merdu saat Felix menurunkan kecupannya. Berpindah dari payudara ke perut ratanya membuat Alana menahan nafasnya kuat-kuat.

Felix membelai lembut kewanitaan Alana yang masih tertutup CD berwarna pich. Aroma kewanitaan yang benar-benar membuat Felix mengumpat kasar.

Felix menarik keluar CD itu. Menatap kagum pada vagina Alana yang pink bersih tanpa bulu sedikit pun. Felix tersenyum miring saat melihat tonjolan kecil di antara lipatan itu.

Akh.

Tanpa peringatan. Felix mengecup dan menjilati di bawah sana. Sesekali mengigit buah kacang kecil itu membuat Alana menahan nafas dengan mulut terbuka.

Ah.

Alana terus mendesah saat merasakan lidah Felix yang menusuk di bawah sana. Dan menjilati dengan keras di bawah sana.

"Aku..."

Alana tak bisa melanjutkan perkataannya saat rasa itu semakin mendesaknya. Mendorongnya untuk segera keluar dari zona nikmat ini.

"Lepaskan." Perintah Felix.

Ahhh..

Lenguhan panjang Alana membuat Felix tersenyum miring. Tanpa persetujuan Alana. Dia menghisap seluruh cairan itu. Menampungnya dalam mulutnya. Saat sudah bersih. Felix menatap Alana dengan senyum kecil.

"Manis." Bisik Felix di depan bibir Alana kemudian mengecup nya lembut.

Felix kini tau. Alana benar-benar belum di jamah sampai dalam. Karena dia sendiri masih bisa melihat vagina itu benar- benar tertutup rapat. Dan Felix harus segera menghentikan ini. Dia tak ingin merusak gadis ini.

"Aku akan ke kamar mandi sebentar." Kata Felix.

"Jangan." Pinta Alana lirih. Felix menaikan sebelah alisnya seolah bertanya'ada apa'.

"Biar aku yang membantu mu." Kata Alana .

"Memangnya kamu bisa?." Tanya Felix meremehkan membuat Alana memutar bola matanya malas.

"Jangan salahkan aku nanti sebelum sepuluh menit kamu keluar." Kesal Alana.

"Buktikan babe." Bisik Felix.

Alana menggulingkan tubuh Felix. Mendudukkan dirinya di atas tubuh Felix. Dengan senyum miring dia mengikat rambutnya hingga di Cepol. Memperlihatkan leher putih dan bercak merah tanda dari Felix.

Felix menelan ludahnya kasar saat melihat itu. Alana benar-benar nampak sexy di matanya. Apalagi payudara yang menggantung itu. Benar-benar sialan.

"Siap?." Bisik Alana sambil melepaskan celana pendek Felix.

Setelah terbuka. Mata alana terpaku. Kejantanan Felix benar-benar di luar nalarnya. Besar dan panjang. Tanpa sadar membuatnya menelan ludah.

"So big and...long." nakal Alana membuat Felix ketar ketir.

"Cepat Alana.." desis Felix.

"Apa?." Tanya Alana pura-pura tak paham.

Tangan lentik Alana mengusap lembut paha Felix dengan gerakan lembut membuat darah Felix seolah berhenti mengalir.

Jari Alana menggenggam benda itu. Memijatnya dengan lembut membuat sang empu memejamkan matanya erat. Menikmati setiap godaan yang alana berikan.

"So sexy." Desah Alana saat melihat tubuh Felix yang pasrah di bawahnya.

Ah.

Felix mendesah saat tanpa kata Alana memasukan benda itu dalam mulutnya. Menaik turunkan bibir mungilnya. Menghisap dan menjilati benda itu. Beberapa kali aksi Alana membuat Felix menahan nafasnya. Dia mengumpat saat merasakan Alana yang begitu mahir dalam melakukan blow job.

"Aku.."

Ah.

Felix melenguh saat merasakan pelepasannya. Benar-benar nikmat. Alana menjilati bibirnya dengan sensual.

"Manis." Bisik Alana membuat Felix terkekeh geli.

"Kemari." Pinta Felix.

Alana menurut. Felix memeluk tubuh Alana erat. "Kau benar-benar wanita binal Alana."

Alana tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Felix. Ya dia akui dia wanita binal. Tapi setidaknya dia masih bisa menjaga kehormatannya sebagai wanita.

"Jadi kapan kita akan menikah?." Tanya Alana.

"Terserah padamu." Gumam Felix sambil menghirup aroma rambut Alana yang menenangkan.

"Aku tidak ingin terburu-buru. Kita bisa pacaran terlebih dahulu." Kata Alana sambil membalas pelukan Felix.

Felix mengecup puncak kepala Alana."kalau itu mau mu oke."

"Tapi jangan selingkuh. Atau aku akan menebas kepalamu." Sambung Felix membuat alana tertawa lirih namun tak urung menganggukkan kepalanya.

"Mau tidur?." Tanya Felix.

"Boleh?." Binar Alana.

"Hm." Balas Felix sambil mengeratkan pelukannya kemudian menutup mata dan di iringi dengkuran halus.

"Tampan." Bisik Alana tanpa sadar.


CONFIDENT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang