wedding

3.2K 104 1
                                    

{Jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Jangan lupa tinggalkan komentar dan juga tekan bintang. Budayakan follow akun milik saya terlebih dahulu sebelum membaca. Karena ada beberapa part yang saya privasi. Selamat membaca reders ❤️}.

***

Alana Story's.

Senyumku terukir sejak tiga puluh menit yang lalu. Menjatuhkan air mataku saat gaun pernikahan putih tulang telah terpasang sempurna di tubuhku.

Dirias bak putri dongeng, dibantu oleh para perias membuatku akan semakin terlihat sangat cantik. Bibir di poles dengan lipstik merah, rambut hitamku di sanggul ke atas, menampilkan leher putihku.

Mahkota kecil dengan berlian di tengahnya membuatku terpaku. Sangat indah. Aku tersipu malu saat malam kemarin kekasih hatiku lah yang mengirimkannya dengan kata-kata.

"Sejuta berlian pun akan mengalahkan setiap detik senyummu!"

Aku tertawa kecil mengingat gombalannya. Felix, priaku, kadang bersikap dewasa, kadang kekanak-kanakan,kadang dingin dan kadang sangat manis.

Aku selalu berdoa bahwa kehidupan pernikahan ku nantinya akan berakhir bahagia. Dengan artian, memiliki banyak bocah kecil yang menyambut kedatangan Felix ketika pulang kantor, suara anak menangis saat malam.

Astaga, membayangkan mimpi itu seakan nyata. Bibirku berkedut menahan senyum manis. Jantungku berdegup dengan kencang saat ibuku memberi tahu kalau inilah saatnya.

Kakiku gemetar hebat, keringat dingin mengucur deras ditubuh ku. Menepaki setiap tangga dengan kaki yang goyah. Namun aku tak ingin tumbang. Priaku telah menungguku disana. Aku harus cepat.

Menjemputnya,menarik dirinya kedalam duniaku. Pintu altar terbuka, semua mata tertuju padaku. Memandang tanpa berkedip, seolah-olah aku ini adalah Putri dari dunia dongeng.

Berjalan dengan hati-hati dan menunduk. Menarik nafas untuk menetralisir kegugupan ku. Saat tepat di depan Felix, aku beranikan diriku untuk melihatnya.

Aku ternganga, darahku berdesir hebat. Felix ku sangat tampan dengan balutan jas hitam ditambah senyuman manis yang menghiasi bibir seksi itu.

Tiba-tiba saja kewanitaan ku berkedut dan basah. Aroma Felix begitu kuat yang mampu menghancurkan setiap sendiku. Matanya menatap intens padaku. Seolah berkata datanglah padaku Alana, aku akan menggempur mu dengan keras hingga kau tak mampu lagi untuk berteriak kenikmatan.

Astaga, hentikan ini Alana. Fantasi liar mu selalu muncul saat Felix berada di dekatmu. Felix adalah Magnet mu, Felix adalah sumber gairah mu. Dan Felix adalah cintamu.

Aku terkesiap saat ayah menyerahkan tanganku padanya. Sengatan listrik yang mampu menghantarkan arus gairah kian datang perlahan. Merasuki setiap aliran darahku, mengotori pikiranku, dan merangsang diriku untuk segera membawa Felix pergi dari sini.

Pengucapan janji telah terlaksana. Begitu nyata dan indah, Felix mengucapkannya tanpa cacat, begitu tegas. Auranya pun terlihat berbeda. Wajahnya dua kali lipat lebih tampan.

"Kau boleh mencium istrimu"

Ucapan sang pendeta bagai sihir di tubuhku. Tubuhku bereaksi cepat, darahku berdesir hebat, detak jantungku berpacu lebih cepat, kewanitaan ku mengencang tanpa sebab.

Aroma Felix terlalu kuat untuk Indra penciumanku. Namun, tanpa aroma ini aku tidak bisa bernafas sempurna. Jantungku berdebar saat Felix membuka tudung kepalaku.

Dengan berani ku angkat kepalaku. Menatap dirinya dengan penuh gairah. Bibir sexy itu tersenyum, sedetik kemudian menyambar bibir merah miliku.

Mengecap,melumat, mengigit. Bibir felix terus menjelajah di setiap sudut . Tak memperdulikan tatapan mata semua orang yang bersiul menggoda. Aku hanya bisa menutup mata, bibir felix terlalu nikmat untuk ku abaikan.

"Sungguh istriku, kau hari ini cantik sekali. Bagai putri dongeng!"

Aku bergetar mendengar bibir seksi itu berbisik lirih . Aku menggerang saat Felix menarik ulur lidahku, mengajaknya bermain sebentar.

Pangutan itu terlepas diiringi tepuk tangan meriah. Felix merengkuh pinggangku, menarik dengan posesifnya saat mata para pria tak berkedip menatap diriku.

Batinku terkikik geli, apakah Felix tengah cemburu?. Jika iya, maka sangat lucu bukan. Aku terus tersenyum mengarah ke penonton. Semua orang nampak senang dengan pernikahan ini. Begitu juga dengan aku.

Kini, Alana sudah resmi menjadi istri seorang Felix. Pria tampan dan sexy yang banyak menjadi incaran para wanita yang kurang belaian.

Begitu melelahkan acara ini namun tak menyurutkan rasa bahagiaku sedikit pun. Menatap Felix yang tengah bergurau dengan teman-temannya, tertawa lepas seolah tak ada beban.

Aku tersenyum saat tanpa sengaja setiap sedetik mata kita saling terus beradu pandang. Aku dapat melihat Felix yang berjalan ke arahku. Mengumbar senyum manis yang membuat para wanita menjerit akan pemandangan itu.

Aku mendengus tak suka. Felix sudah resmi menjadi miliku tapi kenapa masih ada yang mencuri-curi perhatiannya. Itu semua membuat mood ku serasa anjlok dan tanpa sadar mendengus kencang.

"Ada apa sayang, kenapa kau terlihat seperti sedang marah?"tanyanya.

Ingin aku mengumpat. Dia pura-pura tidak tau atau memang tidak tau. Aku yang sudah merasa jengkel pun tak menjawab pertanyaannya. Memilih menyibukkan diriku dengan makanan di hadapan ku. Rasanya hambar.

"Jangan marah!"bisik Felix.

"Biar pun mereka melihat senyum ku, namun istriku inilah yang mampu membangunkan adik kecilku!"bisik Felix diiringi kecupan basah di leherku.

Aku menggerang nikmat saat gigi tak rata milik Felix mengigit gemas leherku . Dibawah sana semakin basah dan kencang. Gairahku memuncak. Tak ingin kelepasan. Aku menjauhkan wajahnya dai leherku.

"Hentikan. Nanti malam kau akan mendapatkannya bukan!"dengus ku kesal. Dia terkekeh kecil.

"Jangan tertawa!"desis ku

"Kenapa?"tanyanya.

"Nanti para wanita itu mengambil mu dariku. Aku tidak siap menjanda!"bisiku. Sontak dia tertawa terbahak-bahak.

"Astaga, pikiran konyol dari mana itu, istriku?" Tanya nya.

"Hanya berpikir saja!"acuh ku.

Tanpa kata Felix membawa ku dalam pelukannya. Inilah dirinya, hangat dan nyaman. Inilah kebahagiaan ku bersama Felix tentunya.

==================================

Yey,,,, gue up lagi.. maaf lama ya, Gue baru selesaikan tugas sekolah. Sebagai permintaan maaf gue kepada para pembaca yang masih setia di lapak ini, gue up lagi besok.. yeyyyy
Nantikan adegan mesra Felix sama Alana yang buat kalian usap dada. Hihihi..
Jangan lupa tinggalkan jejak ya reders..love Yo

Sudah siap untuk part selanjutnya?

Senin,27 April 2020

CONFIDENT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang