Felix Ardilando.

6.7K 149 7
                                    

{jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang. Budayakan follow akun milik saya terlebih dahulu sebelum membaca. Selamat membaca reders ❤️}.

****

Alana berjalan sambil bersenandung kecil. Rupanya dia nampak menikmati udara pagi ini. Begitu menyejukkan pikirannya.

Seminggu setelah seminar itu. Bayangan netra itu terus menghantuinya. Bahkan tatapan mata yang tajam itu nampak sensual di mata Alana. Alana bukan gadis polos yang tak mengerti. Dia cukup paham bahkan sangat paham.

"Selamat pagi." Sapa Alana saat melintasi daerah yang banyak anak kecil.

"Pagi juga kak." Sapa balik mereka. Alana tersenyum manis kemudian melangkah meninggalkan taman itu.

Saat asik berjalan. Matanya tak sengaja menatap sosok itu. Dia tersenyum manis. Dia berjalan mendekati. Aroma memabukan itu begitu kuat tercium membuat Alana benar-benar pusing menciumnya.

"Selamat pagi sir." Sapa Alana.

Pria itu terkejut melihat Alana. Dia menatap Alana dari atas sampai bawah. Tanktop putih, celana pendek, rambut di kuncir kuda menambah kesan cantik dan sensual di sana.

"Siapa?." Dingin Felix.

"Kenalan dong. Biar tau siapa aku." Kekeh Alana .

"Tidak penting." Sahut Felix ketus.

"Dari mana?." Tanya Alana berbasa-basi.

"Pertanyaan anda tidak berbobot sama sekali." Dengus Felix kemudian melangkah meninggalkan Alana yang terdiam kaku.

"Gila cakep amat anak orang." Gumamnya saat melihat punggung kecil itu menghilang dari pandangannya.

"Ya Tuhan jodohkan lah aku dengannya. Jika tidak, boleh baku hantam dengan jodohnya." Doa Alana ngawur.

"Ehh kadal Lo disini ternyata. Mimi dari tadi nyariin bangsat." Cerecah cowok bernama lengkap Marcel Andrawinata.

"Apaan bang?." Tanya Alana.

"Katak gak tau nyonya besar." Dengus Marcel.

"Jangan-jangan gue bakal di pindahin ke Korea kayak yang Dady bilang." Pekik histeris Alana membuat cowok itu memutar bola matanya malas.

"Mending balik sekarang. Takut kanjeng ratu marah." Ajak Marcel.

"Hm." Jawab Alana.

Di tengah perjalanan pulang. Matanya tak sedikitpun tak menjelajahi jalan setapak itu. Matanya membulat saat melihat sosok pria itu tengah duduk dimobil Ferrari-nya dengan sebelah tangan mengapit rokok.

Pria itu tampak tertawa terbahak-bahak saat melihat sosok pria memohon ampun padanya. Alana meringis tanpa sengaja saat melihat pukulan kencang di layangkan untuk pria itu yang sudah tepar.

"Lo liat apa sih?." Kepo marchel.

"Itu." Tunjuk Alana. Marchel mengikuti pandangan Alana.

"Oh Felix." Gumam marchel  yang nampak sudah mengetahui tentang Felix membuat Alana menyeritkan dahinya bingung.

"Lo kenal?." Tanya Alana dan di jawani anggukan oleh Marchel.

"Kok?."

" Iya siapa yang gak kenal dia. Cowok tajir melintir di usianya yang ke 25 tahun sekarang. Wajah tampan tapi misterius. Kehidupan nya aja susah di lacak. Kek ketutup. Tapi rumornya dia dulu waktu SMP kali gak SMA pernah tuh di cilik sama pacarnya. Terus pacarnya itu di bunuh sama penculik itu. Dan lebih parahnya, si penculiknya itu ngebunuh cewek Felix di depan mata Felix. Katanya dulu, Felix itu buta." Cerita marchel.

"Lo tau banyak ya?" Tanya Alana heran.

"Enggak lama. Gosip itu udah menyebar. Beberapa kali wartawan pada minta konfirmasi. Tapi yang ada wartawan yang minta Felix di liput besoknya udah gak bernyawa." Kata marchel.

"Gila serem amat." Decak kagum Alana

"Jangan macem-macem sama dia. Urusan sama dia sama aja Lo gali lubang kematian Lo sendiri."beritahu marchel.

"Oke." Balas Alana.

***

Felix melangkah memasuki mansion nya yang berada di London. Cukup mewah untuk di tinggal lama. Felix merebahkan tubuhnya di kasur miliknya.

Kamar bernuansa drak itu sama seperti kepribadian Felix. Misterius dan gelap. Tak hanya kamar tidur, kamar mandi dan walk on closet pun berwarna drak.

 Tak hanya kamar tidur, kamar mandi dan walk on closet pun berwarna drak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bernuansa drak itulah ciri seorang Felix. Tak ada yang mendenifisikkan seperti apa Felix tanpa warna drak. Menurutnya begitu kurang sempurna.

 Menurutnya begitu kurang sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamar mandi mewah, tak kalah menarik dari kamar tidurnya. Begitu luas dan misterius.

Apa yang bisa menjabarkan warna hitam untuk Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang bisa menjabarkan warna hitam untuk Felix. Bagi saya sendiri tidak. Karena Felix ter-dominasi oleh warna hitam. Yang begitu pekat,lekat,gelap. Seperti masalalunya.

CONFIDENT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang