Sunrise

2.2K 83 18
                                    

nareul tteonagaji manareul namgyeoduji madoraseon ne mame balgireul naege dollyeojwoganjeolhan neoreul wonhae moksum geon jeonbuyaheuteojyeobeorin bit sogeuro nal deryeoga jwojeosesang kkeutkkaji na na na na na naIt's gonna be you na na na na na n...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nareul tteonagaji ma
nareul namgyeoduji ma
doraseon ne mame balgireul naege dollyeojwo
ganjeolhan neoreul wonhae moksum geon jeonbuya
heuteojyeobeorin bit sogeuro nal deryeoga jwo
jeosesang kkeutkkaji na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
It's gonna be you na na na na na na
wo eoeoeo I can't let go

haneure matgyeotdeon nae unmyeongui yeolsoeneun
dasi naui sonane
gin sumeul samkigo yeonghoneul bultaewo
neoreul chajiharyeo hae

🎼Even if I de- Vbts dan jin BTS🎶

Gimana-gimana udah pada nunggu kelanjutannya cerita ini gak?..

{Jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang. Budayakan follow akun milik saya terlebih dahulu. Selamat membaca reders ❤️!}

===================================
Author Story's

Pagi ini sinar matahari begitu cerah dan hangat memenuhi area pemakaman. Felix, berjalan di di antara gundukan tanah dengan batu nisan di atasnya. Di tangannya terdapat bunga mawar merah. Lambang cinta.

Felix berhenti di salah satu gundukan tanah itu. Bibirnya tersenyum getir. Tangannya terkepal kuat menahan sesuatu yang hampir keluar dari ke dua matanya.

Telapak tangannya mengusap lembut batu nisan itu. Satu titik air mata jatuh mengenai pipinya. Felix merasakan sesak yang luar biasa. Perlahan, isakan itu terdengar. Sayup-sayup karena teriringi dengan Sura angin pagi yang berhembus kencang.

"Hai. Maaf aku baru menengokmu. Kau tau bukan kalo aku perlu menata kembali hati ini. Aku perlu bersiap diri, menghadapi semua ini." Lirih Felix.

"Aku bawakan bunga mawar kesukaan mu." Ujar Felix sambil tertawa kecil. Satu tangannya dia gunakan untuk menghapus air matanya yang kembali jatuh.

"Aku disini cuma mau bilang. Terimakasih atas segala pengorbanan mu. Kau berjuang begitu banyak hanya untukku. Aku sangat mencintaimu. Katakan pada Tuhan, aku ingin kau selalu bahagia." Kata Felix sendu.

"Oh aku harus pergi. Aku ada urusan. Besok aku akan datang lagi jika aku tidak lupa." Kikik Felix.

Perlahan bibir felix mengecup batu nisan itu. Mengecupnya amat lembut sambil memejamkan matanya. Tangannya dia gunakan untuk menekan dadanya yang teramat sangat sesak.

CONFIDENT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang