"NA JAEMIN!"
Yang dipanggil terlonjak dari tempatnya. Menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang meneriaki nya sampai
Duagh
"Bangsat kamu Jaemin!"
Jaemin tersungkur. Tenaga teman kecil yang memukul nya ini tidak main-main. Tangannya ia usap kasar saat merasakan rasa amis yang berasal dari bibir kanan nya yang berdarah. Dengan tertatih dan dibantu oleh Jisung , Jaemin kembali berdiri menatap lawan bicara nya ini dengan tatapan nyalang.
"Apa apaan sih? Gajelas" Protes Jaemin
"Gajelas maksud kamu? KAMU UDAH BUNUH RENJUN DAN KAMU MASIH GAK MAU NGAKU?"
"Chenle jangan teriak teriak ini pemakaman"
"Tapi Renjun mati karena Jaemin"
"Kamu jangan nuduh sembarangan Chenle" ucap Jeongin
"Aku serius, aku nerima beberapa panggilan dari Renjun"
"Terus kenapa kamu gak angkat" Hanjis ikut bersuara
Chenle menatap Jaemin dengan pandangan geram. Sungguh jika sekarang tangannya tidak ditahan oleh Hyunjin dan Jeno , ia akan memukul Jaemin lagi.
"Handphone aku ilang. Dan pasti Jaemin yang ambil"
Jaemin berdecak "Kamu nuduh aku nyuri handphone kamu? Dan kamu nuduh aku yang bunuh Renjun? Ck.ck ck"
"KAMU YANG TERAKHIR MEGANG HANDPHONE AKU JAEMIN! DAN AKU TAU KAMU SENGAJA KAN? BIAR AKU GAK BANTUIN RENJUN?"
"Gajelas" Perkataan Jaemin membuat emosi Chenle kembali tersulut beruntung Jeno dan Hyunjin kembali menahan lengan Chenle agar tidak memukul Jaemin lagi.
"Ck. Kok kalian semua berlebihan sih?" Renjun udah mati , Seungmin udah mati dan Kak Mark juga udah mati. Buat apa kalian mikirin orang yang udah mati? Atau kalian mau nyusul? Ya kalau mau nyusul juga bagus sih aku tungguin pemakaman kalian"
Sukses. Ucapan Park Jisung sukses membuat yang lain terdiam, Jisung hanya mengangkat bahu acuh saat semuanya memandang geram kepadanya. Mata nya melirik Felix yang kini datang ke pemakaman Renjun yang juga sedang menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Jangan berbicara sembarangan Jisung. Bisa jadi ucapan itu berbalik , dan kamu yang mati"
Suara rendah itu membuat semuanya merinding. Jisung menatap remeh Felix dan terkekeh
"Kamu fikir aku takut? Aku gak takut sama ucapan kamu Felix" Jisung melangkah pergi menjauhi teman-temannya yang kini memandang nya aneh. Bahkan Chenle yang barusan memukul Jaemin sudah ditenangkan oleh Jeno dan Hyunjin.
"Jisung?" Panggil Felix
"Apasih? Kamu mau apa lagi? Mau bilang kalau aku yang mati setelah Renjun iya?" Jisung yang belum jauh dari pemakaman Renjun berkacak pinggang melihat Felix yang kini tersenyum -aneh menurutnya-
"Ucapan kamu bener Jisung. Hati - hati"
"Aku ga peduli Lee Felix. Aku mending mati daripada punya temen munafik kaya kalian semua"
Mendengar itu sontak emosi Jeno tersulut "Maksud kamu apa Jisung?" Geram Jeno
Jisung yang jauh beberapa langkah dari mereka hanya terkekeh meremehkan "Ketua Osis yang disegani oleh semua siswa dan siswi ini ternyata bodoh ------- Jisung sengaja menjeda ucapannya
"Ingat kematian Seungmin?"
Air muka Jeno berubah. Tangan nya yang masih menahan lengan Chenle itu terlepas. Dan itu membuat Jisung melebarkan senyum nya sebelum melangkah pergi menjauhi teman temannya yang kini memandang kepergian Jisung dengan tanda tanya besar.
"Gue gak ngerti mereka kenapa"
"Nanti kamu juga bakal ngerti Hyun"
Note :
- Karena nama Jisung ada 2 disini , untuk Park Jisung NCT pake nama Jisung. Han Jisung SKZ dipanggil Hanjis.
- Felix itu anak pindahan dari Australia
- Hyunjin sama Jeno anak pindahan dari Jakarta
- Latar di Bandung
- Aku bikin disini semuanya seumuran ya kecuali MarkJadi udah tau siapa pembunuh nya?
Next?
Please vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hello" || SKZ × DREAM ✔
Mystery / Thriller[Finish] Walaupun book nya udah selesai, jangan lupa tetep vote and comment ya ^^ 《Setiap malam tepat di pukul 22.00 , ia datang , mengucapkan salam ceria kepada siapapun orang yang ia temui malam itu》 "Hello" "Mau main bersamaku?" End : 1 Maret 2020