Bagian kesembilanbelas

1.6K 285 71
                                    

Jeongin menggigit jari jari nya gelisah. Setelah mengirim pesan kepada Felix yang berakhir hanya di baca tanpa dibalas Jeongin semakin tidak tenang.

"Jeong? Gimana kata Felix?"

"Dia gak bales" jawab Jeongin pelan.

"Udah gausah dipikirin, mungkin Felix ketiduran"

"Kalau ketiduran gaakan dua centang biru, jelas jelas aku tadi liat kalau Felix tuh online"

Orang didepannya menghela nafas kasar. Beberapa menit yang lalu Jeongin memang datang ke rumahnya dengan mata berair.

"Aku liat chenle dibunuh"

"Dimana?"

"Dirumah nya. Aku gak sengaja lewat depan rumahnya tadi"

"Terus kenapa kamu ga bantu?"

Pertanyaan itu sukses membuat Jeongin yang memang sedang berdiri di ambang pintu terdiam. "Aku gamau"

"Kenapa?"

"Nanti aku juga dibunuh dong?"

"Iya juga sih, yaudah gausah dipikirin toh mungkin udah waktunya dia mati"

"WOY" teriakan Jeongin sukses membuyarkan lamunan nya.

"Gausah teriak-teriak, udah malem" ucapnya ketus

"Dih galak amat" gumaman Jeongin tidak digubris oleh orang disebelahnya. Mereka sedang menonton tv omong-omong

"Kamu kemana aja sih? Kok aku gak pernah liat kamu?" Pertanyaan Jeongin sukses membuat keheningan di ruang tamu.

"Sakit" jawabnya santai

"Kamu sakit? Sakit apa? Kok gak pernah bilang sih?" Tanya Jeongin bertubi-tubi

"Buat apa aku bilang?"

"Ck. Kamu lupa? Kamu kan punya temen" jelas Jeongin

"Temen? haha"

"Ish. Kok kamu gitu sih?"

"Gaada temen yang ngebunuh orang tua temen nya sendiri"

Bulu kuduk jeongin meremang. Biskuit coklat yang sedari tadi ia pangku mendadak jatuh begitu saja dan isinya berhamburan. Nada bicara orang disampingnya mendadak dingin.

"Ma--maksudnya?" Tanya Jeongin pelan, badannya sedikit membungkuk untuk mengambil bungkus biskuit yang sempat ia jatuhkan

"Gaada" jawab nya santai. Lagi, Jeongin menghela nafas. "Kalau kamu gamau cerita juga gapapa, tapi aku selalu penasaran kamu sebenernya sakit apa?" Lanjut jeongin

Ada jeda sejenak setelah pertanyaan Jeongin tadi. Jeongin masih memandangi wajah temannya dari samping, dan temannya masih fokus dengan acara tv yang menurutnya tidak seru.

Jantung Jeongin hampir saja lepas dari tempat nya ketika orang disampingnya menoleh, menatap nya dengan tatapan tajam.

"Sakit --

Tring

"Ck. Ganggu aja" rutuk jeongin, tangannya mengambil ponsel yang memang sengaja di taruh di samping nya. "Aku ke dapur dulu" Jeongin hanya mengangguk.

Felix
Online

Jeongin ?
Kamu dimana?
Jeongin?

Spam
Aku lagi di sebrang rumah nya Chenle
Lix, Chenle dibunuh

Disebrang?
Maksud kamu?

"Hello" || SKZ × DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang