Tak ada yang bisa banyak ku ungkapkan melalui kata-kata. Tak ada yang bisa ku ceritakan lebih banyak melalui tulisan tangan.
Kisah ku dan dia telah berakhir. Sama, seiring berjalannya waktu aku terus merindukan nya.
Sosoknya yang selalu hadir dalam mimpiku. Membuat ku yakin,dia juga merindukan ku.
Aku terus menatap dimana kedua anakku sudah tumbuh menjadi dewasa. Mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Kurasa semua itu sudah cukup. Tak ada lagi yang ku minta.
"Selamat malam momy!." Pekik Latisya,putri kecilku yang tengah mengandung 2 bulan.
"Malam sayang!." Kataku tersenyum manis.
"Momy sudah makan?." Tanyanya. Aku hanya mengangguk sebagai respon.
Dia tersenyum manis. Dia memeluk ku erat. Seolah aku akan pergi jauh darinya. Seolah aku tak lagi bisa memeluk nya .
"Aku merindukan nya!." Bisik lirih itu membuat mataku yang sayu bertambah sayu.
"Momy juga merindukan nya.!"
"Apa dady sudah bahagia di atas sana?."
"Tentunya!."
"Aku merindukan dia yang bercerita tentang kisah kalian. Meski aku tau,tapi aku tak pernah bosan mendengarnya!."
Aku tersenyum. Ingatan tua ku kenali berputar saat aku dan Felix masih bersama. Masih bisa saling mendekap menyalurkan rasa hangat dan nyaman bersama.
Ingatan ku terus berputar. Hingga pada satu titik, dimana Felix yang terus ada di sampingku. Menemani saat tersulit ku. Dan membuat ku selalu tertawa saat kesedihan melandaku.
Kini umur ku sudah menginjak 55 tahun. Aku sudah tua tak bertenaga. Seolah diriku tak punya lagi tenaga.
"Momy. Kau janji padaku. Jika kau akan melihat cucumu!."
Aku mengingatnya. Janji yang aku ucapkan saat pertama kali mendengar bahwa putriku tengah mengandung. Aku bahagia, tentu saja. Tapi perasaan kosong itu terus hadir tanpa aku minta.
"Aku kebawah dulu mom." Aku hanya mengangguk lalu tersenyum manis.
Aku melihat kesamping. Wajah tampan itu terus menghantui malamku. Fantasi liar ku bersama Felix terus berputar.
Desahan dan juga erangannya yang selalu membuatku candu. Tak ada yang lebih indah lagi saat aku berada di bawah Kungkungan nya.
Aku terlalu suka saat dirinya mengeklim diriku adalah miliknya. Meski itu semua benar adanya.
Aku terlalu bahagia saat tawa dan senyumnya hanya untukku dan kedua anaknya. Aku tersenyum manis saat kembali mengingat memory kecil itu.
Aku bernafas lirih. Aku melihatnya, bayangan Felix yang menggapai ku. Mengajak ku ikut bersamanya. Tapi aku menolak,janji harus di tepati. Dan disinilah aku, menutup mataku.
Menutup lembar kehidupan ku. Menguncinya dengan gembok kuat uang tak kan pernah terbuka lagi. Kuncinya telah hilang bersamaan dengan nafasku yang mulai melemah.
Aku menutupnya. Sebuah buku bertuliskan kisah perjalanan ku. Sebuah buku sejarah yang akan selalu ada cerita dimana pasangan Felix dan Alana. Nama itu akan terus berhembus.
Sampai dimana,kisah itu akan digantikan oleh kisah orang lain. Aku tak menepisnya. Karena aku percaya,kisah mereka pasti akan jauh lebih indah. Perjalanan mereka pun pasti akan lebih mudah.
Sayup-sayup aku mendengarnya. Suara itu, suara yang aku rindukan. Namun, hanya sebentar. Lalu lenyap tertelan angin.
"Aku merindukanmu. Aku menutup kisah kita. Sampai disini,aku berada di samping mu. Menggenggam erat tanganmu. Bersama di keabadian, aku mencintaimu, dan sekarang aku yakin. Cinta kita abadi!."
"Terimakasih untukmu. Kau adalah salah satu ciptaan Tuhan yang mampu membuat takluk hanya melihat senyummu. Berjanjilah padaku, tetap pertahankan senyum itu. Aku mencintaimu!."
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFIDENT ✓
RomanceCerita ini berkonten dewasa dan mengandung unsur kekerasan. Warning!!!! Best rangking #1 Jimin 2020 #9 London 2020 #Romansa #cinta #Seks #hfcreaktions #Fantasti