Bagian keenambelas (2)

1.5K 290 18
                                    

Felix menyusuri rak demi rak makanan. Mulutnya tak berhenti mengabsen makanan apa saja yang ia butuhkan. Felix tau resiko jika ia mengundang Hyunjin ke rumah nya adalah anak itu akan menjarah seluruh makanan yang memang sengaja di stock oleh Felix.

"Cookies udah, kripik kentang udah, rumput laut udah, cola udah, roti udah, susu juga udah apalagi ya?" Gumamnya seraya mengabsen semua makanan yang tadi ia masukkan ke troli.

"Jelly kayaknya oke" lanjutnya. Felix melangkahkan kakinya menuju rak makanan manis, mulutnya kembali bergumam secara acak hanya untuk mengusir sepi. Omong-omong sepertinya hanya Felix yang masih bertahan di supermarket semalam ini. Berbelanja memutar mutar hanya untuk membeli beberapa makanan.

"Felix?"

Oh. Asumsi jika hanya Felix yang berada di supermarket semalam ini sepertinya salah. Ia menoleh dan mendapati seseorang yang ia kenali berdiri di depannya dengan tangan yang menggenggam cola.

Felix tersenyum canggung saat orang yang pernah ditemui nya di suatu tempat berjalan mendekati nya "apa kabar?" Tanya nya ramah

"I'm fine" jawab Felix dengan logat australia nya.

Orang itu terkekeh "gimana kondisi temen kamu?"

"Siapa?"

"Yang di rumah sakit"

Oh. Felix ingat sekarang. Orang di depannya ini pasti berbicara soal Jeno. Karena orang didepannya ini adalah sosok dokter yang juga sempat memeriksa Jeno.

"Oh Jeno, dia udah gaada dok" jawab Felix seadanya.

Orang itu yang ternyata Dr. Chris menggeleng "Bukan dia"

Felix mengernyit bingung "lalu siapa?" Tanya nya.

Dr. Chris tersenyum misterius, ia menatap Felix dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Ah, bukan siapa siapa"

Oh. Baiklah Felix bingung dan ia malas untuk sekedar berfikir. Lagipula bukan urusan nya kan?. Felix hanya mendengus melihat sosok dokter didepannya yang sibuk terkekeh. Matanya melirik arloji di tangannya.

Pukul 21.59

Oh bahkan ia melupakan Hyunjin yang mungkin menunggunya di rumah.

"Dok, saya duluan ya" ucap Felix sopan

"Oke baiklah, hati-hati Felix" jawab Dr.Chris pelan.

Felix berjalan tergesa menuju kasir. Setelah berbincang sebentar dengan Dr. Chris dan mengambil beberapa jelly ia memutuskan untuk membayar dan pulang ke rumah.


































































Chenle berdiam diri di kamarnya. Pikirannya menerawang jauh, mata nya memanas saat satu persatu pikirannya membuka kenangan lama.

Kenangan bersama teman-teman nya. Kenangan yang menurutnya tidak pernah terlupakan. Berdiam diri di pinggir pantai, membakar ikan, menonton film dan bermain game.

Chenle ingat saat itu. Temannya bertambah menjadi dua Hyunjin dan Jeno yang merupakan anak Jakarta.

Kenangan saat Seungmin yang menceburkan Hanjis ke pantai, saat Hyunjin yang menjahili Haechan dan juga Jeongin dengan teh manis yang berubah menjadi asin. Kejadian itu sukses membuat Hyunjin berlarian kesana kemari karena beberapa sendal melayang ke arahnya.

Chenle tersenyum membayangkannya. Sebelum semuanya berubah. Liburan sekolah tahun lalu ia bahagia, berbanding terbalik dengan liburan sekolah tahun ini.

Semua berawal dari kematian Mark.

Mereka berubah.

Berubah menjadi sosok yang keras, tidak peduli, dan menjadi sosok pendiam.

Chenle bahkan sama sekali tidak mengerti. Hanjis yang dikenal sebagai biang onar mendadak menjadi pendiam, begitupun dengan Haechan yang menjadi sosok cuek setelah kematian Jaemin dan Jeno.

Chenle memijit pangkal hidungnya pelan. Ia bingung. Ia butuh teman untuk bercerita, tapi entah kenapa hati nya enggan. Enggan mempercayai teman-temannya lagi.

Bukankah orang terdekat bisa menjadi musuh?

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan itu membuat lamunan nya buyar. "Iya sebentar" teriaknya.

Chenle berlari kecil menuju pintu utama. Entah kenapa rumah yang ia tempati malam ini terasa sepi. Para pembantu dan supir nya sepertinya sudah pulang.

Pukul 22.00

Oh pantas saja rumahnya sepi. Sudah jam malam.

Cklek

"Siapa?"

"Hello Chenle"



























































"Sudah siap dengan kematianmu?"

Malam ini Chenle menyesal telah membuka pintu.



























NEXT?

PLEASE VOTE AND COMMENT

"Hello" || SKZ × DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang